38~

2.8K 93 1
                                    

Hari ini jadwal penerbangan arlend di mulai pukul 10.00 paginya arlend pergi ke RS untuk menjenguk kekasihnya.Lia dan Reyned sedang pergi ke rumah untuk beristirahat sejenak.
"Pagi Sweetheart"Sapa Arlend,Sesedih apapun arlend saat ini,Dia masih menyempatkan tersenyum dibalik semua lukanya
"Jangan ngebo terus,Betah amat tidurnya"Arlend mengusap rambut pirang yang terurai.
"Vania...Aku pamit pergi dulu, ntar kalo kamu udah sadar jangan pernah kecewa,tunggu aku balik lagi,aku sayang sama kamu"Arlend-
"Cepet sadar,nggak usah tidur mulu"racau Arlend-

Leon melihat sahabatnya seperti itu menjadi sangat kacau.
"Lend"Panggil Dokter-
"Lo berangkat pukul berapa?"Leon-
"Pukul 10.00"Arlend.
Kemudian dokter masuk.
"Dari Hasil test dari pasien Vania Pasien dalam keadaan baik-baik saja,sedangkan kabar buruknya pasien sedang dalam masa koma,Kemungkinan untuk melalui masa komanya tidak dapat di pastikan,kami para dokter akan berusaha semaksimal mungkin untuk Keselamatan pasien."Dokter
Leon diam.Dia bingung harus bagaimana,apakah senang karena adiknya sudah baik-baik saja,Atau melainkan sedih karena vania sedang mengalami komanya?
"Baik saya kembali terlebih dahulu"Dokter itu kemudian pergi.
"Terima kasih dokter"Leon-
Dokter itu keluar dari ruang rawat vania.

Deg!

Koma.Nafas arlend benar-benar tercekat,jantungnya terasa seperti tak bisa lagi berdetak secara normal.
Dia kembali menatap gadisnya yang masih terbaring lemah..
"Yon,gue nggak bisa pergi dengan keadaan seperti ini"Arlend-
"Lend..kalo lo paksain semua,lo dan vania akan lebih menderita, selesaiin apa yang telah jadi tugas lo,gue tau semuanya akan berat,tapi gue yakin vania akan mengerti"Leon-
"Gue pergi dulu"Arlend-
Leon paham betul,Sebahagia apa arlend saat di dekat vania.

Di taman RS sekarang arlend berada,bahwa apa yang terjadi saat ini cepat untuk berlalu.Arlend marah karena harus bertindak pengecut,ini bukan cara yang tepat untuk menyelesaikan masalah nya,Arlend merasa sekarang dia sedang lari dari masalah.Pergi begitu saja meninggalkan Kekasihnya yang sedang berjuang melawan maut,dan arlend malah tidak ada di sampingnya? Dan lebih buruk lagi arlend akan meninggalkan seseorang yang sedang dalam ambang hidup dan mati?
"Arghh!"Arlend sangat frustasi,dia benar-benar sangat bingung,jika dia tetap disini bukannya malah selesai tapi hanya akan semakin panjang.Tetapi jika arlend pergi sama saja dia membuat luka yang sama.

Arlend tidak ingin vania tau semua ini karena arlend belum siap untuk menceritakan semuanya,tentang masa lalu yang membuat vania ikut dalam putaran takdir arlend,Dia tak tahu apa-apa kenapa dia yang harus menderita?

Arlend memutuskan untuk kembali ke Ruang rawat vania,dia menulis sebuah surat yang kelak akan di baca saat Vania sadar..

Dia menitipkan surat itu pada leon.
"Yon gue akan balik lagi kesini, saat gue mau berangkat,tolong titip surat itu dulu,gue ada urusan"Arlend-
"Oke"Jawab leon

Tujuan arlend sekarang adalah rumahnya.Entah untuk apa,Arlend harus menyelesaikan dari awal.
"Ma,papa mana?"Tanya arlend datar.
Lena tersenyum saat arlend memanggilnya mama.
"Dia di ruang kerjanya"Lena-
Arlend langsung menuju ruang kerja alva,
Terlihat alva sedang memijat pelipisnya
"Pa,arlend boleh masuk"Arlend-
Papa nya terkejut akan sikap arlend yang mendadak lebih sopan.
"Masuk saja nak"Alva-
"Pa hari ini arlend pamit,arlend juga mau minta maaf sama papa, jika selama ini arlend punya salah,arlend tak tau apa yang selama ini papa sembunyiin tentang aku dan bang arval,tapi aku yakin papa pengen yang terbaik buat anaknya"Arlend-
Alva tersenyum simpul dan langsung memeluk putranya
"Seharusnya papa yang minta maaf nak,papa adalah orang yang membuat kamu dan arval terpisah"Alva-
"Seandainya arlend dulu tidak mudah percaya dengan tasya semuanya tidak akan seperti ini Pa,sekarang Arlend tau kenapa papa pengen arlend sama tasya memperbaiki hubungan kami,Papa tau bahwa tasya akan melukai orang yang arlend sayang dan papa mungkin tidak akan membiarkan kebahagian arlend hilang lagi,Arlend tau Tasya berusaha mungkin menghancurkan semuanya,Ini saatnya arlend menyelesaikan apa yang sudah menjadi keputusan arlend saat ini papa sama mama tunggu Arlend pulang,arlend akan selesai in masalah secepatnya dan bawa bang arval balik"Arlend-
"Papa percaya sama kamu lend,secepatnya kamu harus pulang,karena orang yang menyayangimu sedang menunggu.."Alva-
"Iya pa"Jawab arlend yang kemudian pergi.

Dia membawa sejumlah koper dan menaruhnya pada mobil miliknya,Dan pergi menuju Rumah sakit Tempat kekasihnya di rawat..

Takdir Dan Waktu[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang