Hari ini adalah hari ke 2 Anna ada di Indonesia, hari ini Anna berencana untuk berbelanja di minimarket dekat apartemenya untuk membeli bahan makanan dan camilan karena kulkasnya masih kosong.
Anna pergi ke minimarket dengan berjalan kaki sekalian jogging pikirnya. Saat sedang asik berlari tiba-tiba ada yang menabrak Anna.
"aaww" ringis Anna sambil memegang kepalanya yang terkena dada bidang orang yang menabraknya membuat Anna tersungkur.
"Maaf sebelumnya gua nggak sengaja" ucap pria tersebut sambil membantu Anna berdiri. Suara itu, sepertinya Anna mengenalnya dengan cepat Anna mendongakan kepalanya menatap pria tersebut.
Deg..
Mata itu, Anna merasa kembali ke masa lalunya. Ya pria itu adalah Revan pria yang saat ini sangat dibencinya sekaligus pria disayangi oleh Anna. "lepas gua nggak papa"ucap Anna ketus.
"Lo mau kemana biar gua antar kalo lo nggak keberatan" ucap Revan.
"Gua keberatan jadi lo nggak usah antar gua" jawab Anna ketus lalu berlalu meninggalkan Revan yang masih kebingungan dengan sikap anna.
******
Saat ini Revan tengah menikmati sarapannya, ia masih kepikiran dengan kejadian tadi mengapa gadis tadi terlihat membencinya, Revan bisa merasakan dari sorot matanya yang menyiratkan kebencian padahal Revan merasa sama sekali tidak mengenal gadis itu. Revan sangat penasaran dengan gadis itu, Revan akan bertekad untuk mendapatkan gadis itu.
***
Anna saat ini sedang menangis dikamarnya. Setelah kejadian tadi Anna memutuskan untuk kembali ke apartmennya, bahkan dia lupa membeli bahan makanan dan camilan yang ingin di belinya tadi.
Anna tidak habis pikir mengapa dia bisa bertemu dengan seseorang yang pernah dia sayangi disaat dia hampir berhasil melupakan cinta pertamanya itu. Menurut Anna, Revan masih sama seperti dulu, tak ada yang berubah. Hanya saja suara nya berubah lebih tegas, tampilanya yang dulu acak-acakan sekarang lebih rapi. Anna tersenyum-senyum sendiri mengingat wajah Revan yang dipenuhi keringat saat menabraknya tadi terlihat sangat tampan. Saat Anna tersadar dari lamunanya dengan cepat ia menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Nggak..gua nggak boleh mikirin Revan, inget gua itu BENCI sama Revan!" Ucap Anna dengan penekanan dikata 'benci'.
''Duh gua kok jadi laper sih, mana belum beli bahan makanan lagi!" Gerutu Anna mengingat sikap bodohnya hanya karena seorang Revan dia melupakan kondisi perutnya.
Dengan cepat Anna menguhubungi Iren untuk mengajaknya makan siang sekaligus sarapan pikirnya. Setelah Iren menyetujui ajakanya, dengan cepat Anna mengganti pakaiannya lalu bergegas menuju tempat janjianya dengan Iren tadi.
******
Sesampainya di tempat makan, dengan cepat Anna mencari keberadaan Iren sahabatnya yang sebelumnya sudah menghubungi Anna jika dia sudah sampai.
Setelah Anna melihat keberadaan Iren dengan cepat Anna menghampiri Iren dan duduk didepan Iren.
"Sorry lama ya ren?" Tanya Anna tidak enak. "Enggak kok an gua juga baru 5 menitan sampai sini" ucap Iren. Anna hanya menganggukan kepalanya. Tanpa basa basi anna memanggil waiters lalu memesan makanan.
Setelah makanan Anna sampai dengan cepat Anna melahap makananya."Iren!'' Panggil seorang pria menghampiri meja Anna dan Iren.
Iren yang merasa namanya dipanggil pun menengok lalu tersenyum melihat pria yang memanggil namanya. Anna pun mengernyit menatap pria tersebut, sepertinya Anna pernah bertemu dengan pria tersebut.
Tiba-tiba pria tersebut memeluk Iren." Hy Ren apa kabar?" Tanya Rendy, pria yang tadi memanggil Iren.
"baik kok Ren, udah lama banget ya kita nggak ketemu, kapan lo balik dari Amrik?" Tanya Iren. Rendy hanya geleng-geleng melihat tingkah laku teman lamanya.
" kalo tanya satu-satu kali mbak. Kemarin gua baru nyampe sih Ren. Oh ya itu siapa?'' Tanya Rendy setelah menangkap keberadaan Anna.
"Masa lo lupa sih ren diakan Anna sahabat gua?" Jawab Iren berusaha mengingatkan rendy. Rendy mengernyit mencoba mengingat ingat siapa Anna, seingatnya anna sahabat iren memiliki badan gemuk tidak seperti anna yang ada didepanya saat ini yang sangat cantik.
"Oh ya gua ingat tapi Tunggu deh anna sahabat lo seinget gua gendut kok jadi cantik gini?'' Tanya rendy yang masih bingung. Anna yang melihat itu hanya tersenyum miring.
" iya Ren gua cewek gendut yang dulu sering lo katain itu" ucap Anna sambil terkekeh mengingat dulu saat pertama kali mengenal Rendy.
Flashback
Sore ini Anna berencana belajar kelompok dirumah Iren, dengan menggunakan angkutan umum sesampainya dirumah Iren, Anna mengetuk pintu.
Tok..tokk...tokkk..
Pintu terbuka dan terlihat seorang pria berdiri diambang pintu. Pria itu menatap Anna dari atas sampai bawah lalu dia tertawa terbahak bahak. Iren yang mendengar tawa keras bergegas keluar menghampiri pria itu.
''Lo kenapa sih ren ketawa-ketawa sendiri" ucap Iren. Belum sempat pria itu menjawab Iren sudah terlebih dahulu melihat keberadaan Anna yang sedang mengernyit bingung menatap pria yang ada didepanya.
"Eh lo udah sampai An?"ucap Iren, yang hanya ditanggapi senyuman oleh Anna.
"Oh ya An kenalin ini Rendy. Hm Ren kenalin ini Anna" ucap Iren memperkenalkan.
"Gua baru tau Ren kalau lo ternyata punya temen gembul kayak gitu!" Ucap Rendy sambil menahan tawanya.
Tuk..
Iren menjitak kepala Rendy "sumpah mulut lo nggak pernah disekolahin apa ya Ren?" Ucap Iren kesal melihat sahabatnya di ejek.
''Gua bercanda kali Ren. Jangan lo masukin hati ya An. Gua nggak bermaksud, gua orang nya emang suka ceplas-ceplos kalo ngomong so sorry" ucap Rendy menyesali perkataanya sambil mengulurkan tangan kepada Anna.
Anna tersenyum lalu menjabat tangan Rendy "nggak papa kok, gua Anna" ucap Anna sambil tersenyum.
Flasback off
Rendy tersenyum malu mengingat dulu ia sering mengatai Anna.
"Masih inget aja lo an " ucap Rendy, Anna tersenyum melihat Rendy yang masih merasa bersalah.
"Iyalah, mana mungkin gue bisa lupa" ucap Anna, Iren mendengus melihat teman dan sahabatnya yang sedang asik berbincang dan melupakan keberadaanya.
"Ok, gua di kacangin" ucap Iren kesal.
"Hhhh, nenek lampir marah" ucap Rendy mengejek Iren. Anna yang melihat Rendy dan Iren hanya bisa tersenyum.
T
BC.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVANNA
Fantasy17+ Anna adalah seorang gadis yang sangat dibenci oleh keluarganya bahkan dia diusir oleh keluarganya disaat umurnya baru 15 tahun dan Dimasa lalunya juga Anna sangat mencintai seorang pria yang bernama Revan, bahkan Revan adalah cinta pertamanya...