JODA 1

14.7K 440 34
                                    

WARNING!!!
Jangan lupa untuk vote🌟 yah,
Happy Reading💃💃.

*****

"Terimakasih Ya Rabb, segala sesuatu yang aku miliki adalah atas kehendak-Mu, aku mohon berikanlah selalu rasa syukur dalam hati agar senantiasa mengingat-Mu dalam setiap langkahku."

*****

Seorang gadis sedang sujud menghadap kiblat dengan memakai mukena yang diberikan oleh ibunya. Ia membaca doa sujud lalu takhiyat awal-akhir dilanjutkan salam.

Setelahnya ia mengambil tasbih yang berada disamping sajadahnya,lalu melantunkan takbir,tahlil, tahmid dan  sambil jari jarinya memutar tasbih satu persatu dengan pelan. Ia meresapi setiap yang diucapkan, hatinya merasakan ketenangan ketika melantunkan zikirnya.

Setelah ia rasa cukup berzikir, Ia mengangkat kedua tangannya sejajar dadanya, wajahnya mendongak ke atas lalu mulai berdoa yang diawali dengan Al Fatihah lalu doa lainnya yang pertama bahasa arab.
"Rabbana aatina fiddunya khasanah, wal fi a'khirati khasanah waa kinaa adzabannar, aamin aamin yaa rabbal alamin" ucapnya lalu mengusap wajahnya dengan kedua tangannya.

Ia meraih Al Qur'an yang berada dimeja khusus perlengkapan sholatnya, kemudian ia membuka Al Qur'an tersebut pada surah Ar Rahman, dengan diawali taawudz dan  basmalah ia mulai membaca satu persatu ayat dari Surah Ar Rahman, suaranya yang merdu dan sangat pas dengan tajwid yang ada di setiap ayatnya membuat terlihat indah dan membuat hati tenang.

"Fabi'ayyi aalaa'i robbikuma tukadziban, Tabaa rokassmu rabbika dzil jalali wal ikram. Shadaqallahul adzim" ucapnya ketika membaca 2 ayat terakhir, setelahnya ia tutup Al Qur'an nya dan di ciumnya sampul Al Qur'an nya.

Ia menghela nafas.
"Ya Allah, Semoga hari ini aku bisa lebih baik dari hari kemarin, aamin ya allah" ucapnya berharap. Setelahnya ia melepaskan mukena dan melipatnya kembali dengan rapi di taruh bersama sajadah, Al Qur'an tasbih,mukena berdampingan di meja khusus.

Setelahnya ia melangkah menuju dapur untuk bersiap memasak air panas yang akan ia gunakan untuk mandi.
Terlihat wanita paruh baya yang sedang sibuk mengiris sayuran untuk bahan masakannya.

"Assalamualaikum umi," sapanya. Wanita itu menoleh.

"Waalaikumussalam sayang, kok Aira udah bangun?" tanya Sarah, ibu dari Aira yang sangat ia sayangi. Sarah adalah ibu terhebat bagi Aira, karena dalam sesibuk apapun pasti ia masih sempat memperhatikan Aira tidak lepas sekalipun, ia juga selalu membimbing Aira ke jalan yang benar, Sarah merupakan panutan bagi Aira.

Humaira namanya yang sering kali di panggil Aira,ia merupakan putri tunggal dari Ismail dan Sarah, sekarang ia menduduki bangku kuliah, gadis berusia 21 tahun itu sudah memakai hijab sejak ia SD kelas 1 yang di pelopori oleh ayahnya, ayahnya memberitahu bahwa menutup aurat bagi perempuan itu wajib, dan akan menjauhkan perbuatan jahat insya allah, Aira pun menuruti perkataan ayahnya, banyak yang sudah dilalui oleh Aira dalam hidupnya,ia seringkali di cemooh akibat pakaiannya yang syar'i, namun ia senantiasa sabar dan tetap berusaha iatiqomah dalam hijabnya, belum lagi Aira yang sangat tidak suka jika berdekatan dengan lelaki yang bukan mahramnya selain beramai ramai, karena baginya ia takut akan mendatangkan zina, entah zina mata atau zina yang lainnya.

Ayah Aira bernama Ismail, ia bekerja sebagai guru pend.agama islam di sekolah menengah atas, ia juga selalu membimbing keluarga kecilnya agar kelak bisa bersama kembali saat sudah tidak di dunia lagi. Ibunya bernama Sarah, ia mempunyai Butik pribadi yang sudah ia bangun bersama dengan Ismail suaminya, ia yang mengelola Butik nya di bantu dengan beberapa pekerja disana.

"Kamu udah sholat shubuh nak?" tanya Sarah.

"Sudah mi, umi masak apa? Biar Aira bantu?" tawar Aira. Sarah tersenyum lalu mengusap pucuk kepala Aira yang terbalut jilbab simplenya.

"Kamu lanjutkan potong sayurannya yah nak, umi mau bangunin abi dulu buat sholat shubuh nak," ucap Sarah. Aira mengangguk lalu mengambil pisau dan melanjutkan sisa sayuran yang tadi di potong oleh Sarah.

Sarah tersenyum lalu melangkah menuju kamarnya untuk membangunkan Ismail suaminya.

*****

Aira sedang bersiap di kamarnya, ia memakai gamis berwarna hijau muda dan dengan jilbab syar'i nya yang senada dengan gamisnya, Aira tampak terlihat anggun memakai pakaian syar'i nya.

Aira tidak memakai make up berlebihan, karena ia hanya memakai bedak yang sering dipergunakan oleh bayi saja, Sarah menasehati Aira untuk tidak berdandan secara berlebihan, cukuplah dandanan menariknya hanya untuk suaminya nanti bukan untuk yang lain, begitulah nasehat dari Sarah sang ibu tercinta dari Aira.

Aira keluar dari kamarnya menuju ruang makan untuk sarapan bersama keluarga kecilnya.
Terlihat Sarah dan Ismail yang sedang sarapan bersama,
"Assalamualaikum umi,abi?" sapa Aira. Sarah dan Ismail tersenyum menatap putrinya yang sangat cantik baginya.

"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh Aira" ucap Ismail dan Sarah.

"Ayo nak, kita sarapan," ajak Sarah.

"Iya mi" ucap Aira.
Aira duduk disamping Sarah dan mulai mengambil makanan yang terdekat, karena ia mengetahui adab dalam bermakan.
"Lho nak kamu tidak pake lauknya? Itu umi sudah masak lho" ucap Sarah.

"Nanti saja umi, Aira cuma melakukan apa yang pernah rasulullah lakukan tentang adab bermakan, salah satunya yaitu mengambil makanan yang terdekat. Jadi Aira ambil sayur yang terdekat dengan Aira mi," ucap Aira. Ismail dan Sarah terssnyum.

"Subhanallah putriku, abi bangga mempunyai putri seperti dirimu nak, tetaplah berusaha mencari ridho-Nya Allah yah nak salah satunya dengan melaksanakan sunnah yang telah Allah tentukan" ucap Ismail. Aira tersenyum.

"Insya allah bi," jawab Aira.

"Ya sudah lanjutkan sarapannya nak" sela Sarah. Ismail dan Aira mengangguk pelan. Lalu mereka bertiga melanjutkan sarapannya bersama.

Aira bersyukur mempunyai keluarga kecil yang sangat menyanyanginya, keluarga yang selalu membimbing dan menunjukan arah yang benar, bukanlah hal mudah menjadi keluarga yang seperti itu, menerima segala cobaan dan ujian, percaya bahwa Allah akan memberikan solusi pada hambanya yang sabar.
Dalam hatinya Aira berdoa agar suatu saat nanti, ia bisa dipertemukan dengan orangtuanya di surga-Nya Allah.

*****

TBC

Maaf kalo ada kesalahan dalam pengetikan, karna ini pertama kalinya bikin cerita dengan genre spiritual.
Koment atau saran dan kritik diperbolehkan kok.
Terimakasih😊

JODA (Jodoh Dari Allah)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang