Tangan Clara dingin. Bukan karna ada Ac tapi hawa di sekitarnya lah yang membuat Clara berkeringat dingin. Apalagi melihat mimik muka orang tua Erick seolah tidak suka akan kehadirannya. Ia mengepalkan tangannya seolah memberikan kekuatan tersendiri untuknya.
Clara mendongakan kepala merasa ada yang menepuk kedua bahunya. Ia terkejut karna Sinta. Mama Erick berdiri tepat di depan Clara dan tersenyum kepadanya.
Clara bingung dengan perlakuan Sinta. Clara melirik Erick yang juga tersenyum kepadanya begitupun juga Efon. Sebenarnya ada apa ini. Bukankah orang tua Erick marah padanya.
Sinta menepuk lagi pundak Clara. Lalu tersenyum.
"tante sama om gak marah ko sama kamu. Erick udah ceritain ke tante sama om. " ujar Sinta.Clara tertegun. Di luar dugaannya orang tua Erick tidak marah ataupun benci kepadanya. Clara tidak habis fikir masih ada orang baik dan pemaaf seperti keluarga Erick. Clara lega mendengarnya.
"tante, om. Clara minta maaf. Seharusnya Clara gak ngelak...."
"Ssst... itu semua bukan sepenuhnya salah kamu sayang. Yang dulu biarlah berlalu gak usah diingat-ingat lagi ya. " potong Sinta.
"Iya Clara. om sama tante sudah melupakan masalah itu. Kamu juga harus melupakannya ya. " ujar Efon tersenyum kepada Clara.
Clara tersenyum "Makasih om tante."
Erick tersenyum melihat kedua orangtua nya begitu bijaksana dan pemaaf. Yah, Erick memang bercerita tentang Clara kepada kedua orangtuanya. Bahkan Erick mengaku bahwa ia menyukai gadis cantik itu.
Sinta mengajak Clara untuk mengobrol berdua dengannya. Erick dan Efon tampak sedang berbincang-bincang dengan tamu undangan.
Mila, Caca dan Sila baru saja sampai di rumah Erick. Mereka menghampiri Erick yang sedang mengobrol dengan artis papan atas di kalangan remaja yaitu jefri nichol.
Mata Sila dan Caca berbinar menatap artis yang mereka idolakan itu. Kecuali Sila. Ia tidak terlalu suka kepada artis-artis indonesia.
"Happy Birthday rik. Nih kadonya. " ucap Mila sebari memberikan kadonya. Dan diterima oleh Erick.
"thanks Mil. "Sila dan Caca beralih memandang Erick. Ia juga memberikan kadonya yang ia bawa kepada Erick.
Erick yang kewalahan memegang kado-kado dari mereka. Lalu ia memanggil pelayan untuk menyimpan kadonya ke tempat khusu kado.
"Rik Clara mana? " tanya Mila.
"Tuh sama mama gua" tunjuk Erick ke sudut kanan.
Mila mengangguk. Ia ingin menghampiri Clara. "Ca, Sil mau ke Clara gak? " tanya Mila.
Caca menggeleng "Caca sama Sila mau disini aja Mil. Mumpung ada cogan nganggur. " bisik Caca di telinga Mila.
Mila geleng-geleng kepala. Betapa genitnya kedua sahabatnya itu. Ia berjalan meninggalkan sahabatnya yang tampak bahagia bertemu idolanya.
Caca memberanikan diri untuk meminta foto bersama Nichol. "ka Nichol Caca boleh minta foto gak? " tanya Clara penuh harap.
"Boleh" balas Nichol ramah.
Sila yang mendengar itu langsung menyerobot Caca yang hendak ber selfie ria dengan Nichol.
"Ih Sila. Caca dulu yang mau foto sama Ka Nichol." ucap Caca sebal karna Sila menyerobot antrian untuk berfoto.
"Nggak. gue dulu Ca. Lo abis gue aja ah. " dengus Sila juga tak kalah kesal.
Mereka berdua berdebat. Nichol dan Erick geleng-geleng kepala. Melihat perdebatan Sila dan Caca.tamu-tamu yang di undang pun tampak sesekali melihat ke arah Caca dan Sila yang sedang berdebat. kalau urusan cogan mereka tidak malu walau sedang diperhatikan orang-orang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Raja Si Badboy
Teen Fiction!!PLAGIAT DILARANG MENDEKAT!! Ganti judul "KING AND QUEEN" menjadi "Raja Si Badboy" Menceritakan Clara seorang cewek pendiam dengan banyak masalah dikehidupannya dan bertemu dengan Raja cucu pemilik sekolahannya. Raja seorang cowok badboy, ia selal...