Hari ini adalah hari kedua Anna bekerja di Aditama group. Setiap akan berangkat bekerja Anna selalu berusaha agar tidak terlambat,seperti saat ini jam masih menunjukkan pukul 07.30 namun Anna sudah berada didepan gedung Aditama group yang megah itu. Baru satu langkah Anna melangkahkan kakinya, tiba - tiba ada seseorang yang memanggilnya membuat Anna menengok.
" pagi Anna kok jam segini sudah berangkat?" Tanya Aldo sambil tersenyum.
"Iya pak karena saya tidak ingin terlambat" ucap Anna.
"Oh ya selamat ya?" Ucap Aldo yang membuat Anna mengernyit bingung.
"selamat untuk apa ya pak? Saya kan sedang tidak ulang tahun." Ucap Anna membuat Aldo tertawa kecil melihat wajah bingung Anna yang menggemaskan.
"Hahaha maksud saya bukan itu!" Ucap Aldo.
" Lalu?" Tanya Anna yang semakin bingung dengan kalimat Aldo yang berbelit - belit.
"Maksud saya itu selamat karena kamu telah diangkat menjadi sekretaris"ucap Aldo. Anna yang mendengar ucapan Aldo merasa senang sekaligus bingung, bagaimana bisa baru sehari Anna bekerja namun sudah diangkat menjadi sekretaris.
"Bapak bercanda? Mana mungkin saya diangkat menjadi sekretaris, saya saja baru bekerja satu hari disini pak" ucap Anna.
" Saya sedang tidak bercanda Anna! Saya serius" ucap Aldo meyakinkan Anna.
" Oh ya nanti setelah jam kantor dimulai kamu bisa datang ke ruangan saya! Saya akan menunjukan dimana tempat ruang kerja kamu." Lanjut Aldo.
"Iya pak" ucap Anna. Aldo melangkahkan kakinya menuju keruangannya dan meninggalkan Anna yang sedang tersenyum bahagia.
Anna menuruti perkataan Aldo, buktinya sekarang Anna sudah berada diruangan Aldo dan menunggu Aldo yang masih sibuk dengan beberapa berkas dokumen yang berada dimeja kerjanya.
"Hm Anna setelah ini kamu bisa naik kelantai 15 ruangan CEO" ucap Aldo setelah menyelesaikan beberapa berkas dokumen.
"Iya pak kalau begitu saya permisi" ucap Anna lalu meninggalkan Ruangan Aldo.
Sesampainya di lantai 15 Anna sempat terpukau menatap dekorasi lantai 15 yang terlihat lebih mewah dari lantai - lantai lainnya. Tanapa basa - basi Anna mengetuk pintu yang terdapat tulisan ruangan CEO.
Tok...tok..tokk
"Masuk" ucap suara berat seorang lelaki. Anna mengernyit sepertinya Anna mengenal suara itu.
Kaki Anna melemas tubuhnya pun menengang setelah melihat bos barunya yang sedang menatapnya juga.
"Bagaimana cara gua bisa ngelupain dia kalo gua harus berdekatan terus dengan dia" batin Anna.
Revan tersenyum licik "Apakah kau tidak ingin menyapaku? Aku adalah bos barumu." Ucap Revan. Anna menghela nafas panjang berusaha menetralisir agar tidak gugup'lo harus mencoba biasa aja' semangat Anna dalam hati.
"Ah iya pak perkenalkan nama saya Anna pak" ucap Anna sopan. Revan mengangguk- anggukan kepalanya.
"Iya saya sudah tau dan mulai sekarang kamu akan menjadi sekretaris saya dan tempat kerja kamu ada didepan ruangan saya" ucap Revan dengan senyuman.
"Iya pak saya permisi" ucap Anna lalu melangkahkan kakinya menuju ke ruanganya. Revan menatap kepergian Anna dengan seringai licik diwajahnya yang tidak diketahui oleh Anna.
Anna masih tidak habis pikir dengan semua ini. Kenapa takdir selalu mempermainkannya? Anna menarik nafas lalu membuangnya kasar.
"Huftt lama-lama gua bisa gila kalo gini terus? Gimana caranya gua move on kalo dia selalu ada didekat gua?" Gerutu Anna.
Anna juga sangat kesal dengan sahabatnya Iren bisa-bisanya Iren diam saja saat sudah mengetahui kalo Revan pemilik perusahaan itu. "Awas aja ya lo ren kalo ketemu sama gua habis lu" gerutu anna dalam hati.Tiba-tiba telpon kantor yang berada dimeja Anna berbunyi. "Iya pak ada apa?"tanya Anna setelah mengangkat telpon dari Revan bosnya.
"Tolong antarkan berkas-berkas yang harus sayaa tanda tangani"ucap Revan. Sebelum Anna menjawab tiba-tiba sambungan sudah diputuskan oleh Revan.
"Ck! Sombong banget tuh orang"gerutu Anna Sebal. Dengan cepat Anna melangkahkan kakinya menuju ruangan Revan dengan perasaan kesal.
Tok...tok...tokk..
''Masuk!!" Ucap Revan
Anna segera membuka pintu lalu mendekati meja kerja Revan.
"Ini pak semua berkas yang harus anda tanda tangani" ucap Anna dengan fake smile. Revan mengangguk lalu menandatangani berkas-berkas tersebut. Anna hanya memperhatikan Revan tanpa Anna sadari Anna mengulas senyum diwajahnya."omg Revan ganteng banget" ucap Anna dalam hati setelah sadar dengan ucapanya Anna menggeleng - gelengkan kepalanya. Revan menatap Anna dengan tatapan bingung.
"Kamu kenapa geleng-geleng gitu? Tanya Revan. Anna merasa sangat malu karena tingkahnya diketahui oleh Revan
"engga kok pak saya ngga papa" ucap Anna meyakinkan Revan. Revan menggangguk
" silahkan bawa berkas ini saya sudah selesai menandatanganinya" ucap Revan seperti biasa dengan nada datar. Anna hanya mengangguk lalu keluar dari ruangan Revan.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVANNA
Fantasy17+ Anna adalah seorang gadis yang sangat dibenci oleh keluarganya bahkan dia diusir oleh keluarganya disaat umurnya baru 15 tahun dan Dimasa lalunya juga Anna sangat mencintai seorang pria yang bernama Revan, bahkan Revan adalah cinta pertamanya...