3~

7.5K 198 0
                                    

Kemarin Teman-teman Bang Leon pulang sekitar pukul 11.00,ngapain coba? Betah banget kalo lagi kumpul padahal datangnya jam 04.00 sore pulangnya jam segitu.

Seseorang masih tampak berbalut hangatnya selimut, Tidak mengubris sama sekali ocehan gadis yang sudah beberapa kali membangunkannya tetapi dia? Jawab aja enggak.
"bang leon! Bangun nggak! Kalo nggak bangun gue siram nih!"teriak vania geram

"apaan sih lo! Pagi-pagi udah ngoceh nggak jelas!"leon kembali tidur.

"lo beneran nggak mau bangun nih? Gue bilangin bunda kalo anak sulungnya males kalo di ajak ke School"

Vania melihat leon yang masih saja malas membuka matanya.
"biar sekalian dipindah ke Amsterdam,Nggak usah balik lagi gue udah ikhlas"
Bagaikan di sambar petir,Leon yang tadinya masih berbalut selimut beranjak bangun.

"hah! Lo jangan ngadu kek gitu dong,Gue nggak mau LDR an sama thalita kalo udah pacaran"
Leon mengusap wajah gusar.

"makanya buruan gue tunggu di bawah,sarapan dulu"Leon bersandar di kepala ranjang.
"Pacaran aja belum udah mikir mau LDR an"

"Doain yang bener,Ngasal aja Lu!"Leon tampak sebal.

"Bang..Kok bunda sama ayah belum pulang?"tanya vania sambil memasang raut wajah yang sedih.
"bunda ikut ayah ke luar Kota,tadi malem,bunda telepon gue,dia langsung on the way Bandung sampai 2 hari kedepan di sana,gue suruh jagain lo!"jawab leon
"mereka semakin lama,semakin sibuk aja ya bang?"

"lo kayak nggak ada orang yang sayang sama lo aja,gue sayang sama lo van,gue bakal janji gue nggak akan ninggalin elo,gue bakal selalu jagain elo"

Leon memeluk vania dan mengelus rambutnya lembut.
"kadang-kadang lo nyebelin! Tapi gue kok bisa sayang sama elo ya bang? Lo abang terbaik deh"ucap vania sambil membalas memeluk leon.
"udah lah,kok jadi mellow gini"

"gue nggak mellow kali,lo nya aja yang baperan!"jawab vania
"gue tunggu di bawah! Jangan lama-lama!"tegas vania

Kemudian setelah beberapa menit kemudian leon turun
"nggak sarapan lo dek?"tanya leon
"nggak ada makanan di dapur bang,bi mi kemana?"

"bi mi? Mana tau gue! Toh baru aja turun."jawab leon
"Ya udahlah! yuk dah! Keburu telat! Sarapan di kantin aja"
Vania menarik tangan leon agar secepat mungkin ke sekolah.

saat perjalanan ke Sekolah ada beberapa perbincangan di antara kakak beradik tersebut.
"lo rencananya kapan nih mau tembak thalita?"tanya vania

"kalo di tembak mati dek."jawab leon.

"lo udah pernah ngerasain di tabok orang belum bang?".

"iyee gitu amat sama abang sendiri,gue bercanda doang, sebenernya gue aja belum yakin sama thalita"Leon tertawa kecil.
"kok gitu?"tanya vania

"gue sadar van,gue ini udah dewasa udah waktunya gue mikir masa depan gue,Sekarang gue tanya ke elo,lo setuju nggak kalo seandainya gue pacaran sama thalita?"tanya bang leon

"kalo seandainya juga,bang leon bahagia sama thalita,gue mah ikut seneng ajalah,siapa sih yang nggak seneng ketika lihat abang sendiri bahagia?"jawab vania

"Makasih van,tapi kayak nya belum saat nya gue pacaran sama thalita"

"eh jangan lama-lama ntar thalitanya di ambil orang,abang mau?".

"gue mah simple aja sama takdir,kalo endingnya gitu,gue pasrah aja jodoh gue sama yang di atas"jelas leon

"Gila! Abang gue semakin hari semakin dewasa aja!"Vania menyenggol bahu leon sambil tertawa.
"nah sekarang gue tanya!"

Takdir Dan Waktu[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang