Chapter 20

3K 110 0
                                        

Nency mendengus kesal, ucapan Raja kemarin masih terngiang di telinganya. Ia kesal tidak bisa melawan Raja dan tidak bisa membuly Clara lagi karna ucapan Raja. Ia harus memikirkan rencana baru supaya dendamnya kepada Clara bisa terbalaskan.

Tapi apaa?? , gue pengen Raja jadi milik gue dan ninggalin Clara. Cara apa yang bisa bikin Raja jatuh ke tangan gue. Batin Nency.

Setelah bergelut dengan pikirannya akhirnya Nency mempunyai Sebuah ide cemerlang, ia mengambil benda pipih di atas nakas yang berdekatan dengan ranjangnya.
Ia mengetik pesan dengan lihai.

Nency: jack lo masih demen sama Clara?  Gue tau skrg dia dmn, klo lo mau deketin dia ikutin rencana gue.

Send.

Nency menyeringai, menunjukan senyuman iblisnya, beberapa menit ponsel Nency bergetar.

Jack: dimana??  Rencana lo apa??

Jack adalah teman satu SMP dengan Nency dan Clara,  sudah lama juga ia ngejar Clara tapi tidak kesampean. Ia hanya bisa bercerita kepada Nency tentang perasaannya.

Nency: besok pagi jam empat sore lo tunggu di parkiran SMA Bintara.

Jack: okee.

Ah, senangnya sebentar lagi Raja jadi milik gue. Batin Nency.

                         ****

Clara sudah selesai makan, ia juga sudah mandi dan sekarang ia berada di ruang keluarga bersama Raja. Raja nampak sedang asik dengan laptop yang Clara pinjamkan, sedangkan dirinya sedang asik berkabar dengan mamanya.

"Raa" suara Raja memecahkan keheningan di ruangan itu, Clara menatap Raja dan menaikan sebelah alisnya seolah bertanya kenapa!?.

"Besok Sma Bintara tanding basket sama Sma Cakrawala. Lo ikut ya."

Clara berdeham untuk memberikan respon, Raja tampak mencerna dehaman Clara, Tunggu. Hmm berarti iya. Jawaban Clara iya. Kenapa dia tidak menolak biasanya juga menolak. Sungguh aneh. gumam Raja.

"Ko lo gak nolak?? Gak kaya biasanya?. " Sambung Raja.

"percuma nolak, ujung-ujungnya maksa. " Balas Clara tanpa menatap lawan bicaranya dan fokus kepada benda pipih yang berada ditangannya.

Raja tersenyum simpul dalam hati ia bersorak gembira,  akhirnya es batu mulai meleleh yaAllah. Terimakasih. Ucap Raja dalam hati.

Pagi yang cerah, Raja dan Clara sedang berada di meja makan, Bi atun sudah menyiapkan sarapan mereka berdua di atas meja. Selesai mereka sarapan Raja mengajak Clara berangkat bersamanya. Supir Clara pak Tono pun dengan senang hati menyerahkan putri majikannya kepada Raja.

Bel masuk pun berbunyi. Semua murid di Sma Bintara pun masuk ke dalam kelas memulai pelajaran yang di ajar oleh setiap guru yang mengajar. Pagi berganti sore tak terasa belajar dan mengajar pun sudah selesai. Murid-murid hanya harus menunggu bel pulang berbunyi baru boleh keluar kelas.

Begitu bel pulang berbunyi Raja sudah standby di depan kelas Clara, menunggu sosok cantik yang membuat hari-harinya terasa indah. Clara keluar bersama Mila dan di belakangnya ada Erick.  Erick juga akan ikut tanding karna ia mengikuti eskul basket sedangkan Clara tidak minat untuk mengikuti segala eskul.

"Ra ayoo." ucap Raja lalu menggapai tangan Clara dan menelusupkan jarinya di jemari Clara.

"lo gak mau ikut nonton Mil. " tanya Clara kepada Mila dengan muka memelas.

"Nggak ra, gue ada acara keluarga jadi harus pulang cepet. Maap ya" balas Mila sambil mengangkat dua jemarinya diatas udara membentuk huruf V.

"yah. Yaudah deh gue pergi ya."

Raja Si Badboy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang