(35)

3.6K 244 54
                                    

3 hari berlalu sejak kejadian di club. Batz terus mengurung dalam kamarnya. Yg ia lakukan hanya menangis dan nangis, tak jarang memukuli dirinya yg menurutnya kotor dan menjijikan. Jangankan untuk makan untuk keluar kamar sajah tidak!
Penyesalan yg tiada arti kini telah menghantam dirinya, bayangan bagai mana ia dengan teganya membentak ayahnya yg jelas jelas sudah tahu kondisi jantungnya dan akhirnya beliau meninggal. Kali ini Batz sungguh sungguh menyesal atas perbuatannya selama ini. Ayahnya yg begitu baik dan menjadikan dirinya anak yg kebanggaannya keluarga sebagai anak paling dewasa dan mengangkatnya menjadi ceo, beda halnya dengan anak keduanya..orang tuanya tidak pernah membeda bedakan keduan anaknya ituh. Pak manabin memanjakan keduanya sejak kecil dengan kasih sayang baik maupun harta, tetapi sikap Batz yg memang keras kepala dan memiliki sifat angkuh ia tidak ingin bermanja diri pada orang tuanya, beda halnya dengan Lisa. Lisa memang memiliki sifat manja dan lemah saat bersama orang tuanya itulah kenapa Lisa lebih dekat dengan kedua orang tuanya di banding Batz yg memiliki sifat dingin dan cuek pada keluarganya. Ia tidak ingin terlau mau tau apapun yg terjadi pada keluarganya..seolah hidupnya 'TERSERAH GUE' ia tidak ingin menjadi manusia yg terlalu di kasihani dan lapar ocehan. Sekalipun itu dari keluarganya sendiri namun baginya itu hanya membuatnya pusing...

Kini batz baru menyadari betapa sakitnya kehilangan ayahnya...

"Papa! Papaaaa!" Teriaknya. Batz turun dari ranjanng dengan tergesa gesa ia ingin menemui kuburan ayahnya

......

"Papa!"

BRUK

Tubuh Batz jatuh sesaat di depan makam ayahnya yg masih basah.

"Papa, aku datang! Aku adalah anak yg tidak tau hormat dan patuh pada orang tuanya, aku adalah anak yg tidak menurut dan keras kepala" Tangisannya pecah seketika

Ia memegang batu nisan atas nama ayahnya. Hatinya seakan hancur dan sakit kini ia hanya bisa menatap tulisan nama ayahnya di batu nisan. Sungguh menyesal karna sebelumnya belum sempat meminta maaf.

Batz meremas tanah kuburan ayahnya air mata terus mengalir..

"Maafkan aku! Aku memang bukan anak yg baik untukmu, betapa jahatnya aku sudah membuatmu meninggal! Dan setelahnya aku hampir sajah membunuh adikku sendiri, maafkan aku pa"

"Mungkin kejadian tempo hari itu adalah azab untukku...ampuni aku pa, maafkan aku yg sering kali membuat perusahaanmu rugi dan membuat kariyawanmu keluar, aku memang pantas untuk di beri hukuman"

Batz menyegruk air matanya sering menghujani makam ayahnya...

"Ampuni aku papa!" Ucapnya lemas

                  🍅🍅🍅🍅🍅

"Mama!"

"Ada apa kau kemari?" Tanya ibu Alice saat melhat Batz telah berdiri di depan pintu rumahnya dengan ke adaan berantakan mata sembab wajah pucat

Jujur sajah hatinya sakit melihat ke adaan anaknya seperti itu di tambah tambah setelah kejadian yg menimpah Lisa Batz belum lagi menampakan dirinya membuat ibu Alice semakin kecewa pada anak pertamanya itu...

Batz melihat ibunya yg nampak lemas dan terlihat sakit hatinya serasa di iris karna itu adalah ulahnya...

"Jika kau ingin mencari masalah, sebaiknya kau pergi dari sini. Saya tidak ingin melihat wajahmu!"

Deg seeerrrttt

Hati Batz seolah di tusuk pedang mendengar kalimat dari ibunya...

Ibu Alice berjalan masuk dan duduk kembali ke sofa dengan kondisi memburuk akibat terpukul atas kehilangan suaminya.

~Tere Liye~ Season 2 (Jensoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang