20

3.3K 124 2
                                    

Hal paling terindah yang aku miliki adalah kamu.

-Revan-

Anna berjalan memasuki gedung yang biasa dia masuki, statusnya kini pun sudah berubah dari karyawan Revan menjadi tunangan bos besar.

Anna mengembangkan senyumnya saat mengingat bagaimana Revan melamarnya waktu itu.

Tanpa sadar Anna menabrak seseorang membuatnya kaget.

"Maaf"ucap Anna dan saat mendongak ternyata itu Aldo.

Aldo menatap Anna heran, karna sedari tadi Aldo perhatikan Anna selalu senyum-senyum tak jelas.

"Kamu  waras kan Anna?"tanya Aldo membuat Anna mengeryitkan dahinya.

"Saya baik-baik saja pak "jawab Anna dan Aldo hanya mengangguk.

Anna melanjutkan jalannya menuju ruangannya,saat diruangannya dia melihat sebuah kotak membuatnya penasaran dan berjalan menghampiri kotak tersebut.

Anna segera meraih kotak tersebut dan saat dibuka ternyata berisi sandwich kesukaan Anna didalamnya dan ada juga secarik kertas yang terdapat tulisan disana,Anna langsung membaca tulisan tersebut.

'Makan yang banyak sayang biar gendut kaya dulu hehe. I Love you:)'

Membuat senyuman manis tercetak dibibir anna saat membaca secarik kertas tersebut. Anna duduk dibangkunya dan memakan sandwich tersebut.

                                *****

Saat ini Anna sedang sibuk dengan komputernya, namun tiba-tiba ponselnya berdering dan membuatnya langsung mengangkat hpnya tanpa melihat nama yang tertera didalamnya.

"Hallo?"

"Lu dimana?"

Anna sudah sangat hafal dengan suara yang ada diseberang sana membuat anna mendengus kesal.

"Di kantor lah,kenapa?"

"Gue tunggu ditempat biasa"

"Eh gila lu,lu pikir kantor gue punya nenek moyang lu"

"Lu kan tunangannya si bos besar hehe pasti ga papa lah.  buruan gua tunggu!!"

"Heh Ren... "

Tut...tut...tut

Anna mendengus sebal karena sahabatnya ini jika mengajak bertemu selalu saja tidak tau kondisi.

Dengan cepat Anna merapihkan barang-barangnya dan berjalan menuju ruangan Revan untuk meminta izin.

Anna mengetuk pintu dan terdengar suara Revan, membuat Anna langsung masuk.
Revan menatap kearah pintu dan senyumnya mengembang saat melihat Anna.

Revan meninggalkan kerjaannya dan berjalan mendekati Anna.

"Kenapa sayang?" tanya Revan disertai senyuman manis membuat Anna geli karena belum terbiasa dipanggil seperti itu.

"Aku mau izin pergi ke caffe biasa sama Iren "ucap Anna membuat kening Revan mengkerut.

"Ngapain?"tanya Revan lagi.

"Iren yang  nyuruh aku kesana"jawab Anna dengan muka kesal lalu Revan mengangguk.

"Aku antar ya"ucap Revan dan Anna langsung menggelengkan kepalanya.

"Aku bisa sendiri,Van"ucap Anna meyakinkan Revan.

"Yakin?"tanya Revan dan Anna mengangguk.

"Yaudah aku pergi ya"ucap Anna.

"Jangan lama-lama ya"ucap Revan mengecup pucuk kepala anna dan Anna mengangguk.

Anna langsung berlari keluar dari ruangan Revan dan menutup pintu dengan keras karena terburu buru.
Sedangkan Revan hanya gelng geleng melihat tingkah tunanganya dan kembali berjalan kebangkunya.

"Aku harus memindahkannya keruanganku agar dia selalu dekat dengan ku" ucap Revan lalu kembali bergelut dengan kertas-kertasnya.

*****

Setibanya Dicaffe Anna celingukan mencari sahabatnya dan Iren yang mengetahui keberadaan anna langsung mengangkat tangannya agar Anna tau dimana keberadaanya.

Anna langsung berjalan mendekati Iren dan duduk dihadapan Iren.

"Kenapa lu ngajak ketemuan?"tanya Anna to the point.

Iren membenarkan posisi duduknya dan menatap Anna.

"Lu seriusan mau nikah sama si Revan?"tanya Iren dan Anna menghela nafasnya kasar.

"Lu kan tau gue dari dulu suka sama dia"jawab Anna lalu Iren hanya mengangguk-anggukan kepala layaknya juri yang sedang menilai sesuatu.

"Kalau lu bahagia gue izinin"ucap Iren.

"Gue gak butuh izin lu"ucap Anna membuat Iren mengerucutkan bibirnya.

Anna yang melihat itu tertawa.
"Sok manis lu"cibir Anna.

"Eh An,gue mau bilang"ucap Iren berubah menjadi serius,Anna langsung berhenti tertawa dan menatap Iren.

"Kenapa lagi?"tanya Anna.

"Gue balik duluan,jangan lupa bayar nih minuman bye"

Iren langsung kabur membuat Anna mendengus sebal,untung aja sahabat kalau tidak sudah wassalam tuh orang.

Anna segera membayar minuman Iren dan keluar dari caffe.
Sebelum kembali kekantor Anna berjalan-jalan dulu menikmati udara diluar.

Ternyata siang ini sangat ramai dan juga panas,para pekerja sibuk dengan kerjaannya mereka terkadang hanya memikirkan diri sendiri.

Anna memutuskan naik bus ke kantor dia menunggu bus dihalte.
Bukan bus yang datang malah mercedes benz putih yang datang.

Anna mengkerutkan keningnya dan kaca mobil turun membuat Anna menatap sang supir.

"Revan?"

"Ngapain kamu disitu?buruan naik"ucap Revan.
Tanpa berfikir lagi Anna segera naik kedalam mobil Revan.

Anna memasang safety belt-nya dan Revan mulai melajukan mobilnya.

"Kamu bilabg ke caffe kok dihalte bus?"tanya Revan.

"Tadi aku kecaffe terus pengen balik kekantor naik bus eh kamu dateng"ucap Anna dan Revan melirik Anna sebentar.

"Aku gak suka kamu naik bus"ucap Revan.

"Kenapa?"

"Aku gak mau kalau ada yang ngapa-ngapain kamu karna kamu hanya milik aku"ucap Revan.

Anna baru tau sifat Revan yang ini dia sangat posesif tapi Anna suka jika Revan posesif kepadanya tandanya Revan sangat mencintainya.

Anna hanya mengangguk.

"Aku gak bakal naik bus sebelum kamu mengizinkannya"ucap Anna dan Revan tersenyum.

"Aku sangat mencintaimu Anna"

TBC.

Maaf ya gaes karena aku udah lama ga update soalnya lagi banyak banget tugas sekolah tapi kalo ada waktu pasti aku bakalan update kok. Maksih buat kalian yang masih setia sama REVANNA. Thx guys😊

REVANNA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang