60~

4.4K 100 0
                                    

Mereka sudah di bandara Internasional Soekarno-Hatta untuk keberangkatan menuju London.
"Woy! Kalian buruan masuk pesawat! Udah ada panggilan!"Vano-
Mereka langsung masuk ke pesawat.
Dan duduk dengan pasangan mereka masing-masing.
Arlend melihat gadisnya dari tadi tampak diam.
"Van?"Panggil Arlend pada vania yang menyandarkan kepala pada pundaknya.
"Hm"Vania-
"Kamu sakit? Apa kamu nggak suka kita ke london lagi?"Arlend-
"Enggak lend,aku cuma lagi mikir aja"Vania-
"Mikir apa?"Arlend-
"Takdir emang nggak ada yang tau ya lend?"Vania-
"Iya..Terus?"Arlend-
"Waktu kamu pergi ke Amerika dan Aku ke Amsterdam, Awalanya aku nggak pernah mikir kalo kita akan bertemu lagi,aku pikir hubungan kita udah sampai disitu aja,Ternyata kita di pertemukan karena Rindu yang saling mengubah ego..Semuanya seolah-olah di rencanakan"Vania-
"Sebelum itu,Aku adalah lelaki yang jauh dengan Wanita,tapi entah mengapa saat bersama mu semua seolah berubah,Aku cerewet hanya pada mu,aku posesif hanya dengan mu,Sebab cinta itu butuh bukti,Sudah ku bilang aku bukan cowok romantis..Tapi yakinlah janji dan bukti tetaplah aku perjuangkan untuk selalu menepatinya."Arlend-
Vania tidak menjawabnya.
Dia tertidur.Pantas saja jika gadisnya ini tidur,sejak malam dia dan kawan-kawan begadang di apartemen nya.

Arlend tersenyum,Nyaman sekali gadis ini saat tertidur,Wajahnya yang polos,lugu sangat melekat pada Vania,Arlend sangat bersyukur karena Tuhan telah mengirimkan Vania untuk nya.

Setelah beberapa jam di pesawat,mereka sampai di London, Vania terbangun dari tidur nya dan kemudian turun dari pesawat.
"Sampai Juga!"Nita-
"Gue rindu banget sama udara ini gaes!"Nathen-
"Sok" an bawa-bawa rindu! Idih makan noh krupuk rindu!"Linel-
"Lo pada mau ngecimis di sini atau mau ke hotel istirahat?"Leon-
"Iya! Enak aja lo bilang gue ngecimis emang kita pedagang Somay apa!"Linel-
Mereka tertawa jika Linel dan Nathen adu mulut seperti ini.

Mereka langsung menuju ke hotel untuk istirahat.Sesampainya di hotel mereka beristirahat dengan tidur sejenak.

Waktu menunjukan pukul 06.30 malam,Mereka sudah terbangun dan sekarang sedang makan malam.
"Van..Ntar aku ajak kamu keluar mau nggak?"Arlend-
"Kemana?"Vania-
"Ikut aja"Arlend-
Setelah berbincang-bincang di meja makan..Vania dan arlend sudah bersiap untuk pergi Keluar.

Pantai! Iya Benar sekali,Arlend mengajak vania ke pantai di sekitar hotel,Memang dingin tapi seketika berubah menjadi hangat:).
"Ehem.."Arlend mengusir keheningan.
"Pantainya indah ya?"Vania-
"Indahan juga kamu"Arlend
Vania terkekeh..
"Van..."Panggil Arlend-
"Iya?"Vania-
"Lihat aku"Arlend-
Vania menghadap Arlend.
"Kamu inget janji aku pas di bukit 4 tahun yang lalu?"Arlend-
"Ehmm..Iya"Vania-
"Aku nggak tau ini waktu yang tepat apa gimana.."Arlend menghembuskan nafas..
Tiba-tiba arlend mengambil sesuatu..Seikat bunga..Dan disitulah lampu-lampu mulai menyala.
Arlend kembali berhadapan dengan Vania..
"Vania Nasya Natanelia..Izin kan aku menjadi seseorang yang pertama kali melihat mu Bangun,Lelaki yang kamu siapkan baju nya saat ingin berangkat mencari nafkah untuk kita..Lelaki yang menjadi pembimbing untuk mu dan Malaikat yang akan datang kelak,Will you marry me?"
"Yes,I do"Vania-
Arlend langsung memeluk sang gadis,Mengungkapkan segala kebahagian yang di rasakan.

Disitu juga,Ternyata ada Teman-teman mereka yang melihatnya.
"Ciah!! Ada yang main lamar sembunyi-sembunyi nih!"Nathen-
"Gaes! Abangnya ke duluan!"Vano-
"Romantis banget bego!"Linel-
Arlend menatap tajam mereka.
"Ck! Lo pada ganggu aja!"Arlend-

Dor!Dor!Dor!!

Kembang api menghiasi malam itu..Menampakan senyum kebahagian setelah beberapa pengorbanan..

"Terima kasih telah melengkapi tulang rusuk ku,Karena mencintai ku,Kamu telah benar-benar ingin menjalani semua bersama ku"..

Takdir Dan Waktu[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang