(37)

5.9K 249 56
                                    

"Aku bingung batz, antara bertahan dengan terus tersakiti atau pergi dengan membawa luka?" Ucap Nae sendu

"Maafkan aku, sungguh, aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Aku mencintaimu, tolong beri aku kesempatan kedua aku tidak akan menyia nyiakan kesempatan itu" Batz meraih tangan Nae dan menatapnya serius

"Selama ini aku memang bodoh telah di di butai oleh keangkuhanku sehingga aku mengabaikan wanita baik sepertimu, sungguh maafkan aku, maafkan aku!" Air mata penyesalan telah jatuh sukses membasahi pipi Batz

Nae menatap Batz lekat lantas mengusap pipinya...

"Bagai mana aku bisa pergi dengan tenang batz sedangkan hatimu milikmu, jika kau sungguh sungguh berubah aku akan memberikan kesempatan kedua untukmu, aku harap kau tidak akan menyia nyiakannya" Ucap Nae

Batz tersenyum bahagia...

"Aku berjanji! Terima kasih sayang" Lantas Batz meluk Nae erat. Nae tersenyum dengan air mata haru yg sudah membasahi pipinya. Ia telah membalas pelukan Batz lebih erat.

"Kesabaranmu yg telah membuatku jatuh cinta nae, aku berjanji mulai sekarang tidak akan pernah membuat hatimu terluka karnaku, aku sangat takut kehilanganmu. Tapi...tapi bagai mana jika kau tau tubuhku sudah kotor dan sudah bersetubuh dengan seorang pria. Ya tuhan...aku harus bagai mana?"

Nae yg mendengar Batz terisak perlahan melepaskan pelukan mereka..

"Aku sudah memaafkanmu, tolong jangan menangis batz!" Seru Nae menatap Batz yg tengah menunduk. Batz malah semakin terisak dan menunduk bimbang dan takut menjadi satu, jika ia jujur akankah Nae memaafkannya dan tetap bertahan di sisinya?
Tapi jika tidak jujur bagai mana jika ia hamil? Justru itu akan menciptakan sebuah pertaka yg hebat untuk mereka....

"A-aku-" Ucap Batz terhalang oleh tangisannya yg semakin terisak. Rasa sesak dan takut terlebih dahulu menyerangnya.

Nae yg bingung ia menatap Batz dalam dan menarik dagu Batz agar wanita di depannya menatapnya.

"Katakan!" Ucap Nae menatap Batz teduh

"A-aku-" lagi lagi lidahnya merasa keluh rasanya sulit untuk mengucapkan kejujurannya

Nae menatap Batz jelas di mata wanita ini penuh penasaran melihat manusia di depannya tak kunjung bicara dengan jelas...

Batz menyiapkan mental ia menarik nafas dalam dalam ia telah siap apapun hukuman dari Nae sekalipun Nae akan membunuhnya atau menamparnya sampai penyok ia tidak mengapa yg penting perasaan yg menggajal di hatinya itu sudah buyar...

"A-aku***************

Skip........

Slikkkk

"A-apah?" Tubuh Nae langsung lemas rasa sesak langsung ia dapatkan dari semua perkataan Batz, sakit,sesak serasa hatinya di sayat oleh tajamnya silet...Nae menatap kosong ke arah lain air matanya sudah banjir walau tidak ada tangisan tetapi air matanya terus berlinang mewakili hatinya yg tersirat...

Perasaan Batz sudah kacau saat ini..

BRUK

"Maafkan aku, waktu itu aku mabuk dan yg aku tau itu adalah dirimu, demi tuhan tidak ada niat untuk menghiyanatimu, saat itu yg ada dalam pikranku hanya dirimu aku frustasi telah kau tinggalkan begitu sajah...sungguh maafkan aku" Batz telah duduk di lantai dengan meluk kaki Nae ia takut Nae akan pergi meninggalkannya setelah mengetahui apa yg sudah terjadi pada dirinya. Tangisan Batz pecah dan terus menunduk di bawah sana rasanya untuk menatap wajah istrinya sajah tak kuasa rasa bersalah begitu besar dalam dirinya.

~Tere Liye~ Season 2 (Jensoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang