(03)

3.9K 272 61
                                    

"JAWAB KIM JISOO!"

"APA KAU TEGA BERBUAT INI PADAKU HAH?"

"Kau sengaja mengajakku ke hotel dan merenggut kesucianku dan setelah itu kau pergi meninggalkan kabar padaku! Kau membiarkanku tersiksa karna mencarimu dan merindukanmu? KAU JAHAT JISOO!"

Jennie bener bener sudah tidak kuasa lagi untuk memendam apa yg akan ia lontarkan pada Jisoo tangisannya makin menjerit jerit histeries

Air mata Jisoo sudah mengalir. Emang dasarnya Jisoo sejak kecil mudah menangis jadi dengan kejadian sepahit ini tentu sajah ia tidak bisa lagi memendung air matanya. Jisoo hanya diam di tempat tanpa menoleh sedikitpun ke belakang di mana Jennie sudah ambruk di atas tanah. Hatinya bagaikan di cincang dengan keadaan sekarang...bagai mana bisa ia membiarkan gadisnya menangis merintih rintih di depannya karena dirinya..namun sekali lagi ia tegaskan misi tetap misi ia tidak ingin gagal begitu sajah walau hatinya hampir runtuh karna tangisan gadisnya namun ia berusaha menguatkan dirinya.

Jennie yg begitu amat dalam merindukan Jisoo walau badannya terasa lemas ia berusaha bangkit ia berjalan pelan setelah dekat

BRUK

Jennie menubruk tubuh Jisoo dari belakang hingga Jisoo hampir terhuyung.

Tangisan Jennie makin menjadi dan kembali membasahi baju Jisoo.

"K-kau tau...a-aku sangat merindukanmu kim jisoo.." rintih Jennie mengeratkan tangannya di perut Jisoo

"Selama satu bulan aku tidak pernah lelah untuk menguhubungimu walau hasilnya nihil. Aku tidak pernah lelah untuk menunggumu kembali padaku walau setiap saat aku harus merasa sakit karna merindukanmu!! Dan sekarang kau kembali sayang...aku mohon! Jangan tinggalkan aku lagi...aku tidak bisa hidup tanpamu!"

Jisoo mencoba mengatur nafasnya yg amat sesak mendengar kalimat Jennie yg memeluknya erat.

"Jangan menyiksaku dengan rindumu kim jisoo. Ini menyakitkan untukku!!"

"Kau tau...selama satu bulan aku tidak memiliki gairah hidup seakan aku kehilangan segalanya tanpamu!! Hidupku hampa jisoo, aku mohon jangan lakukan ini padaku! Aku mohon!" Suara Jennie makin serak dan hampir menghilang

Jisoo memejamkan matanya sungguh rasanya ingin menjerit melepaskan sesak di dadanya.

"Aku juga sangat tersiksa sayang...sangat!! Aku lebih menderita darimu, aku harus hidup tanpa papaku dan hidupku sudah berubah nakal itu karna aku merasa tidak berguna lagi!! Aku sudah tidak peduli dengan semua cinta kita, maafkan aku...aku akan membuat papamu merasakan apa yg sudah aku rasakan saat ini!" Umpat Jisoo dalam hati

Jennie menggeleng cepat dan semakin mengeratkan tangannya saat Jisoo akan melepas tangannya

"Lepaskan jen" datar Jisoo dengan suara berat

"Tidak!" Jennie menggeleng dan menguatkan tangannya ia sangat takut untuk kembali kehilangan Jisoo

"Lepas jen!"

"Tidak!" Jennie makin menangis

"LEPASKAN JENNIE KIM!"

Slepp

Hati Jennie serasa lempar panah..

Perlahan pertahanan tangan Jennie runtuh dan mendadak lemas. Jennie berjalan ke depan Jisoo.

Jisoo menunduk saat Jennie sudah di depannya.

"Kenapa jisoo? kenapa?" Air mata Jennie berjatuhan seiring ucapannya ia menatap Jisoo yg hanya menunduk

"KENAPA KIM JISOO! JAWAB AKU!! JANGAN HANYA DIAM DAN MENANGIS!!" Teriak Jennie yg sudah kesal dan geregat sendiri dengan tangan melayang layang ke udara tanda gadis mata kucing itu sungguh frustasi

~Tere Liye~ Season 2 (Jensoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang