Anna benar benar kesal dengan Iren bagaimana bisa Iren menganggu waktu tidurnya dihari libur, Anna sungguh menyesal karena pernah memberi tahu pasword apartmennya kepada iren. Sedari tadi Iren terus saja berusaha membangunkannya membuat Anna kesal, karena merasa jengah Anna membuka matanya dan terlihat muka kesal Iren.
"Lo Apa apaan sih Ren ganggu tau ga" ucap Anna kesal.
"Eh lo nya aja ya yang kebo, lo lupa kalo kita mau kemall kita tuh harus tampil cantik buat nanti malam"cerocos Iren membuat Anna memutar bola matanya malas.
"Lo ribet banget ya ren lo tuh udah cantik kali ngga usah seribet ini juga pake ganggu acara tidur gua lagi gua tuh lagi pengen males malesan." Ucap anna ketus.
"Udah ngomongnya? gua tau kalo gua cantik tapi gua tetep mau kesalon udah cepetan bangun" ucap Iren.
"Nggak" ketus Anna. Karena kesal Iren menarik tangan Anna membuat Anna dengan terpaksa mengikuti Iren.
"Oke fine gua mandi udah sana hus hus" ucap Anna mengusir Iren membuat Iren mendengus kesal.
****
Sepanjang perjalanan Anna terus saja mengoceh membuat Iren jengah sendiri mendengarkan ocehannya.
"Lo tuh bisa diem gak sih?" Tanya Iren dengan tatapan tajam.
Anna membalas tatapan Iren. "Gak!" Jawab Anna datar.
Iren memutar bola matanya jengah mendengar jawaban dari Anna. "Terserah lo gua cape" ucap Iren mengalah.
"Asal lo tau ya ren gua tuh laper, gua nggak mau tau lo harus traktir gua makan!" Ucap Anna.
"Oke fine gua traktir lo" ucap Iren pasrah.
Mendengar jawaban Iren membuat Anna kegirangan dan langsung memeluk Iren, membuat iren memasang muka sok jijik dan menepis tangan Anna.
"Dih gua masih normal" ucap Iren membuat Anna menoyor kepala Iren.
"Gua juga normal keles" ucap Anna kesal.
Sesampainya Di mall sepasang sahabat itu memutuskan untuk pergi kesalah satu restoran yang ada di mall itu. Mereka memilih tempat yang ada dipojok karena mereka sama sama tidak teralu menyukai jika duduk ditengah karena mereka hanya akan menjadi pusat perhatian. Setelah menyelesaikan makannya mereka memutuskan untuk kesalon terlebih dahulu. Anna sebenarnya malas pergi ke salon namun karena paksaan iren membuatnya mau tidak mau harus mau mengikuti kemauan iren.
"Lo mau apa an?" Tanya iren membuat Anna berpikir sejenak.
"Ehm gua mau cat rambut bosen deh gua warna gini terus" ucap Anna.
"Hm oke selamat menikmati" ucap Iren dengan senyum mengejek membuat Anna mendengus kesal.
"Mba saya mau rambut saya dicat warna golden brown ya" ucap Anna kepada salah satu pegawai salon."Iya mbak tolong ditunggu sebentar ya" ucap pegawai tersebut dan melangkahkan kaki pergi meninggalkan Anna.
Satu jam berlalu mereka sudah selesai dari salon dan memutuskan untuk mencari drees untuk acara reunian nanti malam. Dengan cepat mereka memilih milih dress.
"An ini cocok nggak?" Tanya iren dengan menenteng sebuah dress pendek berwarna hijau.
"Dih kaya tante tante tau gak? Cari yang lain sana!" Ucap Anna membuat iren kesal dan memutuskan untuk kembali mencari dress.
Setelah berkeliling selama kurang lebih dua jam akhirnya mereka mendapatkan dress yang mereka inginkan, namun Iren masih saja terus berkeliling membuat Anna kesal sendiri pasalnya Anna sudah merasa lelah karena terlalu banyak berjalan tapi entah mengapa sahabatnya itu masih tetap saja ceria tidak seperti dirinya.
"Gua mau pulang!" Ucap Anna datar membuat Iren menengok ke arah Anna.
"Ih bentar lagi An gua masih mau lihat lihat nih!" Ucap Iren dengan puppy eyesnya.
"Dih jijik tau nggak ngelihat muka lo?" Ucap Anna yang membuat Iren kesal dan tanpa mau menjawab Anna, iren memutuskan untuk berjalan terlebih dahulu meninggalkan Anna yang terus saja mengomel.
"Woy tungguin" teriak Anna tanpa diperdulikan Iren membuat Anna mendengus.
"Lo kenapa ninggalin gua curut" ucap Anna saat sudah bisa menyamai langkah Iren.
"Lo ngeselin babi" ucap Iren
"Ayo pulang ih gua capek"ucap Anna membuat Iren menghembuskan nafas pasrah.
"Oke kita pulang" ucap iren
Jangan lupa vote+komen
To be continue
KAMU SEDANG MEMBACA
REVANNA
Fantasy17+ Anna adalah seorang gadis yang sangat dibenci oleh keluarganya bahkan dia diusir oleh keluarganya disaat umurnya baru 15 tahun dan Dimasa lalunya juga Anna sangat mencintai seorang pria yang bernama Revan, bahkan Revan adalah cinta pertamanya...