29

2.3K 86 0
                                    

"mama sakit dek. kamu ikut kaka ya mama mau minta maaf" ucap Reina lirih. Anna mengelus rambut kakanya lalu mengangguk.

********

Anna kembali ke tempat duduknya lalu menarik nafas panjang. ini sungguh cepat baginya Anna sungguh tidak menyangka jika takdir mempertemukannya dengan Reina mamun disatu sisi Anna merasa bahagia melihat kakanya baik-baik saja walaupun terlihat sangat jauh berbeda dari terakhir kali Anna melihat.

"hm ka tadi kaka dari mana?" tanya Anna menatap Reina

"astaugfirullah dek kaka lupa" ucap Reina sambil menepuk jidatnya membuat Anna mengernyit bingung

"kaka tadi beliin mama obat terus sekarang kaka lagi bingung buat nyari makanan kaya gimana soalnya uang kaka udah habis hiks..." terang Reina membuat Anna menatap kakanya iba. segitu beratnya kah kehidupan mama dan kakanya sekarang? Anna sungguh tidak tega.

"udah ka tenang aja nanti biar Anna aja yang beliin makanan buat kaka sama mama, kaka tunggu sebentar ya aku pesen makanannya dulu" ucap Anna menenangkan Reina

"iya maafin kaka dek dipertemuan pertama kita ini kaka malah udah merepotkan kamu, sekali lagi kaka minta maaf ya dek kaka juga bingung harus kaya gimana kaka udah cape kaya gini terus kasihan mama seharusnya kaka bisa membawa mama ke dokter tapi apalah daya kaka cuma bisa membelikan mama obat di apotik yang terbilang murah." jujur Reina

"udah ka gapapa lagian mama kan juga mamanya Anna jadi Anna ga ngerasa direpotkan kok" ucap Anna dengan senyuman yang dibalas anggukan oleh Reina.

Anna menatap Revan yang hanya duduk dalam diam sambil sesekali menyuapkan makan siangnya. jujur rasanya Anna ingin tertawa melihat  muka Revan yang sedikit kesal ya mungkin karena sedari tadi Anna dan Reina asik mengobrol dan melupakannya.

"sayang aku bayar makananya bentar ya, maaf udah kacangin kamu hehe" ucap Anna dengan cengiran membuat Revan menatap Anna dan mendengus sebal

"hm biar aku aja deh kamu disini aja" ucap Revan lalu berdiri meninggalkan Anna dan Reina berdua.

Reina menatap kepergian pria berbadan tegap itu dengan mengernyit bingung lalu menatap Anna.

"itu siapa?" tanya Reina

"dia Revan ka calon suami aku" terang Anna yang membuat Reina tersenyum ia bersyukur jika Anna sekarang sudah bahagia walaupun miris jika melihat dirinya sendiri yang sangat lusuh ini dan bisa dibilang tidak bahagia.

"kaka seneng dek dengernya" ucap Reina dengan senyuman manis dan diangguki Anna.

tak lama Revan datang dengan membawa beberapa kantung kresek yang berisi banyak makanan.

"ini untuk kamu" ucap Revan menyodorkan kantung kresek tersebut.

"ini banyak banget. terimakasih ya Revan" ucap Reina membuat Revan mengangkat sebelah alisnya bingung.

"Anna yang sudah memberitahukan namamu tadi" terang Reina membuat Revan menganggukan kepalanya mengerti.

"ya sudah dek kaka pamit dulu ya kasihan mama sendiri dirumah. kaka harap kamu mau berkunjung kerumah kami ya kapan kapan" ucap Reina.

"iya ka pasti besok atau lusa aku akan kesana. aku akan meminta restu mama untuk pernikahanku dengan Revan ka" ucap Anna

"iya dek kaka tunggu" ucap Reina lalu memeluk Anna kembali sebelum meninggalkan cafe.

"sayang balik juga yuk" ucap Anna kepada Revan

"ngga makanan kamu belum habis ndut" ucap Revan membuat Anna kesal.

"ih aku udah ga gendut ya enak aja manggil manggil gendut" ucap Anna sambil merajuk membuat Revan gemas lalu mencubit pipi Anna membuat Anna menatap Revan tajam.

"sakit tau" ucap Anna

"hehe iya maaf" ucap Revan

*********

"Assalamualaikum ma.. Reina pulang" ucap Reina memasuki kamar mamanya.

"Waalaikumsalam Reina" ucap Siska lirih

"mama makan dulu ya terus nanti diminum obatnya, Reina udah bawa makanan buat mama" ucap Reina senang sambil memperlihatkan kantung kresek yang dibawanya kepada siska.

"iya sayang kok banyak banget?" tanya siska bingung mana mungkin Reina memiliki uang sebanyak itu.

"udah mama ga usah pikirin besok ataupun lusa mama pasti akan tau jawabannya dan Reina jamin mama bakalan seneng banget" ucap Reina membuat siska kembali bingung.

"udah ga usah bingung ma sini Reina suapin" ucap Reina yang mengetahui jika mamanya bingung dan diangguki oleh siska.

Siska makan begitu lahap begitupun dengan Reina sungguh mereka lupa kapan terakhir kali mereka bisa merasakan masakan yang enak seperti ini biasanya mereka hanya makan seadanya yang terpenting perut mereka tidak kosong.

Reina menatap mamanya senang, Reina tidak sabar menunggu kedatangan Anna, Reina ingin melihat senyum bahagia dari mamanya lagi bukan melihat senyuman palsu dari mamanya.

"semoga saja mama bisa cepat sembuh setelah kedatangan Anna" batin Reina

REVANNA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang