Revan benar - benar menepati janjinya, buktinya sekarang Anna sudah diperbolehkan pulang. Anna masih terduduk diatas ranjang rumah sakit menunggu Revan yang sedang melunasi biaya administrasi selama Anna berada di Rumah sakit. Tadinya Anna akan melunasi biaya administrasi dengan uangnya sendiri, Namun Revan terus saja memaksa Anna untuk membiarkan dirinya melunasi biaya administrasi Anna. Karena tidak ingin berdebat dengan Revan membuat Anna terpaksa mengiyakannya saja, toh pasti Anna juga akan tetap kalah jika harus berdebat dengan Revan. Tak lama Revan datang menghampiri Anna yang sedang melamun diatas ranjang Rumah sakit dan belum menyadari akam kehadirannya.
"Ayo pulang biar gua yang anterin lo" ucap Revan yang membuat Anna terlonjak kaget.
"Ck! Bikin kaget aja sih lo" ucap Anna kesal sambil mengerucutkan bibirnya. Membut Revan terkekeh karena melihat wajah kesal Anna yang menurutnya sangat menggemaskan. Tanpa membalas ucapan Anna, Revan melangkahkan kakinya keluar membuat Anna berdecak kesal lalu dengan terpaksa Anna melangkahkan kakinya mengikuti Revan yang sudah meninggalkannya.
Sesampainya di loby Anna bisa melihat mobil Revan yang sudah ada disana dan dengan cepat Revan membukakan pintu mobil untuk Anna.
"Lady first" ucap Revan dengan senyuman diwajahnya membuat Anna memutar bola matanya. Tanpa basa basi Anna masuk kedalam mobil Revan , lalu diikuti Revan yang langsung ikut duduk disamping Anna. Tak lama mobil Revan berjalan membelah keramaian jalan raya.
Anna mengernyit bingung saat menatap jalanan yang terlihat asing dimata Anna yang saat ini mereka lewati, Anna tau jika ini bukan arah jalan ke apartemennya.
" lo mau bawa gua kemana lagi? Ini bukan arah jalan ke apartmen gua ya!." Ucap Anna membuat Revan menengok lalu menatapnya.
"Emang" jawab Revan santai membuat Anna merasa sangat ingin menjambak rambut Revan sampai rontok.
"Gua pengen pulang sekarang pokoknya" ucap Anna.
"Cerewet banget sih lo, kita makan dulu" ucap Revan tegas membuat Anna menghembuskan nafasnya pasrah.
" Oke fine, cuma makan nggak lebih " ucap Anna mengalah dan diangguki oleh revan sekaligus dengan senyuman manis diwajah tampannya.
Sesampainya di sebuah cafe Revan menggenggam tangan Anna membuat Anna risih karena mereka menjadi pusat perhatian. Namun tidak dengan Revan, Revan sama sekali tidak risih atau pun perduli dengan tatapan orang - orang. Revan menarik tangan Anna lalu mengajak Anna untuk duduk dibagku kosong yang ada didekat jendela. Lalu dengan cepat Revan memangil seorang waiters untuk memesan makanan. Tak lama seorang waiters perempuan datang menghampiri Anna dan Revan. Waiters itu tersenyum malu - malu saat melihat Revan. Sedangkan Revan menatapnya datar dengan jahil Revan mengerjai waiters tersebut.
" kamu mau makan apa sayang" tanya Revan yang dibuat selembut mungkin. Anna menatapnya tajam namun tak diperdulikan oleh Revan. Sedangkan waiters tadi terlihat kesal. Revan tersenyum dalam hati.
"Terserah" ucap Anna datar. Lalu Revan menatap waiters perempuan tadi.
" mbak saya pesen nasi goreng seafod nya 2 ya sama jus jeruknya 2 jangan pedes" ucap Revan.
"Baik pak mohon ditunggu pesanan bapak akan segera diantarkan." Ucap waiters itu lalu meninggalkan meja Revan dan Anna.
Tak lama pesenan mereka datang, dengan cepat Revan melahapnya namun tidak dengan Anna yang hanya mengaduk - ngaduknya saja, Revan yang menyadari itu pun berdecak.
"Makan!" Perintah Revan tegas.
"Gua nggak laper" ucap Anna ketus. Revan tersenyum licik.
" Makan atau gua yang suapin" ucap Revan menyeringai. Membuat Anna dengan cepat menyantap makannanya. Revan yang melihat Anna mau menurutinya tersenyum senang.
Setelah menyelesaikan makannya Revan mengantarkan Anna pulang ke Apartemennya.
" makasih " ucap Anna.
"Iya kalo gitu gua pulang dulu" ucap Revan sambil mengusap pucuk kepala Anna ,membuat Anna mati-matian menyembunyikan detak jantungnya yang berdetak kencang. Dengan cepat Anna menganggukan kepalanya lalu melangkahkan kakinya meninggalkan Revan namun tiba - tiba Revan memanggilnya membuat Anna otomatis berbalik badan menatap Revan
" gua cuma mau bilang ke lo kalo belum bener - bener sembuh jangan ke kantor dulu" ucap Revan lalu berjalan ke arah mobilnya tanpa menunggu jawaban Anna. Anna mengedikan bahunya acuh lalu melangkahkan kakinya menuju ke apartmen miliknya. Sesampainya dikamar Anna merebahkan badanya lalu tanpa sadar Anna tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVANNA
Fantasy17+ Anna adalah seorang gadis yang sangat dibenci oleh keluarganya bahkan dia diusir oleh keluarganya disaat umurnya baru 15 tahun dan Dimasa lalunya juga Anna sangat mencintai seorang pria yang bernama Revan, bahkan Revan adalah cinta pertamanya...