32

4.2K 123 6
                                    

2 years later

Anna membuka kedua matanya, saat seorang perias telah selesai mendandaninya. Make up diwajahnya terlihat dipoles sedikit lebih tebal dari biasanya namun itu menambah kadar kecantikannya. Hari ini adalah waktunya, saat usianya yang menginjak 23 tahun akan ada sebuah momen yang akan terus Anna abadikan dalam ingatannya. Menikah dengan seorang pria yang sudah lama Anna cintai bahkan hanya pria tersebut yang bisa membuatnya bertahan dalam kesendirian selama bertahun-tahun. Dia sungguh mencintai Revan,  cinta pertamanya,  pria yang membuatnya jatuh cinta sekaligus pria yang membuatnya pernah merasakan sakit hati yang begitu mendalam. kurang lebih 6 tahun ia harus menunggu suatu kepastian dan jawaban dari perasaanya dan ya tepat diumurnya yang ke 21 Revan menyatakan perasaannya dan menjadikan Anna sebagai seorang gadis yang sangat bahagia,  hingga saat ini Anna masih tidak percaya jika cintanya terbalaskan bahkan Anna akan menikah dengan pria pujaannya. jantungnya sungguh sangat berdebar, Anna berharap semoga pernikahan ini akan berjalan dengan lancar sampai akhir hayat nanti. tak terasa air matanya menetes dengan hati-hati Anna menghapus air matanya agar tidak merusak riasannya.

Tak lama terdengar ketukan pintu, Anna bisa melihat dari kaca riasnya jika ada Reina yang sedang mendorong kursi roda mamanya dan berjalan menghampiri Anna.

"kamu terlihat sangat cantik sayang" ucap Siska membuat Anna menatap mamanya dengan senyuman.

"astaga mama bebarkah itu?" Tanya Anna tak percaya membuat Reina yang ada didepannya mendengus.

"ga.. kamu ga cantik Anna" sahut Reina membuat Anna mengerucutkan bibirnya. sedangkan Reina tak tahan menahan tawanya.

"Reina!" tegur siska yang membuat Reina menyengir.

"kamu emang ga cantik Anna tapi kamu cantik banget" jawab Reina membuat Anna tersenyum.

"makasih kakaku sayang" ucap Anna dan diangguki Reina

"ma Anna sangat gugup" ucap Anna membuat Siska ternyum.

"Itu hal yang wajar sayang mama dulu juga seperti itu, bahkan lebih parah darimu mungkin" ucap siska menenangkan membuat Anna sedikit tenang.

siska menyerahkan sebuah gelang kepada Anna.

"Ini dari mama untuk kamu sayang.. hanya ini yang bisa mama berikan, semoga kamu suka dengan gelang ini. mama harap kamu bisa menjadi istri yang baik nantinya untuk suamimu. sebenarnya mama juga sedih harus melepas anak gadis mama ini." ucap siska dengan mata berkaca-kaca, Anna menerima gelang itu lalu memakainya.

"makasih ma. Anna suka gelangnya" ucap Anna memeluk siska diikuti Reina.

*********

Dengan didampingi Siska dan Reina, Anna berjalan dengan Anggunnya menuruni tangga membuat para hadirin yang hadir menatap Anna dengan tatapan memuja , gaun pengantin yang terlihat sederhana namun terkesan elegan cukup pas dengan tubuh rampingnya. Sungguh Anna tak menyangka, rasanya ini seperti sebuah mimpi yang begitu indah. Biasanya sebelum tidur Anna selalu berandai-andai, bagaimana kehidupan  pernikahannya kelak. namun dihari ini semua impian nya terlihat nyata, Anna bisa melihat disana  semua orang tersenyum bahagia ketika menyaksikan pernikahannya. diantara ratusan para tamu Anna bisa melihat Iren sahabatnya yang juga tersenyum kepadanya dan dibalas senyuman juga oleh Anna. entahlah saat ini perasaan Anna sunguh campur aduk antara haru, bahagia dan rasa berdebar menghatui jiwanya.

"Ya Allah tolong jangan bangunkan aku jika ini hanya sebuah mimpi" batin Anna

Sementara itu pandangan Anna seolah terkunci pada  pria yang saat ini tengah tersenyum menatap dirinya, dan berdiri didepannya, pria yang sangat ia cintai itu terlihat sangat tampan.
Begitupun dengan Revan ia sangat terpukau dengan gadis yang saat ini tengah berjalan kearahnya gadis yang sebentar lagi akan menjadi miliknya seutuhnya.

Ijab kabul pun akan segera dimulai sebentar lagi membuat Revan semakin merasa gugup.

"saudara Revan Aditama bin Rudy Aditama saya nikahkan engkau dengan Anna putri meriska binti Tomo Subekti dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan uang sebesar sepuluh juta rupiah dibayar, tunai" Ucap seorang penghulu.

"saya terima nikahnya Anna putri meriska binti Tomo Subekti dengan maskawin tersebut dibayar, tunai!" Ucap Revan dengan lantang dan sedikit bergetar karena gugup.

deg!

deg!

deg!

"Bagaimana para saksi? sah?!" tanya bapak penghulu tadi.

"SAH! " jawab kedua saksi dengan Anggukan yakin, sedangkan Revan sudah bisa bernafas dengan lega lalu Anna mengecup punggung tangan Revan begitupun dengan Revan pun langsung mengecup dahi Anna membuat Anna memejamkan matanya.


"Terimakasih sayang akhirnya setelah melalui perjalanan panjang aku bisa memilikimu dengan sepenuhnya" ucap Revan sambil memeluk erat istrinya sedangkan Anna hanya menganggukan kepalanya dan tersenyum bahagia.










End.












































Tapi boong wkwkkwwk:v

REVANNA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang