36~

2.9K 88 0
                                    

"Sejauh apapun kita saat ini,aku yakin tetap akan terselip bahagia di balik pengorbanan"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sejauh apapun kita saat ini,aku yakin tetap akan terselip bahagia di balik pengorbanan"

             Vania Nasya Natanelia

Malam ini seperti yang di katakan Arlend, Mereka akan pergi ke suatu tempat,Vania siap dengan balutan Dress berwarna Merah muda,Searsi sekali dengan kulit nya yang putih.
"Gilaaa! Adek gue cantik bener"Leon-
"Ya elah bang! Udah dari dulu gue tuh cantik"Vania-
"Vania mau kemana?"Reyned-
"Mau sama pacar yah"Leon-
"Kemana?"Tanya Reyned lagi-
"Biasalah anak muda"Jawab leon lagi
"Abang!! Ayah tanyanya Gue,bukan elo!"Vania-
"Udah adek,abang,Kalo mau jalan sama arlend,pulangnya nggak boleh kemaleman oke?"Reyned
Vania memang masih kesal dengan ayahnya tapi apalah,nggak usah panjangin masalah.
"Iya yah"Vania

Tok,tok,tok

Leon langsung membuka pintu,Dilihatnya arlend dengan balutan Celana jeans dan jaket hitamnya.
"Ehem..Yang mau jalan sama pacar"Leon-
"Lo nggak jalan sama Lita?"Arlend-
"Bisa lo lihat sendiri?"jawab leon.
"Vania mana?"Arlend-
"Masih di kamar"Leon

Reyned melihat calon mantu nya yang benar-benar tidak di ragukan lagi
"Nak arlend nggak papa tunggu in di luar? Masuk yuk?"Reyned.
"Eh om rey,makasih om saya di sini aja"jawab arlend sopan-
"Ya udah tunggu vanianya dulu ya? Biasalah anak gadis emang suka gitu"Reyned-
"Iya om"Arlend-

Di balik pintu vania mendengar arlend dan reyned terlihat sangat akrab.
"Udah puas ngobrol nya?"Vania
Arlend menegok ke arah Vania.
Cantik.
Sungguh sangat cantik Vania malam ini
"Jangan lihatin anak saya seperti itu,tambah cinta nanti"Goda reyned
"Eh om,maaf,bisa langsung berangkat?"Arlend-
"Ya udah"Vania-
"Yah,aku berangkat"Vania-

Saat dalam perjalanan arlend tak henti-hentinya menatap vania,tapi tak lupa dengan kemudinya.
"Hari ini kamu cantik"Arlend-
"Aku emang cantik"Vania-
"Kita mau kemana sih lend?"Vania-
"Ada deh"Arlend-

Sesampainya di tempat itu,Vania menatap kagum,indah sekali mereka sedang ada di bukit disana ada lampu-lampu yang menghiasi malam yang dingin
"Duduk"Arlend
"Tanpa kamu minta,aku juga bakal duduk lend,pegel tau berdiri mulu"Vania-
Arlend terkekeh melihat gadisnya.
"Ada wacana apa kita kesini?"Vania-
"Belajar jadi cowok romantis aja"Jawab Arlend
Vania tersenyum simpul,dia langsung memeluk Arlend
"Nggak usah belajar kamu udah pinter,aku suka kamu apa adanya kok"Vania-
Arlend membalas pelukan itu.
"Vania..jangan pernah benci sama aku"Arlend-
"Kamu ngomong apa sih lend?"Vania-
"Ya gitu,jangan pernah aja"Arlend-
"Tapi kamu jangan pernah buat aku benci sama kamu"Vania-
"Lagi dalam proses"Arlend

Vania merasa kedinginan dengan suhu di bukit ini.Arlend langsung melepas jaketnya
"Masuk ke mobil"Arlend-
Vania hanya menurut dan masuk ke dalam mobil
"Arlend..Aku sayang kamu"Ucap Vania Lirih
"Aku lebih."Jawab Arlend-

Vania sangat mengantuk waktu menunjukan pukul 10 malam, perjalanan mereka cukup memakan waktu sekitar 1 jam,di dalam lubuk hatinya,dia berharap arlend adalah Orang yang pertama dan terakhir di hidupnya,Vania langsung tertidur.

Arlend menatap wajah vania yang damai saat tertidur.Dia memutuskan untuk pulang.

Saat sampai di rumah vania,Arlend langsung merebahkan tubuh nya ke tempat tidur,dan menatap wajah gadisnya.
Arlend mencium cukup lama di keningnya.
"l am happy when you come in my life, and when I go, rest assured I will come back, thank you for what you have given so far"Ucap arlend lirih..

Lalu saat ingin turun dari kamar Vania dia menemukan leon yang melemun di balkon kamarnya
"Yon..Jangan ngelamun malem-malem, ntar kesurupan,baru tau rasa!"Arlend-
"Gue harap lo bakal balik"Leon-
"Secepatnya"Arlend-
"Gue pengen lo tepati apa yang lo ucapkan"Leon-
Arlend tersenyum Hambar
"Gue balik dulu"Arlend-
Leon hanya mengangguk.

Saat sampai di rumah,dia di sambut nada dingin alva-
"Penerbangan kamu akan di jadwalkan lusa! Kemasi barang kamu sekarang"pinta alva-
"Tanpa anda minta"Arlend-
Arlend langsung menuju kamarnya.
Sebenarnya dari lubuk Arlend paling dalam,arlend tak ingin hubungan dia dengan ayahnya seperti ini,tapi keadaan yang membuat mereka seperti ini,Arlend tau papanya ingin semua anaknya jauh dari masalah,tapi keegoisannya telah membuatnya jatuh ke lubang yang sama.

Arlend menghembuskan nafas lelah,Dia merebahkan badannya ke big size miliknya,dan kemudian istirahat.

Takdir Dan Waktu[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang