Part 6

1.5K 91 2
                                    

Happy Reading 🤠

Jangan lupa vote comment nya ya guys😻

^°°°^

Kumohon phobia, hilanglah saat ini juga!

Tangannya mulai gemetar dan peluh mulai menetes, bibirnya pucat dan tidak ada seorang yang mengetahui hal itu karena Shellina menunduk. 

"Hentikan!" suara yang sangat dikenal Shellina menghentikan pergerakan tangannya.

°°°

Ia menatap seorang yang berseragam urakan seperti biasa. Bagas dan Ajeng menatap gadis yang berjalan mendekat ke arah mereka.

Nisa menarik tangan Shellina untuk ikut bersamanya. 

"Tunggu! Mau kemana?" Bagas mencegat dua orang tersebut. 

Nisa mendongak menatap pradana, sedikit ada keterkejutan di dalam dirinya.

Begitupun Bagas. 

"Lo nggak lihat dia phobia kecoa?" katanya dingin. Nisa langsung mengangkat dagu Shellina agar wajah pucat pasi itu terlihat. 

"Lo bakal bunuh dia kalo gue nggak dateng," kata Nisa masih dengan wajah datar dan nada bicara yang dingin.

"Dan satu lagi, yang namanya korsa itu bukan kayak gini!" Nisa melepas genggaman tangannya pada Shellina dan kembali ke arah kotak kecoa tersebut. Ia tersenyum miring melihat Ajeng masih terpaku melihat aksinya. 

Dibukanya kotak tersebut dan ia lemparkan ke sembarang arah, tentu saja bukan arah Shellina. 

"Tapi kayak gitu! Jangan cuma enam orang, tapi semua orang," kata Nisa dingin. Ia kembali menarik Shellina untuk ikut bersamanya. 

"Tunggu! Gue belom selesai ngomong!" suara Bagas terdengar, namum Nisa membudekkan telinganya. 

Berkali-lali Shellina ingim menoleh, namun ditahan oleh Nisa.

"Jangan nyesel, cepet masuk!" Nisa menyuruh Shellina masuk ke UKS, disana sudah ada petugas kesehatan sekolah yang langsung menangani Shellina. 

Nisa pun mengambil tasnya di kelas dan langsung menuju gerbang sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nisa pun mengambil tasnya di kelas dan langsung menuju gerbang sekolah. Ia ingin pulang saat ini juga. 

"Neng baru!" pekik seorang yang sudah tak asing lagi bagi Nisa.

Scout in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang