54~

2.7K 82 0
                                    

Disinilah gadis itu berada,menatap kenangan yang sudah lama menghilang.SMA Nusa Dua,entah mengapa dia sangat merindukan SMA-nya ini,Disini lah masa-masa bahagia mereka,Mengawali pertemuan yang indah,Merasakan kisah remaja SMA yang tak terlupakan.

Vania menghembuskan nafas kasar saat melihat gerbang SMA Nusa Dua saat ini,semilir angin membawa rasa nyaman hatinya yang tengah terluka, Langkah nya sudah melewati gerbang SMA itu,dia berjalan menuju halte dekat Sma nya.Tempat dimana dia selalu mengucapkan sumpah serapah pada Leon yang telat menjemputnya,Halte tempat nya dan Arlend Mengukir kenangan.Eh Arlend? Apakah dia mengawathirkan vania, Ah..Masa bodo.Langkahnya juga sudah meninggalkan halte itu,dia seperti manusia tanpa tujuan,Vania melewati beberapa trotoar sambil melihat arloji yang melingkar di pergelangan tangannya.Sudah Pukul 04.00,Sial..Sudah berapa jam dia berjalan tanpa tujuan seperti ini?

Vania berhenti di suatu taman,dilihatnya Nevan sedang ada disana,Sendiri.
"Nevan?"Vania-
"Oh..hai?"Nevan-
"Hai juga! Ngapain disini?"Vania-
"Nggak papa,cuma lagi refreshing aja,lo sendiri?"Nevan-
"Nggak tau"Ucap vania ikut duduk.
"Kok nggak tau?"Nevan-
"Nggak ada tujuan"Vania-
"Udah sore loh,lo nggak pulang?"Nevan-
"Males"Vania-
"Ya udah gue anterin pulang yuk?"Nevan-
"Nggak usah Nev,lo duluan aja"Vania-
"Vania,udah gue anterin!"Nevan-
"Ya udah iya"Vania-

Mereka berjalan menyusuri Jalan di kota jakarta,dan setelah sampai di rumah Vania-
"Makasih Nev udah mau anterin gue"Vania-
"Iya,ya udah gue langsung balik aja,gue duluan van"Nevan-
"Iya,sekali lagi makasih ya Nev"Vania-
Nevan tersenyum simpul dan kemudian pergi.Vania masuk ke dalam rumah.
"Kok jam segini baru pulang?"Lia-
"Macet bun"Jawab vania lesu
"Cepetan mandi! Udah bau asem tuh!"Lia-
Vania tak tersenyum sama sekali, padahal lia mencoba untuk menghiburnya.

Saat berada di kamar,Leon masuk tanpa ketuk.
"Dek! Lo dari mana aja! Arlend khawatir van!"Leon-
"Hah? Khawatir abang bilang? Udah basi!"Vania-
"Sekarang telepon Arlend!"Leon-
"Bang! Please! Jangan ganggu gue!"Vania-
"Van,kamu nggak boleh egois seperti ini!"Leon-
"Lo bilang gue egois! Gue cuma mau istirahat! Gue capek bang! Lo nggak pernah ngerasain gimana orang yang lo sayang,malah belain orang lain!"Vania-
"Maksud lo?"Leon-
"Lo nggak tau apa-apa! Mendingan sekarang pergi dari kamar gue!"Vania-
"Dek.."Leon-
"Pergi bang!"Vania-
Leon tau adiknya ini sedang sangat kacau.
Leon pergi dari Kamar vania,Vania menintikan air mata lelah.
"Lebih baik gue selesai in semua"Ucapnya lirih-

***

Kamar.Tempat dimana arlend juga sedang sangat kacau.
Prak!
Lagi-lagi pria itu memukul kaca yang menampakkan dirinya sendiri.
"Dasar bodoh"Arlend-
Darah segar mengalir di perselaan jarinya,Arlend ingat! Terakhir kali dia berbuat seperti ini Adalah sama,karena Kesalahan yang di buat diri nya sendiri,Bahkan untuk mengakui lemah saat Ini,arlend akan tetap berkata iya.Kenapa harus gadis itu yang membuat jiwa arlend lemah seperti ini? Arlend diam dan meresapi semua kejadian indah ataupun duka yang pernah di alami arlend maupun vania.
"Setelah apa yang terjadi,apa gue pantas buat dia"Ucap Arlend lirih-

Takdir Dan Waktu[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang