!!PLAGIAT DILARANG MENDEKAT!!
Ganti judul "KING AND QUEEN" menjadi "Raja Si Badboy"
Menceritakan Clara seorang cewek pendiam dengan banyak masalah dikehidupannya dan bertemu dengan Raja cucu pemilik sekolahannya.
Raja seorang cowok badboy, ia selal...
"mau kemana si!? " Clara mendegus kesal, karna sedari tadi mereka hanya berjalan-jalan mengelilingi salah satu mall di kota itu.
"main." balas Raja sebari menautkan jarinya di jemari Clara. Sontak Clara melotot tajam ke arah Raja lalu melepaskan genggaman Raja dari tangannya.
"gue capek, mau pulang! "
"gabisa lo harus temenin gua, ini perintah!! "ayo naik"
Mereka berdua menaiki eskalator sampai lantai atas mall dan berjalan ke arah tempat main yang bertuliskan Time Zone.
"Ayoo masuk" sambil menarik lengan Clara.
Clara berjalan ogah-ogahan, menuruti permintaan paksa Raja. Kalau ia menolak pasti Raja akan bilang ini perintah, dan gua ga terima penolakan. Pasti itu yang akan Raja ucapkan. Sangat menyebalkan memang.
Clara dan Raja memaikan permainan yang ada disana, Clara yamg tadinya tidak mood untuk bermain akhirnya terbawa suasana dan menikmati permainan yang ada disana, mulai dari boneka capit, pancing ikan dan lainnya.
Tanpa Clara sadari Raja terus melirik ke arah Clara memperhatikan dengan detail betapa cantiknya wajah Clara jika ia tersenyum seperti itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"raa" panggil Raja, Clara yang sedang asik memainkan boneka capit pun menoleh dan mengangkat sebelah alisnya.
"Ayo kita main basket yang kalah harus terima permintaan salah satu yang menang." ucap Raja kepada Clara.
"ga males. " balas Clara sambil melipat tangannya di bawah dada.
"gua ga nerima persetujuan lo, jadi lo harus nurutin permintaan gua. "
Arggghhhh ingin rasanya Clara menjambak rambut Raja jika tempat ini sepi. Kenapa juga cowok ini begitu pemaksaa.
Dengan langkah malas Clara mendeketi Raja yang sudah berdiri di depan mesin pelempar basket.
Mereka bermain dengan serius. Clara yang tidak mau kalah dari Raja sebisa mungkin untuk memenangkan tantangan ini karna ia tidak mau harus menuruti perintah Raja. Sedangkan Raja dengan gencar memasuki bola basket ke dalam ring sebisa mungkin untuk menang supaya Clara menuruti perintahnya.
Skor Clara dan Raja berbeda tipis, saat bola terakhir di lempar ke ring secara bebarengan, Raja sudah mengambil ancang-ancang dan sorot matanya serius menatap ring yang bergerak ke kiri dan ke kanan. Begitu pun Clara.
Saat bolanya dilemparkan secara bersamaan ternyata bola Raja masuk ke dalam Ring sedangkan Clara tidak. Raja tertawa bahagia akhirnya Clara dapat hukumannya.
Tidak sia-sia ia dulu eskul basket dan sempat dipilih menjadi ketua basket tapi Raja menolak, katanya takut lawannya kalah kalau lawan dia.
"sesuai janji ra. " cengir Raja.
"apaan permintaannya. " Raut wajah Clara menandakan kekesalan.
"tuhh" Raja menunjuk salah satu mesin yang bertulis kan snap shoot, mesin yang digunakan untuk mengabadikan momen kebersamaan.
" Big Noo" ucap Clara sinis.
"bodoamat gak boleh nolak udah janji. " Raja menarik lengan Clara dan membawa Clara untuk berfoto bersama.
Clara memasang wajah datar ia memang tidak mood untuk berfoto, Raja menyuruh Clara untuk tersenyum, Clara hanya bisa tersenyum dengan amat terpaksa. Sialan memang setan satu ini.
Tidak terasa jam sudah menunjukan pukul 18:00, mereka berdua sudah makan dan hendak pulang, tetapi langkah Clara berhenti ketika sorot matanya bertemu dengan sosok yang sangat ia benci. Walaupun ia benci tapi ia tidak pernah berbuat jahat pada orang itu.
"ehh sahabat lama ketemu lagi. " Sapa Nency.
Clara hanya terdiam, Raja yang melihat itu pun melirik Clara ada raut kebencian dari sorot mata Clara, lalu Raja mengalihkan pengelihatannya ke arah Nency.
Raja belum tau kalo Nency adalah sosok yang mengganggu Clara di sekolah, jika ia tau yang mana orangnya. Ia pasti akan meminta kepala sekolah untuk mengeluarkan anak itu.
Nency yang tidak mendengar jawaban dari Clara hanya mengidikan bahunya dan melirik sosok pria tampan di samping Clara. Nency tau dia itu siapa Raja Dion Michaela. Cucu pemilik yayasan dan ayahnya yang punya cabang rumah sakit dimana-mana. Pasti pria ini sangat kaya batinnya.
Nency menyodorkan tangannya ke depan Raja "Hai gue Nency. " Sapa Nency Caper.
Raja memandangi uluran tangan Nency lalu membuang muka dan menarik lengan Clara untuk pergi dari sana.
Dasar cowok sialan sok kegantengann, awas aja gua bikin lo suka sama gua baru tau rasa. Batin Nency.
"raa kenapa diem aja" Tanya Raja dengan intonasi agak tinggi, supaya Clara bisa mendengar apa yang ia tanyakan, sekarang ia dan Clara sedang berada di motor.
"........."
"eh iya deh lupa lu kan emang orangnya pendiem, kalo dipancing baru ngomong haha. "
"berisik. "
"hah" Raja menarik nafas seraya mengucap sabar di dalam hati gini amat ya mau nyairin es batu susahnya minta ampun.
Di dalam perjalanan pulang tidak ada percakapan antara ke duanya mereka memilih diam, hanya terdengar suara bising klakson mobil yang ada dijalan. Raja diam tapi dalam fikirannya ia memikirkan Clara, ada apa dengan pacar paksaannya itu? Semenjak tadi ketemu Nency mengapa ia jadi amat sangat pendiam. Biasanya Raja selalu menggoda Clara atau menjahilinya Clara akan marah tapi ini tidak Clara hanya diam dan tatapannya kosong. Siapa Nency sebenarnya??.
Sesampainya dirumah. Clara langsung masuk kamarnya tanpa basa basi kepada Raja.
Raja bingung. Ia menatap tubuh Clara yang menjauh dan menghilang dibalik tembok. Dengan inisiatif sendiri Raja berjalan menyusul Clara.
Tok tok tok
"Raa gua masuk ya."
Tak ada jawaban. Raja menarik kenop pintu dan ia terkejut karna melihat Clara menangis dipojok jendela sambil menutupi wajahnya dengan kedua tangannya. Dengan cepat Raja menghampiri Clara.
"hei---hei raa lo kenapa nangis? " sambil melepaskan tangan Clara yang menutupi wajah cantiknya.
Dilihatnya wajah Clara memerah, matanya terus menerus mengeluarkan cairan bening yang membasahi pipinya, ahhh rasanya sedih melihat orang yang kita sayang bersedih, dengan cepat Raja mengusap air mata yang ada di pipi Clara dengan lembut.
"kalo lo punya masalah lo bisa cerita sama gua, tapi kalo bakal bikin lo sakit gak usah di ceritain sekarang. Gua bakal tunggu lo sampe lo bener-bener mau terbuka sama gua. "
Raja menangkup wajah Clara supaya Clara bisa menatap mata Raja, Raja hanya ingin menenangkan Clara.
"dengerin gua kadang masalah adalah sahabat terbaik lo, mereka buat lo jadi kepribadian yang lebih kuat. Seberat-beratnya masalah yang lo hadapi saat ini, percaya deh kalo tuhan gak pernah melebihi batas kemampuan hambanya."
Clara terdiam mendengar ucapan Raja.
"jangan terpuruk ketika lo berada dalam situasi terburuk. Gua gak suka liat lo sedih kaya gini!!, siapa yang bikin lo sedih kaya gini sih biar gua hajar abis tu orang. " omel Raja.
Clara terkekeh mendengar ucapan Raja, kadang cowok ini begitu menyebalkan, selalu memerintah, pemaksa, dan Clara baru tau sisi ini perhatian. Tak sadar air mata Clara sudah berhenti, Clara menatap Raja dan menyunggingkan senyuman tipis kepada Raja "makasih doang nih. Gak dipeluk gitu. "
Arggggh baru tadi muji kalo si setan mesum punya sisi kemanusiaan kenapa sekarang jadi nyebelin lagi.
"keluar!!!" usir Clara ketus kepada Raja dan hanya di respon cengiran dari Raja.