(06)

6.1K 276 11
                                    

"Irene, bagai mana peroyek yg ada di belanda? Apakah sudah ada perkembangan baik?" Tanya lisa sambil memotong steaknya

Saat ini mereka sedang menyantap makan siangnya di salah satu restoran terdekat kantor lisa

"Emhh" sebelum irene menjawab pertanyaan lisa ia mengelap mulutnya dengan tissu

"Bangunannya sudah terdiri kokoh lisa, mungkin sebentar lagi akan rampung. Tapi gedung tersebut kan cukup tinggi jadi masih lama untuk kelar seperti yg kita harapkan, belum juga mengelola dari sisi sampingnya semacam mengintrogasi setiap sudut sudutnya dan memberi tema seperti yg kita rencanakan" jelas irene panjang lebar sambil menyuap kembali

"Baiklah, yg penting bangunan itu sudah nampak seprti yg kita mau. Kau cukup beri tau aku melalui foto foto yg kau terima dari penjaga sana"

"Baik lisa, mungkin minggu depan kita harus pergi ke sana. Dia bilang kita harus melihat langsung hasilnya agar lebih jelas"

"Oke...tentu sajah!"

Irene mengangguk mantap.

Tak jarang dia memperhatikan lisa.

"Nomong ngomong, apa kau sudah memiliki kekasih? Hahaa pertanyaan bodoh, tapi tidak masalah bukan, jika kita saling bercurah hati, yg ku tau aku tidak pernah melihatmu berjalan dengan seseorang!" Ujar lisa tersenyum seadanya

"Emm..kekasih?" Seru irene menatap lisa gugup

"Iya...apa kau tidak kesepian terus sendiri?" Lisa tertawa kecil dengan ucapannya sendiri

"A-aku...aku belum memiliki kekasih lisa, untuk itu aku belum kepikiran" jawab irene gugup

"Seprtinya kau masih ingin fokus ke masa sendirimu dulu ya?"

"Yaaa..begitulah lisa, lalu kau sendiri?"

"Hahaa, sepertinya pikiran kita sama irene. Aku masih menikmati masa sendiriku ini, lagi pula sampai saat ini belum ada orang yg menarik hatiku" jawab lisa tenang dan terus menyantap makanannya

"Kau benar lisa, tapi mungkin akan lebih sakit juga kalau kita mencintai orang yg sama sekali tidak mencintai kita. Sekaligus jatuh cinta tapi sesakit inikah" ucap irene tanpa sadar

Lisa menghentikan kunyahannya dan menatap irene langsung.

"Kau jatuh cinta? Dengan siapa?" Tanya lisa penasaran

"Ah...ti-tidak lisa, maksudku aku hanya tidak ingin jatuh cinta kalau harus tersakiti, ah iya seperti itu!" Irene tertawa paksa dan berusaha biasa sajah

"Oh...rupanya seprti itu" lisa kembali makan

"Ah sial...kenapa aku jadi gugup seperti ini? Bagai mana tidak, dia menanyakan hal itu padaku! Taukah kau lisa, kaulah orang yg selama ini ku cintai! Bagai mana aku mencintai orang lain jika hatiku memilihmu, rasanya sulit untuk jatuh cinta pada orang lain. Mencintaimu seprti menggenggam api. Sakit tapi aku nikmati! Akupun sadar. Aku hanya bawahanmu tidak seharusnya aku memiliki perasaan lebih ini padamu. Tapi akupun tidak menginginkan perasaan ini ada karna ini cukup menyakitkan!" Gumam irene dalam hati tatapannya mulai nanar pada barang barang yg ada di meja

Sedangkan lisa fokus makan...

•••••


         (Pukul 08:00malam)

Batz baru sajah pulang ia melihat nae sedang menonton tv di ruang tamu.

"Kenapa dia nonton di sini? Bukannya di kamar ada tv " seru batz dalam hati

Batz berjalan melewati nae. Nae yg mendengar suara langkah seseorang menoleh dan beridri.

"Kau sudah pulang?" Tanya nae menatap batz yg hendak menaiki anak tangga

~Tere Liye~ Season 2 (Jensoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang