Pagi ini Anna merasa sangat kesal karena disaat dia sedang menikmati menu sarapan paginya, dengan santai Revan menelpon dan menyuruhnya untuk segera berangkat ke kantor, bahkan Revan juga mengancamnya jika dia tidak segera datang, Revan akan memecatnya. Alhasil Anna harus menyelesaikan sarapan paginya di dalam taksi.
Sesampainya dikantor Anna mendapati keadaan kantor yang masih sepi hanya ada dua satpam dan beberapa OB yang sibuk dengan pekerjaanya. Saat Anna akan melangkahkan kakinya memasuki gedung megah itu tiba-tiba ponsel miliknya berdering Anna pun mengeluarkan benda pipih tersebut dari dalam tasnya. Anna berdecak kesal saat melihat nama yang tertera dilayar ponselnya tersebut, dengan kesal Anna mengangkatnya. Saat Anna baru saja akan bersuara, suara diseberang telepon sudah mendahuluinya.
"kamu dimana?" Tanya pria yang berada diseberang sana membuat Anna memutar bola matanya jengah.
"Gua udah ada didepan kantor, ini ba....."
"Buruan masuk keruangan gua sekarang!" Ucap pria itu dan langsung memutuskan sambungan teleponya secara sepihak.
"Oh shit" umpat Anna kemudian langsung melangkahkan kakinya ke dalam gedung tersebut.
Kalian pasti sudah tahu siapa pria yang menelepon Anna tadi.
****
Saat ini Anna sudah berada didepan ruangan Revan dengan cepat Anna memasuki ruangan Revan tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Namun saat sudah berada diruangan Revan Anna tidak melihat siapapun namun tiba tiba pintu tertutup dan membuat Anna menengok.
"Kenapa dikunci?" Tanya Anna saat melihat Revan yang sudah mengunci pintu lalu membuang kunci itu kesembarang arah.
Revan hanya diam dan terus memperhatikan wajah cantik Anna membuat Anna merasa sangat risih.
"Buka pintunya gua mau keluar!" Ucap Anna ketus.
Namun tiba tiba Revan menarik Anna dan menyudutkan Anna ditembok membuat Anna sedikit meringis karena punggungnya terbentur tembok.
"Lo mau ngapain sih sakit tau" ucap Anna, Revan mengeluarkan seringai khasnya yang membuat Anna bergidik ngeri.
Revan terus saja mendekatkan wajahnya dengan wajah Anna membuat Anna takut dan memilih untuk menutup matanya. Revan yang melihat wajah Anna yang sangat ketakutan membuat nya memiliki ide jahil. dengan jahil Revan menggerakan tanggannya dipipi mulus Anna. Anna yang merasakan sentuhan tangan Revan sontak langsung berteriak.
" Aaaa!! lo mau ngapain?" teriak Anna dengan menghentakan kakinya tanpa membuka matanya.
Revan mati - matian menahan tawanya melihat tingkah Anna yang sangat menggemaskan baginya.
"gua mau tanya sama lo, tapi lo harus jawab dengan jujur" ucap Revan membuat Anna membuka sedikit matanya dan ia mendapati wajah Revan yang terlihat sangat serius. membuat Anna menganggukan kepalanya karena Anna sangat takut jika Revan bertambah marah kepadanya dan berbuat yang tidak tidak.
"lo kemarin kenapa waktu Bella datang diacara reunian lo malah pergi?" tanya Revan membuat Anna gugup.
"E..engga gua ngga papa" ucap Anna mati mati an menahan kegugupannya.
mendengar jawaban Anna yang tergagap membuat Revan merasa belum puas.
"gua minta lo jujur Anna!" tanya Revan dengan sedikit mengeraskan volume suaranya.
"gua udah jujur sama lo" ucap Anna masih berusaha mengelak.
Revan yang belum puas dengan jawaban Anna langsung membentak Anna.
"LO SUKA KAN SAMA GUA??"
"Iya" jawab Anna reflek.
setelah mengucapkan itu Anna langsung tersadar dengan apa yang barusan dia katakan.
"eh engga maksud gua bukan itu gua salah ngomong" ucap Anna mengelak.
Revan tersenyum senang mengetahui jika Anna juga mencintainya.
"udalah lo nggak usah ngelak lagi gua tuh udah tau kalo lo suka sama gua." ucap Revan berbangga diri.
Anna memperlihatkan ekspresi jijik saat mendengar ucapan Revan yang kelewat sombong lalu mendorong tubuh revan, Revan pun yang tidak siap langsung oleng dan terjatuh.
seteah itu Anna melangkahkan kakinya menuju ke arah pintu, Anna hendak keluar dari ruangan Revan karena menurut Anna jika berlama - lama diruangan Revan hanya akan membuatnya seperti dineraka. saat Anna memutar knop pintu entah mengapa pintunya tidak mau terbuka, berkali kali Anna mencoba namun sealalu gagal membuatnya bertambah kesal.
" mau sampai lebaran monyet sekali pun pintunya juga ngga akan kebuka, orang gua kunci" ucap Revan yang sudah berada dikursi kebesarannya.
Anna menepuk jidatnya, ia merasa sangat malu dengan revan.
"bodoh banget sih lo Anna, kenapa lo lupa kalo pintunya dikunci sama si dugong" gerutu Anna dalam hati.
"Yaudah mana kuncinya?" ucap Anna
"udah gua buang kalo mau ya cari sendiri" ucap Revan dengan memasang muka polosnya.
dengan kesal Anna mencari kunci pintu yang sudah dibuang Revan, dan setelah menemukanny didekat pintu kamar mandi, tanpa basa basi Anna meninggalkan ruangan Revan tanpa mengucapkan sepatah katapun meninggalkan Revan yang masih tersenyum jahil.
TBC.
VOTE+COMMENT
KAMU SEDANG MEMBACA
REVANNA
Fantasy17+ Anna adalah seorang gadis yang sangat dibenci oleh keluarganya bahkan dia diusir oleh keluarganya disaat umurnya baru 15 tahun dan Dimasa lalunya juga Anna sangat mencintai seorang pria yang bernama Revan, bahkan Revan adalah cinta pertamanya...