(32)

4K 233 31
                                    

PLAKKK














Suara tamparan cukup kuat hingga terdengar ke seluruh penjuru ruang tamu yg berada di rumah pak Manabin. Ia telah mendaratkan sebuah tamparan yg keras buat anak pertamanya dan hal itu sungguh yg pertama ia lakukan pada anaknya tersebut...

"Papa bener bener tidak menyangka kau setega itu batz!" Suara itu lantang namun terdengar berat

Batz hanya menunduk berdiri di belakang ayahnya yg sejak tadi sudah memunggungi dirinya dengan menatap ke arah luar jendela denagn tangan di masukin ke dalam saku celana..ia nampak santai dan tegar tetapi hatinya sangat kecewa dan rapuh ketika mengetahui kelakuan anaknya ituh..

"Selama ini papa sangat percaya dengan sepenuhnya, kau adalah anak kebanggaan papa dan papa percaya padamu apapun yg kau lakukan sampai akhirnya papa membiarkanmu memimpin perusahaan papa karna kau handal mengelolanya"

"Tapi apa? Kau sudah sangat membuat papa kecewa dan malu. Rupanya selama ini kau memeperlakaukan kariwan papa seperti hewan. Sungguh papa malu batz"

"......."

"Dari kecil papa tidak pernah mengajarkan hal hal yg tidak baik padamu maupun kepada lisa. Papa selalu berusaha mendidik kalian dengan baik agar kalian menjadi anak yg baik dan tau bagai mana cara hidup yg saling menghargai satu sama lain. Papa ini sudah tua, seharusnya kau tau itu!"

Setetes air mata jatuh dari sudut mata pak manabin....

Batz yg melihat ayahnya mengeluarkan air mata tentu sajah hatinya sakit hal itu adalah yg pertama membuat ayahnya meneteskan air mata dan itu karnanya...

"Rupanya selama ini papa telah gagal menjadi seorang ayah untukmu, papa telah gagal mendidik dirimu menjadi anak yg baik pada semua orang, kenapa kau tega melakaukan itu batz?"  Pak manabin membalikan badannya menghadap di mana Batz yg sedari tadi hanya menunduk

Ibu alice dan Lisa hanya diam dan duduk di sofa.. ibu alice sudah terisak iapun sangat kecewa pada kelakuan anak pertamanya...

"Papa melihat daftar nama orang orang yg bekerja di perusahaan papa yg di bawa oleh adikmu. Dari sekian banyak papa melihat daftar nama tersebut sudah tercoret 30 orang yg di keluarkan dengan cara yg tidak hormat. Dan kau tahu?" Pak manabin memegang dadanya rasa kecewa yg teramat dalam menganggu sakit jantungnya

Batz yg melihat perubahan ayahnya hendak bicara tetapi ayahnya mengacungkan tangan tanda dia baik baik sajah..

"Kau harus tahu batz, 30 orang itu adalah nama nama orang yg setia mengikuti papa dari titik pertama perusahaan itu mengembang. Mereka terus menyemangati papa merekalah yg pertama menjadi pegawai papa mereka sudah menjadi kepercayaan papa, mereka adalah pegawai yg sudah sangat handal dan paling mengerti soal kantor sana. Kenapa kau pecat mereka hah? Kenapa batz? Kenapaa?" Suara itu pelan namun berat dan bergetar. Jujur sajah emosi pak manabin saat ini sudah memuncak tetapi ia masih bisa mengontrolnya

"Papa-"

Pak manabin mengacungkan tangannya seolah menghentikan ucapan Batz.

"Kenapa kau menjadi manusia yg tidak memiliki hati, siapa orang yg sudah mengajarimu menjadi manusia yg tidak bertanggung jawab dan jahat sepertimu? Papa tidak memiliki sifat seperti ituh"

Batz hanya menunduk dan memainkan jarinya, suara ituh pelan tetapi penuh nada kecewa dan berat...ia sadar sudah membuat ayahnya bersedih dan kecewa seperti ini. Langka melihat ayahnya bersedih apalagi mengeluarkan air mata . Jika sudah seperti ini itu artinya kesalahan yg ia buat sudah fatal...

"Dan kenapa kau sering membatalkan kerja sama dengan orang orang yg sudah bekerja sama dengan perusahaan kita hah? Bahkan dengan orang orang yg sudah lama bekerja sama di kantor kita termasuk tuan young! Kau thau bukan? Tuan young adalah rekan papa yg paling baik dan sangat papa horamti, kenapa batz?"

~Tere Liye~ Season 2 (Jensoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang