Pagi ini Anna memutuskan untuk pergi bekerja karena ia merasa sangat bosan jika hanya berdiam diri di apartmennya. Saat ini Anna terlihat sedang menyisir rambutnya karena jam baru menunjukkan pukul 7 pagi sedangkan kantor dimulai pukul 8 pagi. Setelah menyisir rambut dan merapikan pakaiannya dengan santai Anna berjalan menuju loby apartemennya mencari taksi untuk berangkat kekantor.
***
Sesampainya di kantor Anna memutuskan untuk membeli sarapan terlebih dahulu karena tadi Anna belum sarapan karena dia malas memasak pagi ini. Saat sudah sampai kantin dengan cepat Anna memesan sandwich dan sekotak susu kesukaannya. Setelah mendapatkan pesananya Anna berjalan ke arah ruang kerjanya. Anna memutuskan untuk memakan makananya diruangannya.
Saat sedang asik memakan makananya tiba - tiba ada seseorang yang menepuk pundaknya membuat Anna menoleh kebelakang. Anna memutar bola matanya malas setelah mengetahui siapa yang menepuk pundaknya tadi. "Ada apa pak?" Tanya Anna datar. "Kenapa kamu masuk kerja? Saya kan sudah melarangmu untuk tidak bekerja hari ini Anna!" Jawab Revan. "Tapi pak saya sudah sembuh jadi saya sudah bisa masuk hari ini" jawab Anna. "Tidak Anna, kamu belum sembuh! Sekarang juga kamu pulang kerumah!" Ucap Revan membuat Anna berdecak kesal. "Apa apaan sih pak yang sakit itu saya bukan bapak, jadi saya yang lebih tau diri saya sendiri" jawab Anna kesal. "Sekarang juga kamu pulang saya tidak terima penolakan,dan besok kamu baru boleh bekerja lagi!" Ucap Revan. Karena tidak ingin berdebat, Dengan kesal Anna membereskan barang barang nya lalu melangkahkan kakinya pergi dari ruangannya tanpa berpamitan dengan Revan bosnya.
***
Saat ini Anna sudah berada di cafe, ya tadi saat masih di taxi Anna menghubungi Iren dan mengajaknya bertemu dicafe rose, karena Anna sangat malas jika harus berdiam diri di apartmennya. Tak berselang lama iren datang dan duduk di depan Anna. "Woey lo kenapa mbak kok mukanya ditekuk gitu?" Tanya iren sambil cekikikan. "Hm gua tuh lagi kesel ya sama lo sama revan juga" ucap Anna ketus. "Kok jadi gua emang salah gua apa?" Tanya Iren dengan muka sok polosnya "jangan sok ngga tau gitu, waktu itu kenapa lo ngga bilang kalo Revan itu CEO di Aditama group" ucap Anna, "ya sorry an gua kan maunya lo tau sendiri" ucap iren merasa bersalah."it,s okay, gua maafin" ucap Anna "oh ya gua tuh mau curhat sama lo ren" lanjut Anna. "Curhat soal apa?" Ucap iren. "Udah lo dengerin aja! Hm gua tuh ya kesel banget sama si Revan, dia tuh sok care banget sama gua padahal gua tuh selalu ketus setiap dia tanya bahkan ya ren kemarin kan gua sakit selama tiga hari gua dirawat, dia juga yang nungguin gua bahkan dia juga yang nganterin gua keapartmen" ucap Anna santai sedangkan iren dia sangat kaget mendengar ucapan Anna. "what?? Lo serius jangan jangan dia suka lagi sama lo An, lo juga sakit ngga bilang bilang ke gua" ucap Iren. "Ya nggak mungkin lah ren. Sorry ren gua kan ngga kepikiiran ngabarin lo hehe" ucap Anna dengan cengiranya. "Ya bisa aja An dia suka sama lo, ya jelas lah lupa kan udah ada si pangeran yang jagain" ucap iren dengan nada mengejek."ih kok gitu sih lo tau ah gua kesel sama lo." Ucap Anna sedangkan iren hanya cengengesan tidak jelas. "Oh ya An tadi Rendi bilang ke gua kalo dia mau nyusul kesini tapi gua ngga bisa lama nih harus pulang duluan soalnya mama dari tadi wa gua terus disuruh pulang lo ngga papa kan berdua sama rendi"ucap Iren tiba tiba. "Oke cepet sana pulang nanti mak lo ngamuk lagi"ucap Anna mengejek iren. Karena kesal dengan Anna dengan cepat iren berdiri lalu meninggalkan Anna yang masih tersenyum mengejeknya. Dan tak lama Rendi datang lalu duduk ditempat iren tadi. "Hy An how are you?" Tanya Rendy. "Hm gua baik kok, dasar sok inggris lo ren haha" ucap Anna sambil tertawa. "Biarin" ucap rendi. "Ren ke mall yuk gua mau cuci mata" ajak Anna yang diangguki Rendi.
****
Sesampainya di mall Anna terus saja berkeliling tanpa membeli apa pun sedangkan rendy hanya berjalan mengikuti Anna. "Hm" tiba tiba ada seseorang yang berdehem membuat Anna dan rendy menengok "Revan" ucap Anna kaget. "Bagus ya tadi gua nyuruh lo pulang bukan malah pacaran!" Ucap revan ketus "gua nggak pacaran ya, lagi pula gua males ada di apartemen"ucap anna. "Pulang!" Ucap Revan tegas. "Engga gua ga mau pulang" ucap Anna. Tanpa basa basi revan menarik tangan Anna tanpa memperdulikan Rendi yang menatap mereka bingung.
Revan mendorong tubuh Anna masuk kemobilnya membuat Anna sedikit takut. "Lo apa apaan sih" ucap Anna dengan mata yang sudah berkaca kaca. Revan terus saja menyetir tanpa memperdulikan Anna. Sesampainya di apartemen Anna berjalan dengan cepat dan diikuti oleh revan dibelakangnya. "Lo tuh kenapa sih selalu gangguin hidup gua" ucap Anna tanpa sadar air matnya menetes. "Please jangan nangis gua cuma ngga suka kalo lo deket sama cowo lain selain gua" ucap revan jujur. "Dengar ya revan lo itu ngga punya hak tentang hidup gua, gua sama lo itu cuma sekedar bos dan sekretaris jadi terserah gua mau deket sama siapa" ucap Anna dengan nada tinggi. "Tapi gua suka sama lo an." Ucap revan lirih yang masih bisa didengar Anna, membuat tubuh Anna mematung. "Lo tadi bilang apa?" Tanya anna memastikan. "Hm udahlah lupain" ucap Revan lalu melangkahkan kakinya keluar apartmen Anna, meninggal kan Anna yang masih kebingungan.
Maaf ya gaes karena baru bisa update sorry kalo jelek hehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVANNA
Fantasy17+ Anna adalah seorang gadis yang sangat dibenci oleh keluarganya bahkan dia diusir oleh keluarganya disaat umurnya baru 15 tahun dan Dimasa lalunya juga Anna sangat mencintai seorang pria yang bernama Revan, bahkan Revan adalah cinta pertamanya...