(10)

5.3K 275 13
                                    

Pagi yg indah, suasana terasa nyaman. Angin pagi begitu menyerap ke seluruh jiwa, menghirup angin di pagi hari membuat otak seperti di refresh dari pacuan...di sambut dengan indahnya sang mentari pagi yg menghangatkan tubuh...di basahi dengan testesan embun pagi yg terasa dingin serasa membasuh otak kering yg terasa penat...racauan burung yg membuat sekeliling menjadi hangat, gersangnya seperti ingin menikmati indahnya dunia seperti saat ini...tetapi tidak dengan isi yg merupakan istana yg di duduki oleh dua manusia yg menjadi sepasang yg sudah terikat janji suci di hadapan tuhan maupun sang umat....

Mereka dalam keadaan kesepian dan canggung. Di sebabkan ada hal yg tidak membuatnya merasa nyaman dalam diri masing masing.

Dua manusia yg di beri paras cantik. Kini mereka sedang berduduk di meja makan. Menyantap sarapan pagi yg sudah tersuguhkan... mereka makan dalam diam, hanya suara garpu dan sendok yg sedang berperang lihay di tangan satu sama lain...

Keduanya hanya menyibukan pikiran masing masing dan memikirkan keegoisannya sajah.

Ingin melempar suara tetapi gengsi.

Yg satunya. Ingin menyapa tetapi ragu dan takut...akhirnya hanya diam diri dan terfokus pada santapan makannya....

Dua puluh menit....

"Leo, antarkan aku, hari ini aku sangat malas untuk mengendarai mobil sendiri!" Ujar batz yg sudah berdiri nan rapih di teras

"Baik mis" sahut leo dan langsung berjalan sedikit berlari untuk membukakan pintu sang majikannya

Batzpun masuk pada pintu yg sudah terbuka lebar di jok belakang.

Setelah itu. Leo langsung menyalakan mesinnya kemudian langsung menginjak pedal gas siap mengantar sang majikannya ke kantor...

"Tumben sekali bos kita memakai supir" ucap joni yg sedari tadi mengamati kejadian tersebut

"Iya...mungkin sajah dia lelah untuk terus menyetir sendiri" balas alex yg langsung menyuruput kopi hitamnya.

Joni mengangguk pelan mencoba memahaminya....

                      ☆☆☆

"Apakah aku siap untuk rencana ini? Kenapa hatiku deg degan seperti ini" gumam nae yg sedari tadi mondar mandir tidak jelas dalam kamarnya

"Lantas dari mana memulainya? Apakah aku bisa menjelma menjadi dua badan? Haruskah aku mengurungkannya? Tapi bagai mana dengan rose? Dia sangat bersemangat untuk membantuku" kali ini nae mendaratkan pantatnya di sofa dengan perasaan gelisah

"Ah baiklah...aku harus siap, aku sudah meyakinkan diriku dengan matang matang. Aku sudah mengintrogasi diriku sendiri dengan perasaan aneh ini, ternyata aku memang jatuh cinta padanya. Oh sungguh ini mengerikan tapi apalah daya, ini sudah takdirku akupun tidak tau kan hal ini mengalir begitu sajah tanpa ku sadari" nae menggigit ujung jarinya sebagai pelampiasan kegundahannya

"Ah.. aku lupa...jam berapa kami akan bertemu? Dia pasti bekerja dulu. Apa sebaiknya aku mengirim pesan pada rose? Bahkan ini masih pagi" racau nae

Nae mengambil ponselnya dari meja ujung lemari...

To rose~~

Selamat pagi rose, maaf jika aku mengganggumu di pagi hari!!
Aku hanya ingin menanyakan jam berapa nanti kita bertemu(? )  (Send)

From rose~~ (read)

Selamat pagi juga kaka😊
Ah tidak apa apa...nanti kita bertemu setelah jam isitrahatku sajah ka, bagai mana?

~Tere Liye~ Season 2 (Jensoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang