Jam 3 sore...
Keluarga besar pak phichimanabin kini sudah pada siap untuk menepati janjinya yg akan melamar anak dari pak suthatta.
"Sayang. Apa kau sudah siap?" Tanya ibu alice menatap batz yg tengah duduk di sofa sebrang dan sudah rapih tentunya sangat cantik
"Sampai kapapun aku tidak akan pernah siap untuk menikah dengan wanita kampungan itu ma, gara gara hal ini aku harus pulang cepat dan cancel meeting bersama client pentingku" datar batz
"Itu tidak masalah. Mulai sekarang kau harus siap dan belajar memperlakukan dia sebagai calon istrimu" seru pak phichi
"Oh god. This is a great mercy for me! Aku bisa mati harus berlama lama dengan wanita cupu seprti dia"
"Kau sangat berlebihan. Dia tidak seburuk itu! Justru kau akan bersyukur sudah menikah dengannya. Dia wanita baik hati batz dan jago masak"
"Aku tidak peduli pa!"
"Terserah kau sajah, ppa ingin menelpon lisa dulu" ucap pak phichi seraya mengambil ponselnya dari saku celana
Via Tlp:
"Hallo sayang. Apa kau ingin ikut dengan kami?"
"Maafkan aku pa, 5 menit lagi aku ada meeting sepertinya aku tidak bisa ikut menghadiri lamaran ka batz!"
"Baiklah. Tidak apa apa sayang, ppa hanya memberi tau takutnya kau ingin ikut...kalau begitu semangat ya sayang"
"Iya pa...terima kasih"
"Iya sayang"
Tuing.....
Pak phichi menggesek tombol merah.
"Bagai mana pa?" Tanya sang istrinya
"Lisa tidak bisa ikut ma, dia ada meeting"
"Baiklah tidak apa apa. Lagi pula ini baru pelamaran biasa pa"
"Iya ma" ucap pak phichi
"Ayo batz" ajak pak phichi yg sudah berdiri
Dengan malasnya batz berdiri dengan wajah datar.
DALAM MOBIL.
"Inget batz, di sana nanti kau harus menjaga sikapmu. Jangan menujukan wajah datarmu itu. Jelek!" Ujar bu alice melirik batz yg duduk di belakang dari kaca atas depan
"Iya batz. Kau harus perofesional dan sopan pada keluarga mereka" timpal pak phichi yg fokus menyetir
"Aku tidak bisa menjadi orang lain. Ini diriku dan sifatku seperti ini, aku sudah menuruti ke inginan kalian jadi tolong jangan menambah lagi masalah" jawab batz menatap sisi wajah orang tuanya yg berada di depan
"Pokonya mma tidak mau kau menunjukan sifat jelekmu batz. Mereka calon mertuamu inget itu. Kau sudah dewasa jadi jagalah sikap burukmu!"
"Come on ma. I do not ask me to dizzy! Jangan membuatku pusing ma! Aku sudah banyak pikiran mengenai soal pekerjaanku" kesal batz
"Lupakan dulu pekerjaanmu batz, sekarang fokuslah pada tujuan kita. Pokonya ppa tidak mau kau bersikap tidak sopan pada calon besan kita nanti, lebih baik kau tenangkan dirimu" ujar pak phichi mulai kesal
Batz hanya diam dan menyilangkan tangan di dada. Pikirannya mulai kacau!
Pak phichi sengaja tidak memakai supir pribadinya ia ingin moment tersebut lebih terkesan.
🔴🔴🔴🔴🔴🔴🔴
Hanya perlu memakan waktu setengah jam. Kini keluarga pak phichi sudah sampe tujuan.