Chapter 31

3K 141 3
                                    

Sinar putih yang menyilaukan menganggu pengelihatan gadis cantik itu, terdengar suara yang tak asing memanggil namanya, memaksa ia untuk segera bagun dari tidurnya..

Clara, gadis itu pun terbagun saat suara seorang yang tak asing semakin jelas terdengar di telinganya.

"Kim.. Bangun" ucapnya lembut.

Clara terbangun, pertama kali ketika ia membuka matanya, yang terlihat hanya cahaya putih yang menyilaukan, lama-lama seorang gadis cantik terlihat sedang senyum kearahnya.

Clara merubah posisinya menjadi duduk dan sedikit memundurkan tubuhnya, ia bingung dan sedikit ketakutan. Ia melihat gadis di depannya, wajah yang terasa tidak asing Tapi ia tak mengenalnya.

"si.. siapa kamu? " tanya Clara gugup.

"aku Clara.. " jawabnya.

"apa maksud kamu, aku Clara. " ucap Clara menunjuk dirinya.

"aku tauu.." jawabnya sambil tersenyum. "tapi nama asli kamu Kim."

Clara terdiam... Ia seperti mengingat-ingat sebelumnya ia berada di danau, mengapa ia berada disini. Di tempat yang penuh dengan cahaya terang.

"apa kamu udah gak kenal aku?? "
Tanya gadis itu.

Clara diam.

"aku Clara, teman kecil kamu kim. Kamu ingat ikan, danau..."aku sangat senang bisa ketemu lagi sama kamu." ucapnya memeluk Clara.

Clara masih terdiam, memori yang sudah terkubur muncul kembali seperti kaset yang rusak, memori itu terus berputar dikepalanya. Kenangan ia bersama sahabatnya sampai kenangan yang menyebabkan sahabatnya meninggal karna menolongnya.

Clara menangis, ia merasa bersalah, ia menyalahkan dirinya karna tidak mengingat kejadian itu semua. Kejadiaan yang amat penting untuk dirinya, Dia pantas disebut pembunuh.

"jangan menangis Kim, aku tidak papa. Aku bahagia disini, aku senang di dunia mu kamu memakai namaku, aku tidak keberatan Kim. Aku hanya ingin meminta maaf padamu karna tidak mendengarkan perkataanmu waktu itu. Kamu jangan menyalahkan dirimu atas kematianku. "

"tapi itu salah aku,  seharusnya kamu gak nolong aku, seharusnya aku yang tenggelam bukan kamu. Aku yang seharusnya minta maaf, karna aku yang menyebabkan kamu seperti ini.. " ucap Clara terisak..

"Kim dengar... Aku sangat menyayangimu, jangan menyalahkan dirimu. Aku baik-baik saja disini. Tapi banyak orang yang tidak baik-baik saja karna ditinggal olehmu. Mangkanya kamu harus cepat kembali keduniamu Kim. "

Gadis itu mengusap air mata Clara, menatap dengan lembut dan tersenyum.

"Clara bangun ra.. Gua mohon. "

"kamu dengar itu,  seseorang sudah menunggumu. Kamu harus segera pergi ke duniamu. Dunia kita sekarang berbeda. " ucap Gadis cantik itu.

"bagaimana bisa aku meninggalkan kamu disini. " balas Clara terisak.

"tempatku memang disini. " ucap gadis itu..

Ia memeluk Clara "aku sangat menyanyangimu Kim,"

*******

"Dokk!!  Pasien .. Pasien dok.. " ucap Suster antusias melihat Clara membuka matanya.

"ini adalah mukjizat..." balas dikter itu.

Raja yang semula tertunduk menonggakan kepalanya, ia melihat mata Clara yang semula tertutup sekarang terbuka. Ada perasaan lega di hatinya, rasanya semua beban dihatinya seperti runtuh. Ia senang melihat sorot mata Clara yang sangat ia rindukan.

"raa.. Lo bangun raa. Gua tau lo cuman tidur kan tadi." ucap Raja seraya meneteskan air matanya.

Clara masih terdiam seraya meneteskan air matanya, ia merasa sedih, ia belum mengucapkan salam perpisahan kepada sahabatnya itu,  ditambah melihat Raja menangis disampingnya.

"Maaf untuk sementara, pasien harus dipindahkan keruang perawatan. Mas bisa tunggu diluar." ucap suster.

Kali ini Raja tidak menolak. Raja mengikuti perintah suster itu. Ia pergi dan menunggu diluar.

Ia mengeluarkan ponsel disaku bajunya. Ia ingin menelpon teman-temannya, tapi ia baru ingat ponselnya mati karna terkena air saat menyelamatkan Clara.

Tak lama Erick datang seorang diri,ia menemui Raja yang sedang duduk dengan kepala tertunduk dilorong rumah sakit.

"Ja.. Gimana Clara?? " ucapbya panik.

"Di ruang perawatan. " balas Raja.
Erick pergi ingin menemui Clara tetapi di tahan oleh Raja.
"biarin Clara istirahat dulu. Dia pasti syok karna kejadian tadi. "

Erick mengangguk dan duduk disamping Raja.

"Santang sama kian gimana?  Mereka baik-baik aja kan? " tanya Raja.

"hemm.. Mereka tadi udah gua anter kerumah sakit terus gua suruh pulang. " balas Erick.

"Orang itu gimana? Dia bakal dipenjara kan? " tanya Raja.

"Pastinya. " jawab Erick.

Erick melirik sekilas Raja, "gua suka sama Clara, gua gak akan berhenti buat dapetin Clara. Gua bakal berhenti ketika dia yang minta, ...gua tau lo suka sama Clara, jadi gua harap kita bisa bersaing secara sehat buat dapetin hati Clara. "

"terserah lo.. " jawab Raja.
Raja melirik Erick risih. "minggir!! Lo duduk terlalu dempet. Risih gue. " ucap Raja ketus.

Erick membela diri. "yang enak kursinya yang gua dudukin!!"

"Bilang aja lo mau deket-deket gua kan. " celetuk Raja.

"lo pikir gua suka sesama jeniss...yang gua suka Clara. Noh yang ada di balik ruangan. Sorry-sorry aja nih cowok ganteng kayak gua itu gak mungkin bakalan suka sama lo, seandainya gua jadi cewe pun gua gak bakalan suka sama loo!!!" balas Erick kesal.

"ssstttt... Dimohon tidak bertengkar di dalam rumah sakit. " ucap suster yang lewat.

"mang enak. " ucap Raja lalu meninggalkan Erick.



Anyeong my readers maaf sekali aku baru bisa upload sekarang :( dikarnakan kemarin2 aku sibuk ulangan maklum udah kelas 3 sma hehe.... Sebelumnya aku mau bilang makasih buat kalian yang udah baca ceritaku hehe... Aku sampe lupa kalo aku punya cerita di wattpad kalo gak ada salah satu readers yg ingetin aku. Well thnk u so muchh dan mianhae aku akan rajin upload kookk hehe...

Raja Si Badboy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang