20~

3.5K 100 1
                                    

Vania menunggu arlend di parkiran,sudah Hampir setengah jam vania menunggu arlend,tetapi sedari tadi batang hidungnya saja belum terlihat.

From:Arlend Alvaro💙

Van sini bentar,aku masih banyak tugas
                                        Ngapain?
                                             Read

Vania menyusul arlend di ruang OSIS,terlihat di sana arlend diam meratapi tugas yang menumpuk,Sambil sesekali memijat pelipis.
"Arlend? Kenapa nggak bilang kalo hari ini kamu sibuk?"Tanya vania
"Kalo gini nggak usah anter aku pulang"Vania-
"Duduk sini"arlend meminta vania duduk di sofa sampingnya,dan kemudian menyenderkan kepalanya pada pundak vania
"Aku capek,banyak tugas."ucap arlend lirih
"Istirahat aja dulu,Pulang yuk?,kita ke rumah kamu"Vania memainkan wajah yang tengah bersandar di bahunya.
"Iya,bentar aku beres-beres dulu"arlend mengambil tas dan mengandeng tangan Vania dan pergi untuk pulang.

Kami menyusuri sepanjang jalan menuju rumah arlend,saat memasuki kamar Arlend,arlend langsung merebahkan badannya dan melempar tas nya ke arah sembarangan,Vania membenarkan letak tas Arlend, dia merasa khawatir karena keadaan kekasihnya yang lesu,dia menempelkan punggung tangannya pada jidat arlend,sedikit panas.
"Kamu sakit?"Tanya vania sedikit khawatir.
"Cuma kecapean"Arlend-
"Jangan terlalu paksain diri,kadang otak perlu istirahat"Ya..Sejujurnya vania sendiri tidak mengerti bagaimana jalan pikiran arlend sebenarnya.Dari sosok badboy lalu dia mau-maunnya menjadi ketua OSIS,yang pada dasarnya tanggung jawab sekolah juga tergantung padanya,Apakah menyibukkan diri itu bisa menghilangkan rasa penat tentang masalah? Kadang vania sempat berfikir seperti itu.
"Iya,Aku tau,Tapi mau gimana lagi,yang namanya tugas juga harus diselesaiin."jawab arlend
"Tapi jangan lupa istirahat lend,Aku tau kok kamu sibuk.."Vania menatap raut wajah arlend.
"Van?"panggil arlend
"Iya?"Mereka masih saling tatap.
"Sini deh"Vania berdiri sambil sedikit merunduk.
Vania mengikuti apa yang arlend katakan
"Apa?"Tanyanya polos.
"Sinian lagi"Arlend-
Vania menunduk dan mendekatkan wajahnya pada Arlend.

Cup!

Arlend mencium pipi gadis itu,lalu menariknya dalam pelukan hangat.Vania meneggelamkan wajahnya pada dada bidang arlend mungkin ini yang di maksud obat oleh Arlend.
"Jangan ke mana-mana,temenin aku disini"Arlend-
"Emang mau kemana?"Vania-
"Nggak tau"Arlend-

Tak lama kemudian arlend tertidur dan vania menyamping kan tidurnya menghadap arlend,Vania menatap mata lelaki yang tertutup,Kenapa Hatinya sangat nyaman saat melihat ukiran sempurna seperti ini?,Hidung mancung,Rahang yang kokoh,tak lupa senyum yang jarang sekali terlihat,Padahal di balik semua itu Senyuman itu yang melengkapi Kesempurnaan Arlend.Vania Tersenyum kecil,arlend benar-benar sangat tampan,kenapa baru sekarang vania sadar Kalo arlend itu tampan?
"Jangan lihat-lihat ntar tambah cinta"ucap arlend yang kemudian bangun
"Eh- siapa yang lihat-lihat"ucap vania gugup,dia beranjak bangun,tetapi dengan cekatan arlend menarik tangannya
"Lihat aku"ucap arlend pada vania
Vania Tak berani menatap wajah arlend,
"Lihat aku vania.."Arlend-
Vania melihat wajah arlend yang mulai mendekat,hembusan nafas keduanya menepis jarak jengkal dan senti,Apakah ini yang disebut kiss scene?

Cup!

Bibir arlend mendarat mulus di bibir vania singkat.Vania benar-benar bodoh,Bukan nya ini frist kiss yang baru saja di ambil arlend?
"Frist kiss gue..Astaga! Gue nggak mau! Bibir gue!"vania beranjak bagun,dan berteriak histeris.Apakah ini yang artinya dimiliki?.
"Kamu tau kan? Artinya?"Arlend-
"Enggak"jawab vania yang menutup wajahnya yang mendadak merah padam
Arlend kemudian bangun dan mensejajarkan duduk di samping Vania,lalu menankup wajah yang tengah merona karena ulahnya
"Kamu cuma milik Arlend Alvaro pratama,dan selamanya akan tetap seperti itu."ucap arlend tegas.
"Ih arlend! Kamu nyebelin tau!"Vania-
"Iya maaf,udah nggak tahan"Arlend-
"Anterin aku pulang!"Vania langsung beranjak dari duduknya
"Ya udah ayo."jawab arlend datar.Dasar.Nggak pekan amat.Ini es batu apa pacar gue sih?.
Vania hanya mempu mengumpat arlend karena sebal.

***

Sesampainya di rumah vania.
"Aku duluan ya?"Arlend-
"Iya,nggak mau mampir?,Tapi nggak papa deh kamu Pulang aja."Jawab vania sewot
"Nggak usah,aku pamit."Arlend-
"Iya.Pergi sono! Nggak peka amat jadi cowok"Vania langsung masuk dan menuju kamarnya.Sementara arlend hanya tersenyum,Ya..Mungkin dia sendiri telah mengakui dia bukan seorang lelaki yang romantis,Ngajak jadian aja pake paksaan dan nggak ada Penolakan.Tetapi ini lah arlend, Dia mencintai dengan caranya sendiri,Disisi lain arlend juga sedang berusaha menjadi apa yang di harap kan vania,Tapi tak mengubah apa yang sudah menjadi kebiasaan.

Vania merebahkan badannya dan menatap langit-langit kamar.Sudah di akui jika diam seperti ini membuatnya merasa bosan.Mungkin hanya ponsel yang mampu mengisi kekosongan.

Cecan's Group😍

Linelsavera:Gaes nongol napa!😆
Nita Vanera:Gue disini!😚  
                         Vania nasya:Ogah
                           Ada lu! Gue jijik:v
                            @Linelsavera.
Linelsavera:tega lo!😔
                  Vania nasya:Bercanda
                   Kali! Baperan amat:')
Linelsavera:Gue mah nggak,nita noh baperan:)
Nita Vanera:Loh-loh! Kok bawa bawa gue sih!😌
Linelsavera:tapi benerkan lo lagi Baper sama Nathen:)
Nita Vanera:Sok tau lo tolol!

Vania terkekeh akan tingkah teman-temanya,Beberapa menit kemudian leon masuk
"Udah selesai pacaran nya?"
"Udah lah"jawab vania
"Bunda sama ayah besok mau pulang"Leon duduk di samping Vania.
"Beneran?"tanya vania
"Iya tadi bunda telepon gue! Handphone lo mana sih! Kok nggak aktif!"Leon-
"Tadi gue Matiin,terus baru aja gue mode on"Vania-
"Bodo deh,Capek nih..Numpang tidur dong"Leon-
"Serah,gue juga capek"Vania-
Vania tak memperdulikan leon yang tidur di kasurnya,dia hanya ikut merebahkan badannya dan kemudian tidur..

Partnya kependekan ya?
Maaf ya author sibuk😔
Tunggu part berikutnya..😊

Takdir Dan Waktu[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang