"Sayang.."
"Papa!"
"Sampai kapan kau akan membenci kakamu sayang?"
"Entahlah pa, rasa benci dan sakit mengepal keras dalam hatiku. Aku tidak bisa memecahkan gumpalan ini"
"Sayang, papa sangat tau kau adalah gadis yg baik dan juga pemaaf...maafkan kakamu! Papa sudah memaafkan kakamu...lagi pula tidak ada guannaya kau menaruh dendam padanya, papa tau dalam hati kecilmu kau sangat menyayangi kakamu bukan?"
"......."
"Papa tau bagai mana perasaanmu sekarang! Tapi tolong, maafkan kakamu. Dia adalah penerus orang tuamu satu satunya, sekarang mama sudah tua yg kapan sajah akan menysul papa ke sini...hilangkan rasa benci dan dendam dalam dirimu sayang"
"......."
"Papa mohon...jangan mempunyai perasaan seperti itu terhadap kakamu sendiri. Sekarang kau sudah menjadi seorang ibu sekaligus seorang papa. Jadi perbaikilah hubunganmu dengan kakamu, anakmu sudah besar tidak baik jika kau terus bersikukuh untuk membenci kakamu, ayolah sayang...papa tau kau anak yg sangat baik...hatimu sangat lembut papa tau itu"
"........"
"Papa tidak pernah mengajarimu untuk memiliki hati yg buruk apalagi pada saudaramu sendiri.. ingat sayang, sekrang mama sudah tua dan kakamu adalah peganti ibumu selanjutnya"
"Jangan menangis sayang, papa percaya padamu kau bisa melawan dan menghilangkan perasaanmu saat ini. Maafkan dia sayangi dia layaknya seorang adik pada kakanya sebelum terlambat...lagi pula sekarang kakamu sudah berubah...seburuk apapun sikap kakamu kau tidak boleh membencinya sayang"
"Semua orang pasti punya masa lalu baik maupun buruk...karna itulah sikap manusia yg memiliki berbagai cara dalam dirinya! Kasihan anakmu dia tidak tau apa apa...bagai mana jika dia tau hubungan papanya dengan kakanya sendiri...? Dia pasti bersedih sayang"
"Lupakanlah semua yg terjadi di masa lalu yg memebuatmu sakit...kau tidak boleh mengenang masa lalu yg pahit. Berjalanlah kedepan menempuh kebahagiaan tanpa ada perasaan dengki dan benci. Karna tidak semua orang berakhlak baik...."
"Yakinlah bahwa kau tidak sungguh sungguh membenci kakamu...apa yg kau rasakan saat ini itu adalah hasutan setan yg sangat buruk. Kau lawan dia sayang. Kau harus bisa membuat semuanya indah dan penuh makna hidup yg bahagia bersama keluragamu"
"Jujur selama ini papa sangat sedih melihatmu seperti ini sayang. Papa tidak tenang di sana harus melihat anak bungsu papa begitu membenci kakanya sendiri hanya karna kepergian papa...papa sedih sayang! Papa tidak mau kau seperti ini...biarkan papa tenang di sana dan bahagia melihat anak anak dan juga cucu cucu papa yg kini sudah pada tumbuh besar"
"Jangan menangis...sekarang kau sudah menjadi papa dan ibu dari anakmu yg sangat cantik dan memiliki istri yg begitu baik padamu. Bersyukurlah pada tuhan dengan apa yg kau dapatkan sayang...dan lebih bersyukurlah karna kau masih memiliki seorang kaka jika mamamu nanti menyusul papa..."
"Hanya itu yg ingin papa sampaikan padamu, perbaikilah hubunganmu dengan kakamu. Tolong sayang...! Papa akan bahagia di sana jika kau sudah mengembalikan persudaraanmu seperti dulu..."
"Jangan menangis...papa sangat menyayangimu dan juga kakamu itulah kenapa papa tidak tenang di sana dengan hubungan kalian. Jaga mamamu sayang dan juga keluarga kecilmu.. papa pergi sayang... selamat tinggal"
"Papa....papa...papa mau kemana? Pa, jangan pergi pa..papa"
"Papa...jangan...jangan tinggalkan aku pa. Papa"