39~

2.8K 87 3
                                    

Waktu sudah menunjukan pukul 09.30 Arlend bergegas menuju Rumah sakit untuk menemui gadisnya yang terbaring lemah terlebih dahulu.

Saat sampai di pintu UGD,terlihat baru ada leon sendiri.Leon membiarkan arlend untuk menemui vania untuk terakhir kalinya.
"Vania..Aku janji akan cepet balik,tapi kamu juga harus janji kalo kamu bakal bangun dan sehat seperti dulu,Aku memang bukan cowok yang sepenuhnya selalu sempurna buat kamu,Tetapi aku akan tepati janji aku buat kamu,Aku pamit pergi..Jaga diri,aku tetep siap apa pun resikonya setelah semua ini,kamu akan membenci ku? Itu terserah pada mu,asal kamu percaya dan yakin bahwa Arlend mu ini akan kembali"Arlend-

Cup!

Arlend mencium puncak kepala gadisnya cukup lama,sampai akhirnya air mata lelaki ini benar-benar turun dan Jatuh tepat pada Pipi gadis yang tengah tertidur.
"Aku pergi"Ucap Arlend lirih-

Arlend keluar dengan menatap sebentar vania sebelum akhirnya tertutup saat suster masuk.
"Yon gue titip vania,jaga dia,gue janji bakal balik"Arlend-
"Gue tunggu lo balik lend,gue tunggu es kutub selatan balik,setelah lo balik gue bakal langsung pukul in lo,karena udah buat temen lo berubah jadi homo gara-gara kangen sama lo,tunggu aja!"Leon langsung memeluk arlend.

Arlend membalas pelukan sahabatnya ini.
"Gue minta lo bilangin gue pamit sama Nathen dan Vano,sekalian cewek-ceweknya"Arlend-
"Sorry nggak bisa habisin waktu terakhir kita bareng-bareng Di indo,dan sorry nggak bisa ngomong langsung"Arlend-
"Iya lend,jaga diri lo baik-baik di sana kita tunggu lo disini"Leon-

Arlend pergi meninggalkan Rumah sakit,dan menuju bandara Soekarno-Hatta.
Arlend melewati jejak kenangan di setiap ruas jalan di kota jakarta,dia selalu mengingat vania yang tersenyum ceria,saat mereka mengendarai ninja miliknya dan mengelilingi kota Jakarta.Berbagai kisah mereka ukir di sini baik dengan sahabat atau kekasihnya sendiri.

Semoga dilain hari,Tempat dimana awal kenangannya terukir juga akan menjadi tempatnya kembali mengukir bahagia yang sebenarnya.

Saat sampai di bandara,arlend menegok kebelakang,Sebelum dia berbalik lagi dia menghembuskan nafas kasar..
"Indonesia.. Tunggu gue balik"Ucap arlend lirih,dia langsung melangkah menuju pesawat...

Di rumah sakit,leon menatap adiknya yang dari kemarin belum bangun,Leon membayangkan betapa sedihnya Vania saat dia tau bahwa kekasihnya telah Pergi.

Tiba-tiba pintu terbuka menampakan wajah Sahabat-sahabatnya yang ada di ambang pintu
"Gue udah tau semua yon"Vano-
"Hari ini arlend pergi ke amerika serikat"Leon-
"Dan vania keadaan nya bagaimana?"Linel-
"Dia koma,dan nggak tau kapan bangun nya"Leon-
Mereka menatap leon sendu,sepertinya dia kurang istirahat.
"Lo istirahat aja yon,biar kita yang jagain vania"Nathen-
"Nggak gue mau jagain adek gue"Leon-
"Leon..kamu butuh istirahat dengerin kita,Ini kami bawa makanan,sekarang kamu makan dan istirahat"Thalita
Leon langsung memeluk kekasihnya,entah kenapa saat ini hanya Lita yang mampu menenangkan Vania-
"Ta..Makasih"Ucap leon lirih.
Lita tersenyum simpul..

Sedangkan nita dan linel masih menatap vania,muka si gadis ketus yang sekarang malah diam tak berkutik di ranjang Rumah sakit..
"Lo pada nggak sekolah?"Leon-
"Males,nggak ada kalian"Nita-
"Kalian harus terbiasa tanpa kita"Leon-
"Maksud nya?"Vano-
"Mugkin kali ini gue sama vania akan pindah ke amsterdam buat lanjut SMA kita yang belum kelar disini, sekalian buat nenangin diri vania dulu"Leon-
"Kalian juga bakal pergi?"Linel-
"Kami juga sebenarnya ogah pindah dari indonesia,tapi memang harus begitu,rencananya dulu kita akan pindah kalo udah kuliah, tapi bokap gue bilang SMA kalian lanjutin di amsterdam aja,pas kuliah kalian balik ke Indonesia gitu"Leon-

Thalita diam mendengar pengakuan dari leon.Dia tidak boleh egois dengan pernyataan leon sendiri.
"Ta kamu izinin aku nggak?"Leon-
Thalita menghembuskan nafas kasar.
"Aku izinin kamu yon,tapi.."Ucapan Thalita terpotong saat leon merengkuh tubuhnya dalam dekapannya.
"Aku janji bakal jaga hati ini tetap pada diri mu,dan aku juga nggak lama kok,setelah Lulus SMA disana aku akan balik"Leon-
Tahlita hanya mengangguk dan tersenyum simpul.

Kemudian mereka melanjutkan kegiatan masing-masing,dan sekalian untuk menjaga Vania..

Takdir Dan Waktu[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang