"Claraaaa.... " pekik Sila seraya berlari dengan senyum yang mengembang diwajahnya.
Diikuti dengan Mila dan Caca, keduanya tidak bisa menahan senyumannya yang mengembang.
Setelah kejadian yang menimpa Clara 1 tahun yang lalu. Yaa.. Secepat itu waktu berganti.
Tak banyak perubahan dalam kehidupan Clara, semuanya masih terasa sama. Seperti sahabatnya yang selalu menyayanginya,menemaninya kemanapun ia pergi.
Kini Clara sudah semakin dewasa, tinggal satu tahun lagi ia tamat di SMA, tak pernah terbayangkan oleh Clara sekolah terasa begitu menyenangkan dengan kehadiran sahabatnya yang tentunya membantu ia untuk bangkit dari keterpurukan.
"Asikkk kita sekelas lagiii" pekik Sila senang.
"Gak adil masa gua doang yang kepisah." ucap Erick tiba-tiba sudah ada dibelakang tubuh Sila.
"haha... Hamdalah akhirnya tidak ada yang mencotek jawaban gue dari belakang. " ucap Mila dengan merentangkan kedua tangannya keatas.
"cih, dasar pelit... Gua juga males nyontek jawaban lo mana salah semua lagi. Mending nyontek punya Clara. " balas Erick.
"Wah sialan ngajak baku hantam lo.. " jawab Mila emosi.
"Udah-udah kenapa pada berantem sih, kita kan tadi mau ke kantin. " ucap Clara menengahi.
"Tau nih cacing di perut gue udah memberontak nih dengerin ocehan kalian" omel Sila dengan tatapan matanya yang tajam menatap Mila dan Erick bergantian.
******
Linee..
Suara notifikasi membuat Clara menghentikan suapan bakso terakhirnya. Ia mengambil ponsel di atas meja dan membaca pesan dari seseorang yang sangat posesif padanya.. Ya siapa lagi kalau bukan Raja.
"jangan deket-deket sama Erick!! "
Itulah isi pesan yang diterima Clara.
Clara tersenyum, Raja memang sudah lulus dan tidak ada lagi di sekolah ini, tapi ia selalu tau apa saja yang Clara lakukan dan dengan siapa saja Clara berteman. Kadang Clara merasa merinding sendiri dengan kelakuan Raja. Pikir Clara Raja sudah seperti penguntit tapi memang dasarnya Raja seperti itu.
"masa bodo. " balas Clara.
Line..
"wah ngeselin yaa 😤" balas Raja.
Clara tersenyum untuk kedua kalinya lalu meletakan ponselnya di atas meja kantin dan melahap bakso terakhirnya.
Erick melihat Clara tersenyum setelah melihat ponsel jadi merasa kesal. Ia tau siapa yang mengirimi Clara pesan, siapa lagi kalau bukan Raja, Rivalnya yang sudah lulus tapi masih selalu menganggunya untuk mendekati Clara.
Erick membanting sendok, memikirkannya saja sudah membuat Erick kesal.
"gua kenyang. " lalu bangkit dengan raut wajah kesalnya.
"Dihh kalo udah kenyang gak usah banting sendok juga kali.. Aneh tuh orang" omel Mila melihat Erick berjalan meninggalkan kantin.
"kenapa sih Mila sama Erick selalu berantem, pusing tau kepala Caca dengerinnya. " timpal Caca seraya memanyunkan bibirnya seperti anak kecil.
Sedangkan Sila hanya geleng-geleng kepala melihatnya. clara sendiri hanya menatap kepergian Erick yang kini sudah menjauh.
"Aww... " pekik Clara merasa sakit diperutnya.
"Eh lo kenapa raa?" panik Sila melihat raut wajah Clara yang kesakitan.
"perut gue sakitt. " jawab Clara seraya memegangi perutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raja Si Badboy
Fiksi Remaja!!PLAGIAT DILARANG MENDEKAT!! Ganti judul "KING AND QUEEN" menjadi "Raja Si Badboy" Menceritakan Clara seorang cewek pendiam dengan banyak masalah dikehidupannya dan bertemu dengan Raja cucu pemilik sekolahannya. Raja seorang cowok badboy, ia selal...