"Rose, tunggu. Kau salah faham sayang!" Lisa mengejar gadis yg tengah berlarian di tengah koridor kantornya dengan sambil menangis dengan tangan kanan menenteng satu plastik yg isinya kotak makanan siang untuk LisaSepasang pengatin baru kini telah menjadi pusat perhatian semua mata kariwan Lisa di yg muncul dari setiap ruangan alhasil teriakan Lisa yg kencang..tetapi sepasang pengantin itu tidak perduli dengan orang orang yg seolah menatap heran padanya...
♧ Plashback pov♧
Irene masuk keruangan Lisa seperti biasa ia membawa satu map yg isinya kertas penting yg harus di tanda tangani oleh Lisa.
"Apa hari ini ada meeting lagi irene?" Tanya Lisa seraya mencoret kertas tersebut alias menanda tanganinya dengan tiga lembar kertas
"Ada...tapi nanti jam tiga Lisa, dan itu meeting bersama rekan yg baru satu bulan berkerja sama dengan kita!" Jawab Irene sembari merapihkan blazernya
"Oh! Baiklah nanti kau ingetkan aku lagi...ini, sudah!" Lisa memberikan tiga lembar kertas tersebut yg langsung di ambil oleh Irene dan segera memasukannya ke map yg berwarna biru langit
"Baiklah, aku permisi" Irene sedikit memuter kursinya lantas ia berdiri tetapi sialnya! Saat hendak melangkah tak sengaja roknya nyangkut ke ujung kursi yg baru sajah ia duduki. Lantas tak bisa mengatasi tubuhnya yg sempat tertarik oleh kursi tersebut sehingga ia jatuh...
Brukk
"Irene!" Lisa yg kaget bersamaan dengan reflek langsung sajah bangkit dan menghampiri Irene yg sudah duduk di lantai
"Aaaaahhh" ringis Irene mengusap lututnya yg merah alhasil kebentur lantai
"Kau tidak apa apa?" Lisa panik ia jongkok lantas mencodongkan wajahnya untuk melihat wajah Irene yg meringis dengan posisi membelakangi ke arah pintu
Dan akhirnya Rose dateng tanpa mengetuk pintu karna ia pikir itu sudah biasa. Dan di lihat dari pintu memang posisi mereka seperti berciuman dan membuat Rose salah faham...
♧Plashback pov end♧
"Sayang. Kau salah faham, sini!" Lisa menangkap tangan Rose yg sudah di parkiran hendak masuk mobilnya
"Kau penghiyanat lisa. Kau sudah mengiyanatiku!" Teriak Rose sambil terus menangis
"Sayang, itu tidak seperti yg kau lihat, tadi-"
"Tadi apa hah? Tadi kau ingin berciuman dengan sekertarismu? Iya? Kau bener bener mesum lisa? Kenapa kau tega melakukan ini padaku? Apa tubuhku kurang memuaskan untukkmu? Jawab aku lisa? Kenapa kau hanya diam sajah hah? Kalau sajah aku tidak datang mungkin kau akan bercinta dengannya...ya tuhan kau jahat sekali lisa..kau jahaaaattt hiks hiks!"
Lisa yg mendengarkan celotehan istrinya yg seperi kembang api di ikuti dengan tangannya yg sibuk membantunya bicara dan tak jarang mengusap air mata membuat Lisa memijat pelipisnya..Lisa tak perduli lagi dengan orang orang yg berlalu lalang di parkiran sana yg menatapnya aneh...
Lisa mengusap air nata Rose yg di tepis kasar oleh gadisnya itu. Lisa menarik nafas sesak.
"Sayang...kau dengarkan dulu pejelasanku oke!" Ucap Lisa lembut
"Apa? Apalagi yg ingin kau jelaskan lisa? Semuanya sudah jelas kau ingin bercumbu dengannya, kenapa hah? Apa kau tidak tahan menahan mesumu lalu kau ingin bercinta dengannya?"
Lisa bener bener di buat mati kata ia hanya memijat pelipisnya ternyata setelah menikah istrinya itu sungguh lebih posesif dan gampang menangis...
"Kenapa kau diam sajah hah? Oh! Jadi benar kau sedang kelaparan jadi kau ingin menyantap tubuh sekertarismu itu? Baiklah kalau begitu, sekarang aku sudah di depanmu. Aku adalah istrmu lakukan lisa sepuasmu aku tidak rela kau menyentuh orang lain hatiku serasa di hantam api"