Ketika masa lalu datang? Masih adakah harapan aku untuk bisa bersamamu?
REVANNA
------------------------------------------------------Saat ini Anna dan Iren sedang berdiri didepan kaca wastafel.
"Udahlah An lupain dia" ucap Iren.
"Gua udah coba tapi tetep aja gua nggak bisa"ucap Anna tanpa sadar air matanya menetes.
"Lo bisa lo harus kuat gua nggak mau ya punya teman cengeng kaya gini"ucap Iren yang membuat Anna sedikit tenang.
"Gua harus gimana ren? Gimana gua bisa lupain dia jika setiap hari gua harus ketemu sama dia apalagi gua masih ada rasa meskipun itu sedikit! Jawab anna sambil melihat pantulan dirinya di cermin yang ada di toilet tersebut.
"Kalo emang lo masih ada rasa sama si revan itu hak lo gua juga gak berhak ikut campur tentang perasaan lo. Semua yang ngejalanin lo. Jadi semuanya terserah lo" jawab anna
"Gimana kalo revan tau tentang gua yang sebenarnya" tanya anna cemas
"Cepat atau lambat revan bakal tau semuanya. Karna bangkai kalo dikubur dalam-dalam bakal kecium juga baunya. Sama halnya kayak lo nutupin ini semuanya dari revan" jawab iren santai
"Yaudah balik lagi yuk. Gak usah cengeng. Lo kan kuat" jawab iren lagi sambil merangkul anna guna untuk menyemangati anna
"Yaudah yuk" jawab anna sambil menghela nafas pelan
****
Disisi lain Revan merasa bingung dengan Anna , mengapa Anna pergi disaat Bella datang. Revan berpikir Apa mungkin Anna cemburu dengan Bella? Tapi Revan juga sadar mana mungkin anna cemburu toh Revan juga bukan siapa siapanya. Selama ini Anna juga tidak menunjukkan ketertarikannya pada Revan
Bahkan dari tatapan matanya saja sudah terlihat jelas jika Anna sangat membenci Revan."Woy nglamun aja lo" sentak Aldo membuat Revan tersadar dari lamunannya.
"Gua mau ngomong sama lo?" Ucap Revan.
"Yaudah ngomong aja"
"Gua mau ngomong tapi nggak disini mending lo ikut gua" ucap Revan lalu menarik Aldo membuat Aldo yang tidak siap tersentak kaget.
"Masuk" ucap revan lalu Aldo mengikuti perintah Revan.
"Kita mau kemana sih?" Tanya aldo tanpa diperdulikan oleh Revan.
Revan membawa Aldo ke sebuah cafe lalu mengajak Aldo untuk duduk di pojok deket jendela, sebelum memulai obrolan Revan memutuskan untuk memesan makanan terlebih dahulu dan memakannya karena dia tidak suka berbicara saat makan.
Setelah selesai memakan makananya Revan mengumpulkan keberanianya untuk menceritakan semua kepada Aldo."Hm gua mau tanya dulu, lo tau gadis gendut yang sering bareng Iren dulu kan?" Tanya revan
"Hm iya taulah, emangnya kenapa?" jawab Aldo
"Gua mau jujur, sebenarnya gua suka sama dia" ucap Revan membuat Aldo membulatkan matanya kaget.
"Apa lo udah gila hahha" ucap Aldo diiringi dengan tawanya yang pecah.
Revan sudah mengira jika sahabatnya ini pasti akan menertawakannya.
"Gua serius!" Ucap Revan tegas membuat Aldo menghentikan tawanya dan menatap Revan."Gua bingung do gua selama 3 tahun ini udah nyari dia tapi tetep aja ngga ketemu" ucap Revan frustasi.
"Terus mau lo sekarang gimana?" Tany Aldo.
"Gua ngga tau, tapi gua juga bingung setelah gua ketemu Anna entah mengapa rasa sayang gua bisa teralihkan ke Anna." Ucap Revan.
"Maksud lo Anna sekertaris lo?" Ucap Aldo yang di angguki Revan.
"Hm gua mau bilang sama lo, tadi sebenernya gua sedikit aneh deh ngelihat Anna, gua ngelihat kalo dia gugup banget saat lo tanya kenapa dia ada disana" ucap Aldo
"Iya gua juga merasa begitu, terus gua juga bingung kenapa dia harus pergi saat bela datang, apa mungkin dia suka sama gua?" ucap Revan membuat Aldo menoyor kelapa Revan.
"Dih kepedean banget sih lo, mungkin aja dia kebelet kan bisa" ucap Aldo.
"Udah lah udah terserah lo, terus gua harus gimana gua penasaran banget sama Anna."
"Gimana kalo lo suruh bodyguard bodyguard lo buat nyari tahu tentang Anna" ucap Aldo membuat Revan diam sejenak untuk berpikir.
"Oke gua bakal nyuruh bodyguard gua nyari tahu semua yang berhubungan tentang Anna." Ucap Revan.
Setelah menceritakan semua kepada Aldo, Revan memutuskan untuk pulang karena dia sudah merasa sangat lelah, Revan ingin sekali segera membaringkan badannya dikasur kingsize miliknya.
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVANNA
Fantasy17+ Anna adalah seorang gadis yang sangat dibenci oleh keluarganya bahkan dia diusir oleh keluarganya disaat umurnya baru 15 tahun dan Dimasa lalunya juga Anna sangat mencintai seorang pria yang bernama Revan, bahkan Revan adalah cinta pertamanya...