prolog

10.9K 351 17
                                    

5 tahun yang lalu

Seorang gadis berbadan gemuk menatap kearah lapangan basket. Gadis itu tersenyum saat melihat seorang pria yang selama ini dia cintai .

"Anna" teriak sahabat Anna yang membuat Anna menghampiri sahabatnya .

"lu ngapain berdiri disitu?"tanya Iren. Anna hanya menggelengkan kepalanya.

"Hm Ren gua laper banget nih, kekantin yuk!" Ucap Anna semangat, Iren yang melihat sahabatnya hanya bisa geleng-geleng kepala.

"Makan aja trus inget tuh badan udah segede kingkong kapan kurusnya kalo situ makan terus"ejek Iren. Anna yang mendengar celotehan sahabatnya hanya bisa menyengir.

Sebelum pergi kekantin Anna sempat melirik kearah lapangan basket lalu tersenyum menatap pria yang selama 2 tahun ini dia cintai dalam diam. Tanpa sengaja mata mereka bertemu Anna menatap  Revan dengan mata berbinar, sedangkan Revan menatap Anna dengan datar.

Revan adalah salah satu most wanted yang ada di Sma Garuda. Revan memiliki sifat dingin tak tersentuh. Dia jarang sekali tersenyum bahkan dia hanya berbicara seperlunya saja.


********

Tak terasa waktu pulang sekolah telah tiba Anna memutuskan pulang cepat.

Sesampainya dirumah Anna disuguhi dengan tatapan tajam dari mamanya.

"Kenapa kamu pulang lagi kesini!!"bentak mama Anna. Seketika air mata Anna luruh.

"karena aa..kuu anak mama ja..di aaku pulang kesini" ucap Anna terbata-bata.  Siska mama Anna semakin geram dengan jawaban Anna.

" dengar baik-baik ya! Saya tidak pernah melahirkan seorang gadis berbadan gemuk dan jelek sepertimu. Anak saya cuma Raina camkan itu!" Teriak siska geram. Anna menatap mamanya dengan tatapan tak percaya.

Teriakan siska membuat Hendri dan Reina keluar dari kamarnya.

"Apaan sih ma kok teriak-teriak?" Ucap Reina menghampiri mamanya disusul oleh hendri, mereka mulai mengerti apa yang membuat siska berteriak setelah mereka menangkap keberadaan  Anna didepanya yang sedang menangis.

"Oh jadi lo yang buat mama marah"sinis Reina." Ngapain lagi kamu kesini? Saya kan sudah bilang kekamu kalo jangan pernah lagi kamu menginjakan kaki kamu kerumah ini lagi!" Teriak hendri marah. Anna menangis sejadi-jadinya ia tidak menyangka bahwa keluarganya sangat membencinya. Apa salah Anna, ia juga tidak ingin memilki penampilan yang buruk seperti ini, jika ia bisa meminta ia pasti akan meminta wajah yang cantik serta bentuk tubuh yang bagus. Reina tersenyum mengejek menatap Anna yang sedang menangis.

" lo nggak usah nangis" ucap Reina menghampiri anna lalu mengelus kepalanya dengan wajah yang dibuat sedih. Anna pun tersenyum ternyata kakak nya masih menyayanginya. Tiba-tiba Reina menjambak rambut Anna, wajah sendunya kini berubah menjadi seringaian, anna meringis menahan sakit yang mulai menjalar ke seluruh tubuhnya. Belum cukup puas, Reina dengan sadis mendorong tubuh Anna hingga tersungkur dilantai. Lalu Reina menghampiri Anna dan mencengkeram dagu Anna dengan kuat.

"Mau lo nangis darah sekalipun kita semua nggak akan peduli sama lo." Ucap reina sarkastis. Hati anna terasa sakit mendengar ucapan kakaknya. Apakah Anna sehina itu hingga keluarga nya benar-benar tidak menginginkanya.

"Ma..pa..kak apa sih salah aku sampai kalian benci banget sama aku" tanya Anna dengan lirih.

Siska dengan geram menghampiri Anna, Plakk!! tanpa belas kasihan Siska mendaratkan tangannya tepat dipipi Anna.

"jangan pernah kamu menatap saya dengan tatapan memelas kamu itu! Sekarang juga kamu bereskan baramg-barang kamu dan cepat tinggalkan rumah ini." Bentak siska dengan emosi yang tertahan. Anna hanya bisa pasrah dan memasuki kamarnya untuk mengemasi barang- barangnya dengan air mata yang terus mengalir.

Anna keluar dari kamarnya dengan membawa sebuah koper ditanganya.

"Itu untuk biaya hidup kamu!" Ucap siska sambil melempar sebuah kartu atm dihadapan anna.

"Setelah ini saya tidak akan memberikan kamu uang sepeserpun." Lanjut siska lalu ia segera pergi menuju kamarnya. Anna mengambil kartu itu lalu bejalan ke arah pintu belum sempat Anna membukanya terdengar suara  yang menyebut namanya membuat anna menengok ke belakang.

"Anna, jangan pernah kamu kembali lagi kerumah ini!" Teriak Reina.''

Dan satu lagi jangan pernah kamu menggunakan nama marga keluarga dirgantara." Lanjut reina. Anna hanya mengangguk, lalu ia segera berlari keluar meninggalkan rumah yang selama 15 tahun ini dia tempati.

Anna menjalani hari-harinya dengan rasa kesepian. Beruntung Anna masih memiliki  Iren Seorang sahabat yang sangat menyayanginya. Namun ada kabar buruk yang membuat Anna semakin terpuruk  yaitu setelah mendengar  Revan pria yang selama ini dia cintai telah mengutarakan perasaan nya kepada seorang gadis yang dicintai Revan. Anna merasa seketika dunianya hancur.

Sejak saat itu Anna berjanji pada dirinya sendiri bahwa dia akan berubah. Dia akan Mengubah tampilanya, dia akan mengubah sikapnya, dia akan mengubah segalanya. Dan Anna akan melupakan semua yang berhubungan dengan Revan.

Itu adalah janji dari seorang Anna putri meriska.


Btw ini cerita pertama gua, kalo jelek nggak usah dibaca hehehe jangan lupa divote ya.

REVANNA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang