56 - Meet A Strange Men

797 66 4
                                    

Jangan lupa klik bintangnya ya?🤗

️♥️♥️

Sebenarnya rasa cinta dan benci itu bersaudara. Hanya saja, mereka tidak mau mengakui satu sama lain. Mereka lebih senang bermetamorfosa, dari benci menjadi cinta atau sebaliknya”

– o a s e –

🌠🌠🌠🌠🌠🌠🌠🌠🌠🌠🌠🌠🌠

Just wanna say thank's a lot for your coming♥️♥️♥️

°°°

Setelah selesai makan siang bersama Bagas, Nisa pun langsung mendapat pesan bahwa Shellina dan Bu Indri sudah menunggu di sekolah yang akan digunakan untuk Olimpiade nanti sore. Dan saat ini, gadis ini tengah memasuki gerbang masuk sekolah tersebut.

"Lo dimana? Oke, gue kesana sekarang!"

Suara seorang laki-laki dari belakang Nisa. Gadis yang tengah berdiri memandangi sekolah bagian depan ini pun dihampirinya.

"Peserta olimpiade ya?" tanya lelaki itu.

"Hmm," jawab Nisa seadanya.

"Jangan di jalan, langsung masuk aja!" perintahnya.

Tanpa ba-bi-bu Nisa pun langsung mulai masuk ke lorong sekolah. Sudah banyak siswa yang hadir dengan jas almamater masing-masing. Banyak macam siswa yang Nisa lihat di sana. Ada yang berdoa dengan khusyuk, ada yang menatap buku sambil membenarkan kacamatanya yang melorot, ada pula memasukkan earphone ke dalam telinga untuk menutup kebisingan.

Ekor mata gadis ini menangkap sesuatu yang sedari tadi ia cari.

"Shellina!!" teriak Nisa. Gadis yang ia panggil pun langsung melambaikan tangannya. Nisa pun mendekat dan langsung duduk di samping Shellina.

"Sibuk banget!" celetuk Nisa refleks melihat tumpukan buku yang Shellina bawa.

"Gue itu bukan elo yang cerdasnya di atas rata-rata!" timpal Shellina tak terima.

"Berati lo rata-rata dong!"

"Bukan gitu, Nis."

"Terus?"

"Ya kan...."

"Diumumkan kepada seluruh peserta Olimpiade untuk berkumpul di aula untuk melaksanakan kegiatan pembukaan. Terimakasih."

Suara dari sentral pun membuat perdebatan kecil mereka terhenti. Shellina langsung menutup buku-bukunya dibantu oleh Nisa yang tidak tega melihat temannya ini.

Nisa melirik arlojinya, sudah sangat sore. Pembukaan yang tertera di jadwal adalah pukul 16.00 WIB. Sedangkan saat ini, sudah hampir jam 6 sore. Nisa tak habis pikir kenapa di negaranya sangat tidak disiplin perihal waktu.

"Boleh ke belakang bentar nggak sih? Gue kebelet!" suara Shellina membuat Nisa menghela nafasnya perlahan.

"Cepetan!" burunya seraya mengambil tumpukan buku dari tangan Shellina.

Scout in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang