6~

5.2K 264 0
                                    

Setelah kepergian vania dari rumah arlend,dia mendapati getaran Handphone yang dari tadi berdering,kemudian saat mengambil ponselnya yang tergeletak di big size miliknya,nafas arlend tercekat,luka yang membekas kembali datang,Nomer yang tertera di Handphonenya sekarang adalah..Dia.
"Haallo"ucap arlend
"Arlend,aku ganggu nggak?"tanya seorang gadis itu
"Lo Ganggu!"jawab arlend
"Lend! Please jangan gini!"ucapnya
"Gue udah terima janji lo! Dan sekarang jangan pernah telepon gue lagi!"bentak arlend
"Oke,Fine baby,aku tunggu kamu beberapa Bulan lagi! Jika janji itu di langgar oleh seorang arlend! Ancaman itu masih berlaku"desis gadis itu
"Hah?! Licik lo!"bentak arlend
"Gue emang licik lend! Sampai-sampai gue lupa siapa yang harus mengejar dan di kejar!"ucap gadis itu
"Cih! Jalang kayak lo emang nggak pantes di kejar?! Basi!"arlend berdecih
"Lend! Aku say..."
Arlend mematikan sambungan telepon Itu,dan mengambil kunci motor yang tergeletak di sofa dan kemudian pergi..

Arlend mengendarai ninjanya dengan kecepatan tinggi tak peduli tentang ocehan orang-orang yang mencaci nya pengendara motor ugal-ugalan dia tetap berisi keras melampiaskan amarahnya pada gas ninjanya

Dia sampai di rumah sahabat nya Vano,tanpa basa basi Arlend membuka pintu rumah vano"Gila! Bukannya di rumah! Malah ngelantur ke rumah gue!"celetuk vano yang kaget"Gue ada masalah"ucap arlend"kenapa lo?"tanya vano"dia kembali! Dan minta dua janjinya sama gue"ucap arlend,vano tersentak kaget akan ucapan arlend"Tasya Camberly?"tanya vano ternga-nga"ya,tasya tadi nelfon gue! Kalo 3 bulan lagi gue pindah kesana,gue harus ke amrik,segera! Atau dia nggak akan segan-segan ngelukai orang yang buat gue nyaman selain dia,dan orang itu Vania"jelas arlend"Vania tau semua?"tanya vano"Nggak akan pernah tau."ucap arlend"apa nggak seharusnya lo jujur sama dia lend?"jawab vano"Kalo gue ngomong sama dia,gue nggak akan bisa pergi van! Karena dengan gue ngomong sama vania sama aja gue ngelindungi dia terus! Dan kalo gue ngelindungi dia,nggak selamanya dia selamat dari Tasya"ucap arlend frustasi"Sabar bro,gue yakin vania akan ngerti semuanya yang elo lakuin itu juga demi kebaikan dia sendiri"jawab vano"gue pengecut van,Gue bilang ke dia biar nggak tinggalin gue! Sekarang apa?! Malah gue sendiri yang harus ninggalin dia!"ucap arlend mengancak-ancak rambutnya,vano hanya bisa menyadari vania adalah obat dari luka lama arlend,yang dia sendiri nggak bakal tau apa yang membuat luka itu hilang,sekarang vano tau meninggalkan adalah cara terbaik untuk terus ada walaupun dalam keadaan hancur berantakan"lend lo nggak pengecut! Malah jika kalo,lo harus bohong dan nggak berani jujur! Itu yang namanya pengecut!,setidaknya lo udah cerita tentang tasya walaupun dalam bentuk dan cara lo sendiri agar vania nggak tersakiti kedepannya"jelas vano

Arlend sangat frustasi,ingin sekali dia meminta kepada tuhan agar dia di ambil sekarang saja,Arlend merasa sangat lemah jika harus berhadapan dengan wanita yang hatinya seperti malaikat itu

Dan ini adalah Alasan mengapa dari sikap arlend yang dingin kepada wanita! Dia takut untuk cinta! Dia takut untuk Dekat! Karena selama itu dia merasakan cinta! Dan selama itu juga di antara mereka harus meninggalkan!

"Gue harus tetep kuat demi dia van,gue harus lepasin dia, dan entah bagaimana cinta gue yang sementara buat terus selalu ada untuk vania,atau malah sebaliknya"ucap arlend

"Lo bisa bro! Ini baru temen gue!"celetuk vano
"Makasih udah mau dengerin gue nyerocos van!"jawab Arlend
"Tinggal bilang Curhat aja gengsi lo udah selangit"jawab vano
"Iye deh!,nongkrong yuk ajak Nathen sama leon"ucap arlend
"Dimana?Share loc aja!"jawab vano
"Tempat biasa"jawab arlend

Mereka pergi dari rumah vano dan menuju tempat yang biasanya menjadi tempat mereka menghabiskan canda tawa bersama..

Takdir Dan Waktu[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang