27~

3.3K 99 0
                                    

Hari ini adalah hari pelantikan Ketua OSIS Baru di SMA Nusa Dua,Sekaligus penurunan jabatan Seorang Arlend Alvaro Pratama.
"Mari kita sambut Ketua OSIS Dari SMA Nusa Dua!! Atas nama Arlend Alvaro di mohon menuju ke sumber suara"Ucap Panitia-
Arlend langsung menuju ke atas panggung
"Selamat Pagi semuanya.Saya Ketua OSIS dari SMA ini mengucapkan selamat untuk para calon yang sudah terpilih,Dan terima kasih telah mempercayakan Tata aturan di sekolah ini kepada saya,Jika saya pernah melalukan kesalahan saya ucapkan mohon maaf,dan sebagai Wakil dari Anggota OSIS saya ingin berpesan semoga anggota OSIS kali ini dapat meningkatkan mutu terbaik Sekolah Kita-Sedikit yang saya Ucapkan pagi ini,Kurang lebih mohon maaf."Ya kurang lebih begitulah sambutan dari arlend, Kalian pasti tau dengan sikap dinginnya dan irit bicara itu.

Suara Riuh gemuruh tepuk tangan di aula lapangan,Vania tersenyum melihat kekasihnya yang sungguh sangat tampan.
"Ehem! Lihat in mulu tuh pacar! Percaya deh kalo ganteng!"Linel-
"Ya elah! Pacar gue emang ganteng kali!"Vania-
"Bagi Nita,cuma bang Nathen lah yang paling ganteng"Linel-
"Diem napa lo! Mau gue sumpel pakai sepatu! Pumpung ada sepatu nganggur di Got sono!"Nita-
"Idih temen gue baperan amat deh! Makin sayang aja!"Linel-
"Jijik gue,obat lo habis apa gimana? Besok gue janji bakal anter lo kontrol Di RSJ, lo pasti sembuh nel"Gurau Nita.
"Pala lo itu! Gue masih waras bego!!" ucap Linel sambil  menoyor kepala nita.

Nathen,Vano,Thalita dan leon datang menghampiri Mereka
"Hai?"Thalita-
"Hai!"jawab mereka serentak
"Bolos yuk! Siap-siap buat besok? Dari pada jamkos mager di kelas!"Vano-
"Kalo gue ikut-ikut aja!"Jawab Nathen dan Leon
"Gimana yang cewek?"Tanya Nathen
"Gue ikut!"Nita dan Linel-
"Gue juga deh!"Thalita
"Lo van?"tanya Leon
"Arlend ikut nggak?"tanya Vania-
"Ikut kok!"Tiba-tiba arlend datang.
"Ya udah tunggu apa lagi? Kita nginep apartement yuk? Biar besok langsung gas! London!"Saran Nathen
"Gue pulkam dulu lah! Siap-siap!"Vania-
"Kita juga kali van!"jawab mereka serentak.
"Kita langsung Kumpul apartemen gue aja"Arlend-
"Siap!"Jawab mereka.
Semuanya kembali ke rumah masing-masing

Vania and Leon Pov

Gue sama bang leon pulang ke rumah buat izin sama bunda,sambil kemas-kemas..
"Bun! Besok aku berangkat! Aku mau ke Apartemen nginep di sana"Vania-
"Berapa hari kalian di sana"Reyned-
"Satu Minggu!"jawab leon dan Vania bersama
"Bunda sih terserah ayah aja"Lia-
"Ya udah ayah izinin! Tapi hati-hati! Jaga diri sendiri!"Reyned-
"Iya!"jawab mereka berdua

Mereka mengemasi barang barang nya,dan berpamitan dengan reyned dan Lia.Sesampainya di apartemen mereka bergabung dengan teman-temannya
"Lo bawa snack nggak?"Linel-
"Bawalah! Nih makan tuh sampai kenyang"Nita-
"Gue laper nit,tau keadaan lah"Linel
"Arlend mana?"tanya Vania-
"Nggak tau,tadi keluar?"Nathen-
"Nggak bilang kemana gitu?"Vania-
"Nggak,kirain udah bilang lo"Vano-
"Sama sekali enggak"Vania-

Vania merasa hari ini Arlend terlihat berbeda,dari kemarin malahan.Kejadian kemarin saat adu mulut dengan Rena arlend malah membela rena,Sekarang vania merasa bukan pacar arlend,tapi malah orang asing yang hinggap di hidup arlend.
"Gue keluar dulu!"Vania-
"Kemana?"Tanya Leon
Tidak ada jawaban dari vania,dia hanya menancap gas menuju pantai.
Memang! Jika pemikiran seseorang terhadap sikap vania adalah mudah sensitif,Egois,Manja? Terserah apa itu!.
Dia sadar! Semua hanya karena perasaan takut untuk kehilangan.

Vania memutuskan untuk ke cafe terlebih dahulu untuk sekedar makan saja.Daripada ntar galau udah nggak ada tenaga,Jadi siap-siap aja kalo pingsan.

Saat ingin masuk pada pintu cafe.Matanya tertuju pada seorang laki-laki yang tengah duduk dengan gadis lain.Dia..

Deg.

Arlend.Vania melihat arlend dengan seorang wanita yaitu Rena,Apa ini alasan arlend tidak bilang pada vania saat pergi? Apa ini juga alasan Arlend berubah!
Astaga! Sungguh! Vania sangat Kecewa,rasa kecewanya bertepatan dengan moodnya yang sedang hancur.Kakinya perlahan mundur,hatinya hancur berantakan! Dia kembali ke mobil dan pergi meninggalkan cafe tersebut.

Vania berhenti di pantai yang pernah Arlend dan Vania kunjungi,entah sekedar basa-basi atau bagaimana vania mengakui pelukan seorang arlend sangatlah nyaman,Tapi kini sandaran itu perlahan hilang.

Sendiri.Kata itulah yang terdefinisi dari seorang Vania,Duduk di tengah sumilir angin Sore sambil berfikir,Arlend sama sekali tidak mencari nya,Apa sebegitu nyamannya arlend dengan Wanita lain? Termasuk Rena?

Arlend Pov

Sebenarnya gue ke cafe hanya untuk makan siang,karena dari tadi pagi tidak ada pasukan gizi yang masuk dalam pencernaan gue,tetapi tak sengaja gue bertemu dengan Rena,and well dia nyamperin gue yang tengah sendiri.
"Hai Lend? Lagi apa?"Rena-
"Mau makan."Arlend.
"Gue boleh duduk sini?"tanya rena
"Hm."jawab arlend.
Akhirnya gue makan bareng sama rena,nggak lebih dari itu.Awalnya gue ngerasa akan jadi masalah kalo gue pergi tanpa bilang dulu ke vania,karena belakangan ini moodnya hancur,terlebih lagi dengan kejadian yang melibatkan Rena kemarin,kadang gue takut vania akan salah paham jika melihat Gue sama Rena makan bareng.

Arlend Pov end.

Vania hanya kecewa,marah,kesal! Karena Arlend,dia malas sekali untuk bertindak cengeng saat ini,padahal dari tadi matanya seolah-olah menampkan kesedihan yang berusaha ditahannya,Dan saat beberapa menit berlalu,akhirnya air mata gadis itu lolos menetes di pipinya.

Setelah makan siang,arlend meninggalkan Rena di cafe tanpa sepatah kata"pamit" dan main pergi gitu aja.Sikapnya seolah tak pernah hilang.

Saat sampai di apartemen..
Arlend langsung menuju ke kamarnya,Dan! Pemandangan yang sungguh merusak mata,kamarnya telah mengalami gempa yang di akibatkan enam curut yang sedang enak-enaknya makan.Arlend menghembuskan nafas kasar dan hanya mampu pasrah dengan keadaan.
"Vania mana?"Tanya Arlend
"Vania? Bukannya tadi cari lo? Gue kira malah bareng sama lo Soalnya tadi dia tanyain lo kemana"Jawab leon
"Gue nggak sama vania yon,gue baru aja selesai makan"Jawab Arlend
"Salah sendiri bego di pelihara! Mana nggak izin dulu sama tuh anak! Siap-siap aja lo kena amukan singa betina"Celoteh Nathen.
Tanpa mendengarkan Ucapan dari teman-temannya arlend langsung pergi lagi meninggalkan apartemen dan menancap gas.

Dia berulang-ulang kali menghubungi gadisnya tapi sama sekali tidak di terjawab,Arlend bingung harus mencari kemana,sampai akhirnya arlend memutuskan menuju ke pantai.Dia merasa bahwa Vania tengah berada di situ,Rasa khawatir nya sudah memuncak,Hatinya gundah lebih tepatnya panik tingkat akut.

Saat sampai di pantai dia melihat vania duduk sambil sesekali menyeka air matanya.
"Vania"panggil arlend lirih
Tidak ada jawaban dari vania,dia tidak tahu bahwa yang sedang di hadapan nya adalah Arlend.
"Mana mungkin arlend sadar kalo mau cari gue"Batin vania
Saat arlend duduk di samping gadis itu sambil menyentuh tangan nya.
"Vania"panggil arlend sekali lagi
Barulah vania sadar akan kehadiran arlend yang benar-benar nyata.
"Lo? Ngapain lo kesini?"Vania-
"Ubah kosakata kamu."Jawab arlend tegas.
"Ngapain gue nurutin permintaan lo? Lo sendiri aja seenaknya"Vania memutar bola mata malas.
Arlend menghembuskan nafas kasar.
"Kamu kenapa?"tanya arlend dengan sabar.
"Seharusnya gue yang tanya! Lo kenapa pergi nggak bilang-bilang? Terus ngapain malah berduaan sama Rena?!"Vania angkat bicara.
"Ini cuma salah paham Van,tadi aku makan siang di cafe itu lalu rena nyamperin"Jawab arlend
"Lalu lo diemin? Seharusnya lo usir apa gimana lah! Terserah! Yang penting nggak makan berdua!"Jawab vania.
"Van dengerin aku Dulu"Arlend-
"Gue capek lend! Dengerin penjelasan lo! Gue bener-bener capek! Lo tau? Seolah-olah gue cuma orang asing yang mampir doang di hidup lo! Gue bingung kenapa sikap lo berubah ke gue! Selama ini gue takut! Takut lo seenaknya pergi saat gue udah nyaman! Tapi gue sendiri nggak yakin kalo lo.."Ucapan vania terhenti saat arlend menarik vania dalam dekapannya
"Maaf jika selama ini,kamu hidup dengan rasa takut,tapi ini bukan seperti apa yang ada dalam pikiran kamu van,Aku mencintai seseorang dengan cara aku sendiri,aku melindungi kamu dengan cara aku menjaga perasaan mu saat ini,jika kamu merasa seperti itu,aku hanya lah seorang yang gagal untuk menjaga kekasihnya entah soal perasaan atau pun lainnya.Maaf.."Ucap arlend lirih
"Gue males dengerin lo ceramah mulu!"ketus Vania-
"Maaf in aku van"Arlend memohon-
"Yaelah! Lepasin nggak!"Vania-
"Nggak maafin,! aku cium!"Arlend
Dasar hormon ancaman anehnya kumat lagi.
"Iya udah gue maafin,cepet lepasin!"Vania
Arlend melepaskan pelukan itu
"Bodo! gue mau pulang! Males dengerin orang ceramah!"Ucap Vania meninggalkan arlend dan menuju mobilnya.
Arlend hanya sabar menanggapi gadisnya itu saat bertingkah rasanya ingin membawanya dalam pelukannya itu dan tak akan pernah berfikir untuk melepaskan dari dekapannya.

Takdir Dan Waktu[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang