Aneh rasanya melihat seseorang yang begitu dekat dengan kita lalu meninggalkan kita seorang diri, kenangan buruk yang dulu sengaja di kubur sekarang muncul membuka luka yang belum sepenuhnya tertutup rapat.
Peristiwa-peristiwa yang ingin kulupakan terbesit di kepala ku, aku takut, takut semuanya akan terulang kembali meninggalkan ku lagi sendirian, takut semuanya akan menatapku dengan pandangan tajam lagi. Dan takut orang yang aku sayang akan membenciku.
Seperti sekarang, ntah mengapa sahabatku (Caca dan Sila) tampak sedang menjauhiku, seingat ku aku tidak pernah berbuat salah pada mereka.
"Claraaa"
Suara seorang gadis tampak membuyarkan lamunan Clara, ya ia Mila sahabat Clara yang tidak akan pernah meninggalkan Clara seorang diri.
"lo ngelamunin apa si?? Udah bel pulang ini lo ga mau balik?? "
"Mil lo tau ga kenapa Caca sama Sila sikapnya kaya berubah gitu ya sama gue. Tadi pas istirahat gue ajak ngobrol dia malah keluar gitu aja ga nanggepin omongan gue" Clara tertunduk lesu
"aela tu anak moodnya pasti lagi ga bae, udah ga usah lo pikirin yang ada ntar lo pusing, mending kita balik yu sekalian gue mau nginep ya dirumah lo, bokap sama nyokap lagi pergi keluar kota gue ga mau sendirian dirumah"
"yaudah ayo"
Sesampainya mereka dirumah Clara, mereka disambut oleh Mama Clara.
"ehhh ada nak Mila"
"haii tante makin cantik aja ni, tante tiap hari makin keliatan muda tan" gombal Mila
"aduh kamu gombalin tantenya kelewatan ah, eh btw kamu mau nginep disini ya?" sambil menunjuk tas yang di jinjing Mila.
"hehe iya tante, mama sama papa Mila lagi diluar kota, mila ga mau sendirian dirumah. Boleh kan tante kalo Mila nginep disini? ""boleh banget dong sayang, tante seneng kalo kamu nginep disini, sekalian ajak Caca sama Sila kan jadi rame tuh"
"makasih tante, iyaa tante nanti aku telphone mereka dulu"
Clara dan Mila lalu menaiki anak tangga dan berjalan ke arah kamar Clara lalu dengen cepat Mila membaringkan dirinya diatas ranjang.
"raa jadi gimana, mau diajak ga ni tu dua orang?"
"ajak aja" sahut Clara yang sedang mengambil baju ingin bergegas mandi karna sedari tadi badannya lengket, akibat kejar-kejaran dengan Raja.
Mila segera menelphone Sila terlebih dahulu, satu kali menelphone tidak ada jawaban dan kedua kalinya telphonenya diangkat.
"hallo" sahut gadis disebrang sana.
"hallo sil, gue lagi dirumah Clara nih, mau nginep lo mau kesini ga, kalo mau ntar ajak Caca sekalian"
"nih cacanya ada disebelah gue, tapi kayanya ga bisa deh Mil, gue lagi ada dirumah Nency"
"DEG"
"hah ngapain dirumah Nency" ucap Mila dengan intonasi agak tinggi.
Clara yang mendengar nama Nancy pun segera menoleh ke arah Mila dengan muka yang seolah bertanya kepada Mila, Mila hanya mengangkat bahu menandakan kalau ia tidak tau.
"hallo Milaaa"
Suara yang sangat Mila tau, itu suara Nency.
"maaf ya sahabat-sahabat lo mau pada nginep dirumah gue, kayanya mereka bakal jadi sahabat gue juga deh dan lo siap-siap ya bakal ditinggalin mereka hehe" ucap Nency dengan suara yang berbisik.
Lalu telphonenya ditutup secara sepihak oleh Nency.
"wahh gilaa tu cewek, minta di gampar pake knalpot panas kali ya" umpat Mila yang tidak bisa menahan emosinya hingga wajahnya menjadi merah seperti kepiting rebus.
"kenapa Mil, ko marah-marah" sambil berjalan mendekat ke arah Mila dan duduk di pinggir ranjang.
"engga raa tadi ada orang gila yang ngerebut hp Sila dan ngomongnya bikin naik darah"
"Siapa?"
"Siapa lagi kalo bukan anak baru, kesel gue ama tu anak, pasti tu orgil lagi ngehasut otak Sila sama Caca" geram Mila.
Clara yang mendengar itu pun menundukan kepalanya dan muali berbicara.
"yang gue pikirin ternyata bener Mil, Caca sama Sila pasti tadi jijik dan takut sama gue, karna gue seorang pembunuh dan mereka pasti udah ga mau lagi temenan sama gue. dan cepat atau lambat pasti murid-murid bakal tau" clara meneteskan air matanya lalu melanjutkan pembicaraannya.
"mending lo juga jauhin gue Mil, gue ga mau lo sampe dijauhin juga kaya gue, gue ga mau anak-anak pada jauhin lo karna lo masih temenan sama seorang pembun----"
"Grep"
Mila yang mendengarkan perkataan Clara yang menyayat hati langsung memeluk Clara dan membuat Clara terdiam sejenak.
"siapa yang bakal ninggalin lo, gue?? Denger ra walaupun anak-anak bakal ngatain gue atau bully gue sekali pun gue ga bakal ninggalin lo, gue tau dalam hati lo, lo butuh gue. Jadi kalo lo nyuruh gue buat jauhin lo, maaf raa gue ga bisa."
Clara terharu mendengar perkataan sahabatnya itu lalu mempererat pelukannya.
"makasih Mil"
"lo ga usah mikirin Sila sama Caca ya, pokoknya besok lo harus deket terus sama gue, kalo mau kemana-mana kudu,wajib,harus bilang dulu sama gue, okee"
"Hmmhh" jawab Clara sambil mengangguk dan tersenyum.
Ya setidaknya ada orang yang akan menemaniku dan peduli pada ku disaat keadaan ku benar-benar mulai terpuruk.
Raja sama Erick kemana ya, ko ga muncul 😩
Jangan lupa vote dan komennya✨

KAMU SEDANG MEMBACA
Raja Si Badboy
Teen Fiction!!PLAGIAT DILARANG MENDEKAT!! Ganti judul "KING AND QUEEN" menjadi "Raja Si Badboy" Menceritakan Clara seorang cewek pendiam dengan banyak masalah dikehidupannya dan bertemu dengan Raja cucu pemilik sekolahannya. Raja seorang cowok badboy, ia selal...