Selama seminggu ini Anna sudah bekerja di Aditama groub namun sejak pagi Anna terlihat lesu tidak seperti biasanya yang ceria. hari ini Anna merasa tubuhnya tidak sehat,Anna merasa sangat lelah. tubuhnya terus saja berkeringat padahal AC ruangan sudah menyala kepalanya pun terasa pusing. Memang selama tiga hari ini pekerjaan Anna sangat menumpuk sehingga membuat Anna merasa tidak fit. Bahkan pagi ini Anna lupa mengisi perutnya membuat perutnya perih, Anna memang memiliki penyakit mag akut.
"Ck!pusing banget sih kepala gua" gumam Anna lirih sambil meringis menahan rasa pusing sekaligus rasa perih dilambungnya. Karena merasa sudah tidak kuat dengan rasa perih dilambungnya dengan cepat Anna menuju kantin kantor untuk membeli makanan. Namun baru satu langkah melangkah kan kakinya Anna jatuh dan pingsan.
****
Jam istirahat kantor sudah dimulai sejak 2 menit yang lalu karena sudah merasa sangat lapar Revan memutuskan untuk menuju ke kantin kantor, tadi pagi Revan memang tidak sempat sarapan karena ada meeting pagi.
Baru saja Revan melangkahkan kakinya betapa terkejutnya Revan melihat Anna yang terbaring pingsan di lantai. Dengan cepat Revan menghampiri Anna.
"An bangun An" ucap Revan panik sambil menepuk - nepuk pipi Anna lirih. Namun tidak ada pergerakan dari Anna. Dengan cepat Revan merogoh saku celananya mengambil benda pipih miliknya untuk menghubungi Sopir kantornya.
"cepat siapkan mobil saya tunggu di lobi" ucap Revan lalu menutup sambungan telponnya.
Revan membopong tubuh Anna lalu berjalan cepat menuju lift untuk turun ke loby. 'Ting' denting suara lift membuat Revan memasuki lift. Selang beberapa saat lift berhenti dan perlahan pintu lift terbuka dengan cepat Revan berjalan tanpa memperdulikan tatapan dari kariawan - kariawan nya.
*****
Sesampainya dirumah sakit Revan membopong tubuh Anna sambil berteriak memanggil suster. Dan tak berapa lama dua orang suster datang dengan membawa sebuah branker. Dengan cepat Revan menaruh tubuh Anna ke atas branker tersebut dan ikut serta membantu suster mendorong branker yang terdapat tubuh Anna diatasnya. Sesampainya diruang UGD Revan terlihat mondar mandir panik. Tak lama seorang dokter keluar dari ruang UGD lalu menghampiri Revan.
" Apa anda keluarga dari pasien?" Tanya dokter tersebut.
" Bukan dok saya pacarnya bagaimana keadaan pacar saya?" Ucap Revan reflek. Dokter itu mengangguk
"pasien hanya kelelahan dan juga sepertinya mag nya kambuh" ucap dokter yang membuat Revan bernafas lega, setidaknya Anna tidak sakit parah fikirnya.
"Apakah saya bisa melihat keadaanya" Tanya Revan.
"Anda bisa melihatnya setelah kami pindahkan ke ruang rawat inap dan sekarang anda bisa melunasi administrasinya." Ucap dokter.
"Iya dok tolong berikan yang terbaik untuk pacar saya!" Ucap Revan yang diangguki oleh dokter. Dengan cepat Revan melangkahkan kakinya menuju kebagian admisnitrasi untuk melunasi biaya administrasi Anna.
*****
Setelah melunasi biaya admistrasi Anna. Revan memutuskan untul melihat keadaan Anna diruang rawat inap Anna. Setelah memasuki ruang rawat inap milik Anna, Revan melihat Anna yang sedang terbaring lemah. Dengan perlahan Revan melangkahkan kakinya untuk duduk dikursi lipat yang berada disamping ranjang Anna, Revan mengambil tangan Anna yang terdapat selang infus lalu tanpa sadar Revan memgecupnya. Entah mengapa Revan merasa tidak tega saat melihat tubuh lemah Anna, Revan merasa sangat khawatir padahal tadi dokter sudah memberi tahu kepadanya bahwa keadaan Anna baik - baik saja, seharusnya Revan tidak harus sekhawatir ini bukan? Toh Anna hanyalah sekretarisnya. Tanya Revan kepada hatinya.
Selama beberapa hari juga entah mengapa Anna selalu saja menghantui pikiran Revan, revan merasa tertarik dengan gadis itu namun disatu sisi Revan masih mencintai seorang gadis dimasa lalunya. Tapi entah mengapa Revan merasa jika Anna selalu saja menghindarinnya, bahkan setiap bertemu Anna tidak pernah menatapnya. Bahkan saat pertama kali bertemu dengan Anna, Revan bisa melihat sorot mata kebencian dan tatapan terluka membuat Revan merasa bingung, karena seingat Revan dia tidak pernah mengenal Anna, bahkan saat pertama kali bertemu itu pun saat Revan menabraknya. Kadang Revan berpikir apa hanya karena tidak sengaja menabrak Anna hingga membuat gadis itu sangat membencinya. Karena terlalu banyak berpikir membuat Revan tanpa sengaja tertidur sambil menggenggam tangan Anna.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVANNA
Fantasy17+ Anna adalah seorang gadis yang sangat dibenci oleh keluarganya bahkan dia diusir oleh keluarganya disaat umurnya baru 15 tahun dan Dimasa lalunya juga Anna sangat mencintai seorang pria yang bernama Revan, bahkan Revan adalah cinta pertamanya...