Aldo masih tidak menyangka bahwa dia bisa bertemu dengan Iren gadis cantik yang dulu sering ia jahili. Aldo sadar banyak sekali perubahan dari Iren yang dulunya pendek sekarang Iren memiliki tubuh yang pas tidak pendek dan juga tidak tinggi, parasnya pun berubah menjadi lebih dewasa dan lebih cantik. Aldo menggeleng gelengankan kepalanya. "Kok gua jadi mikirin Iren sih" ucap Aldo dengan dirinya sendiri. "Bapak kenapa" tanya dewi resepsionis kecententilan yang tiba tiba sudah ada didepanya membuat Revan sedikit kaget." Engga saya ngga papa" ucap Aldo yang diangguki dewi. "Oh ya itu kertas apa?" Tanya Aldo saat melihat dewi membawa sebuah kertas. "Ini undangan untuk pak revan dari teman sma nya pak" ucap Dewi manja membuat Aldo bergidik ngeri." Hm biar saya saja saya mau keruangannya pak Revan." Ucap Aldo. "Iya pak ini kalo gitu saya kembali ke tempat saya ya" ucap dewi yang diangguki Aldo.
Aldo melangkahkan kakinya menuju ruangan Revan, Aldo bingung entah mengapa bayangan wajah cantik Iren terus saja berputar putar dikepalanya. Apa mungkin dirinya suka dengan Iren pikirnya.
Tak lama Aldo sampai diruangan Revan dengan cepat Aldo mengetuk pintu ruangan Revan.
Tok..tok..tokk.
"Masuk" teriak Revan dari dalam ruangan.
Dengan cepat Aldo masuk ke ruangan Revan dengan senyuman manisnya diwajahnya. Revan yang melihat sahabatnya tersenyum senyum sendiri membuatnya bergidik ngeri. "Dih najis lo kenapa sih Do kayak orang gila tau ngga?" Ucap Revan. "Apaan sih gua tu tadi ketemu iren tau ngga?" Ucap Aldo membuat Revan mengernyit bingung. "Iren siapa gua kaga kenal pacar baru lo ya?" Ucap Revan membuat Aldo menjitak kepala Revan. "Ngawur aja lo kalo ngomong" ucap Aldo. "Ck sakit goblok ya mana gua tau iren itu siapa" ucap Revan kesal. " hehe itu lo van dia itu cewek seangkatan kita waktu sma." Ucap Aldo. "Cewek yang mana gua kaga tau? Cewek kan banyak" ucap Revan yang kelewat polos."ish itu lo yang dulu sering sama cewe gendut" ucap Aldo yang membuat Revan teringat dengan cewek gendut yang tiba tiba menghilang entah kemana. "Kok lo malah ngelamun sih" ucap Aldo membuat Revan tersadar. "Oh ya gua inget emangnya kenapa tuh cewek" tanya Revan santai. "Gua juga ngga tau entah mengapa tuh cewek muter muter terus dipikiran gua."ucap Aldo jujur. "Lo suka kali sama tuh si iren" ucap Revan membuat Aldo melotot. "Enak aja mana mungkin gua suka sama cewe cerewet kaya dia" ucap aldo mengelak. "Trus kalo ngga suka apa dong namanya?" Goda Revan. "Ya mana gua tau" ucap Revan sambil mengendikan bahunya acuh. "yaya terserah lo, btw lo ngapain kesini ganggu aja" ucap Revan. "Oh iya jadi lupan kan gua lo sih" ucap Aldo menyalahkan Revan. "Kok jadi gua sih" ucap revan tak terima "yaiyalah masak salah gua ya ngga mungkin lah" ucap Aldo "terserah udah cepet lo mau apa kesini. "Ehm nih gua mau ngasih undangan reunian buat seangkatan kita" ucap Aldo. "Oh gua males ke acara yang beginian" ucap Revan membuat aldo kesal. "Eh pak Revan yang terhormat masa anda tidak ingin bertemu dengan teman teman lama anda" ucap Aldo formal. Revan mulai berpikir mungkin saja jika dia datang dia akan bertemu dengam cewek gendut itu yang dia belum ketahui namanya siapa. "Hm oke gua bakalan datang tapi ada syaratnya" ucap Revan membuat Aldo berdecak kesal. "Ck ribet banget pake ada syarat syarat segala" ucap Aldo. "Yaudah kalo ngga mau" ucap Revan. "Hehhe iya deh syaratnya apa" ucap Aldo membuat Revan menyeringai. "Hm syaratnya gampang kok lo harus jemput gua" ucap revan. "Oke siap gitu doang nih" ucap Aldo. "Udah itu aja cepetan keluar sebelum gua berubah pikiran" ucap Revan membuat Aldo dengan cepat berlari meninggalkan revan. Membuat revan tertawa melihat tingkah konyol sahabatnya.
Makasih buat yang udah baca jangan lupa divote ya kalo bisa kasih masukan juga. Maaf kalo masih banyak typo.
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVANNA
Fantasy17+ Anna adalah seorang gadis yang sangat dibenci oleh keluarganya bahkan dia diusir oleh keluarganya disaat umurnya baru 15 tahun dan Dimasa lalunya juga Anna sangat mencintai seorang pria yang bernama Revan, bahkan Revan adalah cinta pertamanya...