14~

3.9K 115 0
                                    

Jam pelajaran kedua,adalah olahraga,vania dan kawan-kawan sekarang ada di lapangan duduk santai

"Kantin yuk! Bosen nih!"

"Lo mau di hukum? Ninggalin pelajaran?"sahut vania

"Apa daya kita yang hanya seorang siswa"ucap nita dramatik.

Tak lama kemudian ada seorang laki-laki yang menghampiri mereka, lebih Tepatnya ke arah vania.
"Lo vania kan?"tanya laki-laki itu

"Iya,lo siapa?"jawab vania

"Gue Nevan,gue kelas 12 MIPA 4"

"Oh sorry,gue nggak kenal."

"Tak kenal,Bukan berarti tak sayang"

"Kan gue nggak kenal,Ngapain sayang sama orang asing?"jawab vania polos.

"Iya dah! Bercanda doang"
"
Ke kantin yuk?"ajak vania tiba-tiba

"Eh katanya?.."ceplos nita

"Udah ah nit! Gue laper"vania menyela pembicaraan Nita.

"Ehmm iya,kita duluan nev"

"Iya"ucap nevan yang tersenyum simpul

***

Saat tiga sejoli itu berada di Kantin,Pembicaraan mereka hanya terpaut tentang Nevan yang di temuinya saat jam olahraga tadi.

"Lo apa-apaan sih van?"

"Gue nggak kenal tuh orang,Aneh."

"Lo itu polos apa gimana? Dia tuh ngajak elo kenalan tolol!"

"Masak lo nggak kenal Nevan?"sahut nita.

"Nggak."

"Nevan tuh Kapten Basket terkenal di SMA ini,dia juga termasuk dalam jejeran most wanted seintro SMA"

"Lo sekolah di sini berapa tahun sih?"

"3 tahun"jawab vania datar

"Masak cowok ter Famous kek dia lo nggak kenal?"jawab nita

"Gue nggak suka ngrecokin hidup Orang,atau lebih tepatnya pengen tau urusan orang lain."

"Tapi kalo soal arlend! Minat nggak?"goda nita

"Apa sih yang enggak buat ice princenya vania."

"Iya lah"

Saat jam olahraga selesai mereka bertiga pergi ke toilet untuk berganti,vania,linel dan nita menyertakan diri untuk merapikan seragamnya.Tiba-tiba seseorang masuk dengan sengaja.
"Lo kan yang namanya vania!"Wanita itu
Arvina.
"Mau apa lo!"bentak linel
"Lo mau rebut arlend dari gue kan! Dasar murahan!"caci Arvina

"Murahan! Cih! Elo kali yang murahan! Udah di tolak berapa kali coba? Masih aja ngejar-ngejar!"caci vania tak Kalah suara untuk membentak wanita itu.

"Oke! Gue emang ngejar-ngejar arlend! Tapi cara gue ngejar-ngejar dia itu pake cara yang menurut gue lo lebih rendahan"Arvi memutar bola matanya mencaci.
"Cih murahan kek gitu,sampai pamer belahan! Di bilang mahal!"ucap linel.

Kali ini mulut arvi diam tanpa berkutik,kemudian pergi..Tiba-tiba arlend datang..
"Vania!"panggil arlend
"Ada apa?"jawab vania seolah tidak terjadi apa-apa.
"Kamu nggak papa!"tanyanya
"Gue nggak papa arlend,Tadi cuma arvi doang kok"jawab vania santai
"Dasar murahan!"tangan arlend mengepal
"Udah lend,gue nggak papa"vania mencoba menenangkan Arlend,Lagi-lagi arlend luluh dengan sikap vania
"Ikut aku"entah mengapa kosakata arlend berubah menjadi aku-kamu
"Kemana?"
"Rooftop"
Saat sampai di rooftop,mereka di sambut hangat oleh leon, Nathen dan vano
"Kantin yuk! Jadiin nyamuk kita?"ajak Nathen
"Gue mah mau ketemu thalita"jawab leon
"Gue mau ajakin neng linel"jawab vano
"Ya udah deh! gue ikut sekalian PDKT sama nita"jawab Nathen kemudian.

Setelah mereka pergi,pembicaraan mulai terjadi
"Lo dari tadi di sini?"
"Ganti kosakata kamu"
"Ih bang arlend,Posesive!"
"Ya Udah diem,sekarang aku tanya!"
"Tanya aja,gue dengerin,eh maksudnya aku dengerin"ceplos vania
"Maaf"
"Buat apa?"
"Aku nggak bisa jagain kamu"ucap arlend sambil mengelus puncak kepalanya lembut
"Arlend nggak salah kok"
"Tapi emang salah,seharusnya aku tunggu in kamu di lapangan,tapi aku malah pergi ke rooftop"
"Nggak papa"jawab vania,
"Arlend? Aku mau tanya"
"Tanya apa?"
"Tapi arlend jangan marah"
"Iya"
"Nevan itu siapa?"
"Ngapain kamu tanya-tanya dia."suara arlend naik satu oktaf
"Arlend bilang nggak akan marah"vania menunduk
"Maaf kelepasan,kenapa?"
"Tadi dia ngenalin diri ke aku tapi nggak tau dah!"
Kemudian arlend memeluk gadisnya itu
"Dia aneh arlend"
"Ya udah,terus Kenapa?"
"Kamu marah?"
"Nggak akan bisa"Di sela pelukan itu,Arlend tersenyum nyaman.

Setelah beberapa menit berpelukan mereka duduk.
"Arlend laper"keluh vania
"Kantin?"ajaknya
"Mager ah!"vania menyandarkan kepalanya di dada bidang arlend
"Mau dibeliin?"
"Nggak mau"
"Mau gendong?"
"Nggak maa.."
Tanpa aba-aba arlend mengendong vania ala bridal style
"Arlend turunin! Aku berat tau!"rengek vania
"Ringan kok"jawab arlend santai.

Saat di koridor kelas banyak siswa yang melihat mereka,ada yang iri dengan tingkah mereka berdua yang bisa di bilang romantis.

"Hati gue hancur lihat bang arlend sama dia"

"Ih pricenya gue,kok sama yang lain sih!"

"Couple goals gaes"

"Romantis banget sih,iri gue"

"Arlend turunin malu!"gerutu vania
"Jangan lihat mereka,lihat in aku aja"Setinggi inikah mental arlend?.Astaga ini.keterlaluan.
"Arlend,please deh aku malu"Vania benar-benar malu saat ini.

Arlend menurunkan vania saat setelah sampai di kantin.Tatapan mereka belum hilang,lalu vania langsung memeluk arlend dan menundukan wajahnya pada dada bidang arlend.
"Arlend malu"
"Nggak usah hirauin,yuk jalan"
"I..iiya"jawab vania gugup.

Kemudian mereka langsung berjalan seperti biasa dengan tangan yang mengandeng satu sama lain tanpa memperdulikan mereka..

Takdir Dan Waktu[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang