Chapt. 01

17.5K 830 5
                                    

>> KITA PUTUS

Dua kata dengan huruf kapital itu masih kusimpan di kotak masuk ponselku dan tersave otomatis dalam memori otakku. Ini sudah sebulan sejak aku menerima pesan itu darinya. Tapi aku masih terus saja galau setiap kali mengingatnya. Bagaimana tidak, tiga tahun menjalin hubungan hingga berencana melangkah kepelaminan tiba tiba tak ada angin tak ada hujan kata putus lewat begitu saja. Lewatnya di SMS pula. Dihubungi tak bisa, dicari tak ketemu. Lalu kemana aku harus mencari penjelasannya. Si brengsek itu menghilang bak ditelan bumi.

Malam sudah larut ketika aku menaiki 124 anak tangga menuju rumahku yang berada disalah satu pemukiman padat penduduk di ibukota. Dengan langkah gontai dan ragu ragu aku menapaki setiap anak tangga yang penuh dengan mural  yang indah itu. Sesekali aku duduk dan merenung, lama sekali.

Biasanya hanya butuh waktu 5 menit bagiku untuk mendaki ratusan anak tangga ini karna walaupun lelah aku selalu semangat mendakinya sambil berlari dan bernyanyi karna pulang kerumah adalah hal yang paling menyenangkan bagiku.

Ada Appa yang selalu menghibur dan menyemangatiku dan ada Eomma yang selalu membuatku nyaman dengan kelembutan dan perhatiannya. Rumah adalah penyembuh bagiku dari kelelahan, kegalauan dan kesakitanku. Tapi itu dulu.

Kini. Jangankan berlari dan bernyanyi, melangkah saja enggan. Aku seakan menikmati kegontaianku dan membiarkan kaki ini berlama lama menyalami setiap anak tangga yang sudah mejadi saksi hidupku  selama 29 tahun ini. Sudah hampir satu jam aku bergelut dengan anak tangga ini seakan tidak ingin pendakian ini berakhir. Aku takut  melihat pintu rumahku. Aku malas memasukinya.

Wae???

***

The Boss Escape [End] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang