"tang mau cari di mana lagi sih. Capek juga ternyata. Udah banyak tempat-tempat yang kita datengin tapi Clara kaga ada. " ucap Kian yang mulai lelah.
Santang menghela nafas gusar. Ia juga sebenarnya sudah lelah tetapi ia harus menemukan Clara. Gadis yang temannya cintai.
"Gua juga gak tau ian. Kita lurus aja deh yu kali aja ada. " ajak Santang mulai melajukan motornya kembali.Mereka berduapun melanjutkan pencariannya. Disisi kanan dan kiri terlihat pohon-pohon yang menjulang. Hari semakin malam menambah atmosfer di sekitar pohon itu semakin seram.
"Tang..tang tunggu dulu. " teriak Kian kepada Santang yang sudah melaju di depannya.
Merasa terpanggil Santang menghentikan motornya dan berbalik ke arah Kian. "kenapa? " tanya Santang.
Kian menunjuk sepatu hells berwarna hitam gliter yang tergeletak di atas aspal. "sepatu cewek. " ucap Kian.
Santang memutar bola matanya malas. Dia juga tau kalo itu sepatu Cewek. "terus kenapa. Buruan kita harus nemuin Clara. " ajak Santang yang mulai menyalakan kembali motornya.
"justru itu tang. Apa jangan-jangan ini sepatu Clara....lo liat aja disini jalanannya sepi. Gua yakin 99% Clara lewat sini. " yakin Kian.
Santang berfikir sejenak. Benar juga apa yang dikatakan Kian. "yaudah kita telpon Raja. "
kian mengangguk dan mengambil benda pipih di saku celananya dan menelpon Raja.
Tak butuh waktu lama Raja sudah mengangkatnya "lo dimana? Clara udah ketemu? " ucap Raja panik di sebrang telpon.
"gua nemuin sepatu cewek. Gua yakin ini sepatu Clara. Kita lagi ada di.." Kian berpikir sejenak melihat ke kanan dan ke kiri. "jalan yang banyak pohon-pohon tinggi. Deket p.5." ucap Kian.
P. 5 adalah singkatan dari tempat persembunyian ke 5. Mereka tidak sengaja menemukan rumah yang tidak terpakai dekat hutan saat mereka di kejar-kejar oleh polisi karna balap liar.
"otw." balas Raja di sebrang sana.
Dan telponpun terputus."yaudah kita juga coba nyari di sekitaran sini. " ajak Santang dan diangguki oleh Kian. Keduanya menyalakan mesin motor kembali dan melaju lurus kedepan.
Setelah sampai di paling pojok jalan. Terdapat rumah p. 5. Kian dan Santang masuk ke dalam rumah yang kotor dan tidak berpenghuni. Ia tidak masuk ke dalam tapi ia menuju belakang rumah yang terdapat danau disana.
Byurrr......
Terdengar sesuatu terjatuh ke dalam danau. Kian dan Santang saling bertatapan dan berlari ke arah danau.
Betapa terkejutnya ia melihat Clara sedang berada di dalam danau tampak hampir tenggelam.
Dan di pinggir danau terlihat seorang cowok berpakaian hitam sedang senyum menyeringai melihat Clara yang tampak ingin sekarat."woy lo apain Clara. " kian membentak Cowok itu.ia sudah tidak bisa menahan emosinya lagi lalu ia berlari menghampiri cowok itu untuk ia hajar. Tetapi cowok itu sigap akan serangan Kian. Dengan cepat cowok itu menusukan pisau ke perut Kian.
"Arggggh..." Pekik Kian merasakan sakit di perutnya akibat ditusuk benda tajam.
Santang emosi dengan cepat ia memukul cowok itu ketika ia lengah. "brengsek loo bangsatt." Santang terus memukuli cowok itu. Cowok itu tak mau kalah ia menyayat lengan kiri Santang. Santang meringis pelan. "banci lo mainnya pake senjata. " umpat Santang.
Tak lama Raja dan Erick datang. Raja melihat teman-temannya yang sudah terkapar dengan darah dimana-mana. Ia mengalihkan pandangannya ke cowok yang sedang tersenyum menyeringai. "lo apain temen gua bangsat." Raja emosi ia hendak memukul cowok itu. Tetapi langkahnya di tahan oleh Erick. "lo tolongin Clara. Gua yang urus disini sama Santang. "

KAMU SEDANG MEMBACA
Raja Si Badboy
Teen Fiction!!PLAGIAT DILARANG MENDEKAT!! Ganti judul "KING AND QUEEN" menjadi "Raja Si Badboy" Menceritakan Clara seorang cewek pendiam dengan banyak masalah dikehidupannya dan bertemu dengan Raja cucu pemilik sekolahannya. Raja seorang cowok badboy, ia selal...