Chapter 8

4.6K 260 3
                                    

Tak terasa jam pelajaran sudah selesai, belajar dan mengajarpun dihentikan dan dilanjutkan esok hari.

"Azeekkk pulangggg" Bagas menunjukan ekspresi Kegirangannya, seperti nemu duit dijalan. Seperti itulah ekspresinya sekarang.

"Clara lo pulang sama siapa? " ucap Mila yang sekarang menjadi teman terdekat Clara.
"Mau bareng ga" sambung Mila.

"Gak usah Mil makasih, gue dijemput Mama" balas Clara

"Jangan lupa ya besok kita kan mau hangout hehe"

"iyaa"

"Oke kalo gitu gua pulang deluan ya" "ayo ca ayo sil"

"dadahhh Claraa"

ke 3 temannya itu lalu pergi meninggalkan ruang kelas.

"Ra lu mau pulangkan, gue anterin yuu"

Clara tidak menghiraukan ucapan Erick, dia kesal karna Erick memaksanya ke kantin.

"Ra buset malah jalan"

Drttttt drttttt
Terdengar ponsel Erick berbunyi

"Hallo kenapa ma"

"sayang, kamu ga lupa kan hari ini ada pemotretan"

"jam berapa ma"

"sekarang sayang, kamu langsung ke lokasi pemotretanya ya"

"hmm, yaudah ya ma aku tutup"

Erick segera menuruni anak tangga dan berjalan menuju parkiran sekolah, lalu memasuki mobil mewah berwarna hitamnya dan meninggalkan pekarangan sekolah.

Disisi lain Clara sedang menuju Gerbang sekolah untuk menunggu mamanya menjemputt, tak disangka ada segerombolan siswi(kakel) yang terlihat mendekati Clara.

"Bawa dia" ucap salah satu gadis yang dilihat dari penampilannya adalah ketua geng.

Clara di bawa dan sempat memberontak tetapi tidak berhasil ia kalah jumlah. Clara dibawa di gudang dekat taman belakang yang jarang orang kesana.

"Lo tau ga kesalahan lo" ucap salah satu ketua geng yang membawa Clara ke gudang sekolah.

"Lo tuh cuman muka plastik yang ga pantes deketin Raja atau pun erick, gue liat lo tadi sama Erick di kantin, terus kemaren maksud lo apa nyium Raja. kegatelan banget si lo jadi cwe sampe semuanya di embat"

"Abisin tan abisin" celetuk salah satu anggota geng tersebut.

Ketua geng itu bernama Tania, dia sangat sangat menyukai Raja sejak lama.

Tania menjambak rambut Clara, sehingga membuat Clara mengaduh kesakitan.

"Tapi saya nggak pernah deketin Raja maupun Erick, mereka yang selalu deketin sa--"

"PLAKK"

satu tamparan mendarat di pipi Clara terlihat pipi yang putih itu memerah karna bekas tamparan Tania yang cukup keras.

"MERASA KECAKEPAN BANGET LOH"
"guys cabut, kunciin dia disini" sambung Tania.

Merekapun berjalan menuju pintu gudang dan menguncinya.
Dan meninggalkan Clara sendirian di Gudang yang gelap dan kotor itu.

"BRAK"

"BRAK"

"BUKAAAA"

Clara sangat ketakutan dikunci di dalam gudang itu, terbesit dikepala Clara ingatanya ketika dia dikurung dengan pria yang tidak dia kenal, tempatnya sama persis Gelap, kotor dan sangat sangat menyeramkan. Clara tidak tau haruss bagaimana. Ia memeluk kakinya dan mulai meneteskan air mata, badannya bergetar hebat, semua ingatan pahit yang ia kubur mulai kembali dan membuka bekas luka lama yang sudah tertutup rapat.

Raja Si Badboy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang