Part 8

1.5K 86 13
                                    

Happy Reading ♡♡

Jangan lupa vote comment ya? 🌟🌟

^°°°°^

Kini, Nisa sedang berada di lobi sekolah. Ia merasa sangat terganggu oleh orang yang sudah ada di hadapannya ini. Bagaimama Nisa tidak kesal jika saat tidur di kelas tadi ia harus bangun karena ada yang datang ingin menemuinya. 

"Ngapain lo sampe kesini, Ga?" suara Nisa kini memecah keheningan. 

"Gue nggak pengin kehilangan lo lagi," katanya sambil tersenyum. 

°°°

"Gue udah berhenti, Ega. Gue nggak ada niatan kembali kesana lagi," kata Nisa dengan penuh penekanan.

"DKC nggak kayak dulu lagi, Nis. Gue mohon!" kalimatnya memohon tetapi nadanya memaksa.

Nisa tersenyum sinis, dalam hati ia bangga belum ada yaang menyamai levelnya dulu. Tapi tekadnya sudah kuat bahwa ia akan berhenti dari Dewan Kerja Cabang

Ya, sebenarnya Nisa juga anak pramuka. 

Nisa langsung beranjak dan pergi dari lobi. Ia tak ingin siswa lain melihatnya, ia tak ingin dianggap anak yang kompeten seperti dulu, ia ingin menyembunyikan jati dirinya sampai ia lulus SMA. 

Sesampainya di kelas--

Semua orang hening, tatapan mereka menuju pada satu titik yang tengah masuk ke dalam kelas. Antara heran dan terkejut yang terekspresikan oleh mereka.

Nisa pun berjalan menuju bangkunya dan memasang earphone-nya. Ia tak mempedulikan arti tatapan seisi kelas pada mereka. Ia juga tak peduli dengan kertas nilai ulangan Fisika yang sudah ditempel di papan pengumuman belakang kelas mereka. 

Shellina berjalan ke arah Nisa yang matanya tengah terpejam menikmati lagu dari earphone-nya. Ia melepas paksa earphone itu hingga Nisa terbelalak, ia ingin marah.

"Jangan belagak bodoh kalo sebenernya lo bisa!" kata Shellina dengan bara amarah yang sudah memuncak dan terpancar dari sorot matanya. 

"Maksud lo apaan?" tanya Nisa datar dengan ekspresi dinginnya.

"Selama gue sekolah disini tuh belum pernah gue liat angka 100 di ulangam Fisika!"

"Emang lo sekolah disini udah lama?" tanya Nisa tanpa merasa ada beban. Shellina gemas dengan jawaban Nisa.

Sebenarnya Shellina iri dengan Nisa, meskipun kelihatannya Nisa adalah ratu onar di sekolah ini dan terlihat tak pernah belajar, Nisa bisa mencapai nilai sempurna untuk ulangan Fisika tempo lalu. 

"Lo les dimana?" tanyanya kemudian.

"Nggak les." 

"Lo belajar buku apa?" 

"Gue nggak pernah belajar," jawab Nisa jujur. Dan jawaban jujur itulah yang membuat Shellina semakin gemas. 

Mana ada orang bisa sepinter ini tanpa belajar? 

°°°

Scout in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang