Dengan memaafkan orang yang telah mendzalimi dan menyakiti kita adalah salah satu cara menolong diri kita sendiri agar kita bisa melepaskan diri dari rasa marah, kecewa, benci dan dendam.
Revanna.
saat ini Revan sudah berada diapartemen Anna bersama Anna pastinya. karena setelah menyelesaikan makan malamnya bersama mama Revan, Anna mengajak Revan untuk kembali keapartemen nya dengan alasan lelah karena tidak tega Revan pun mengiyakannya saja dan saat ini Revan sedang duduk di sofa apartemen Anna menunggu Anna mengganti pakaiannya. tak lama Anna datang menghampiri Revan dengan membawa dua gelas orange jus dan juga beberapa camilan yang ada dikulkasnya lalu duduk disamping Revan.
"makasih sayang" ucap Revan sambil mengecup kening Anna yang dibalas senyuman manis oleh Anna.
"sayang aku mau ngasih tau tentang keluarga kamu" ucap Revan tiba-tiba membuat Anna menatap Revan dengan serius
"Kenapa?" tanya Anna dengan suara kecil
"Aku udah tau dimana mama kamu sama kaka kamu berada sekarang" ucap Revan sambil memegang tangan Anna agar Anna tenang.
"papa?" tanya Anna yang penasaran karena Revan tidak menyebut papanya saat bercerita kepada Anna.
"itu masalahnya sayang papa kamu pergi ninggalin mama sama kakak kamu gitu aja dia membawa kabur semua harta mama kamu hingga membuat mama kamu harus tinggal disebuah kontrakan yang sangat kecil dan mama kamu sekarang juga sakit..." Revan menghentikan ceritanya karena melihat Anna yang diam mematung dan air mata yang menetes, dengan sigap Revan mendekap tubuh Anna kedalam pelukannya agar Anna bisa lebih tenang. Anna menatap Revan dengan mata yang masih berkaca kaca.
"mama sa..kit apa hiks?" tanya Anna sedikit tergagap karena menahan isak tangisnya
"mama kamu sakit stroke ringan sayang, dan kakak kamu Reina sekarang bekerja serabutan agar bisa membelikan obat mama kamu dan juga untuk membiayai kehidupan mereka sehari-hari" Terang Revan yang semakin membuat Anna terisak.
Anna tidak menyangka jika papanya sangat tega melakukan hal itu kepada mama dan kakaknya, Anna kira papanya sangat mencintai mamanya dan juga kakaknya namun Anna salah ternyata papa nya tidak lebih dari seorang perampok yang dengan tega menguras harta istrinya sendiri. Anna sungguh tidak tega jika membayangkan keadaan mamanya saat ini. mama dan kakaknya sudah terbiasa hidup dengan kemewahan pasti akan sangat menyiksa jika mereka harus tinggal ditempat yang sangat kecil.
sungguh Anna tidak ada sedikit pun rasa benci kepada mamanya tapi Anna hanya belum siap jika harus bertemu dengan mama dan kakaknya. tapi disatu sisi Anna juga tidak bisa jika harus membiarkan mamanya hidup seperti itu lagi pula Anna juga harus meminta restu kepada mamanya untuk menikah dengan Revan. Anna juga masih ingin mencari tau alasan mama dan kakanya sangat membenci dirinya. Anna hanya menginginkan sebuah penjelasan tidak lebih dari itu, Anna sangat sayang dengan mama dan kakanya.
flashback on...
Anna yang masih berusia 8 tahun dengan sangat bersemangat berlari memasuki rumah besar milik keluarganya dengan membawa selembar kertas yang berisi gambar miliknya menghampiri mama dan kakanya Reina.
"Mama....mama... lihat ini gambar Anna" ucap Anna dengan mata berbinar. sedangkan siska mamanya hanya menatap Anna dan mengambil gambar milik Anna dengan tatapan meremehkan begitupun juga dengan Reina yang terlihat tidak menyukai Anna.
"Gambar kaya gini kamu bilang bagus? punya Reina jauh lebih bagus!" ketus Siska membuat Anna menundukan kepalanya dan Reina tersenyum bangga mendengar ucapan siska.
"iya tuh ma Anna sok sokan gambar jelek kaya gitu juga" ucap Reina dengan muka cemberut sedangkan Anna hanya diam.
"Gambar kaya gini tuh lebih bagus dibuang aja atau kalo engga ya dibakar" ucap Siska santai tanpa rasa bersalah sedangkan Anna menatap Mamanya dengan mata berkaca-kaca dan pastinya sebentar lagi Anna pasti menangis.
"jangan ma hiks...hikss..." hisak Anna
Tanpa memperdulikan Anna yang menangis Siska merobek gambar Anna menjadi keping-kepingan kecil lalu membuangnya ke tempat sampah dan meninggalkan Anna yang berusaha menahan tangis.
Flashback off...
"Revan" panggil Anna pelan membuat Revan menatap mata kekasihnya yang terlihat sembab itu dan menghapus sisa air mata yang ada diwajah cantik Anna.
"aku mau ketemu mama hiks" ucap Anna sambil menahan isak tangisnya membuat Revan mengeratkan pelukannya.
"iya sayang nanti aku antar kamu kesana ya, sekalian kita minta doa restu ke mama kamu" ucap Revan dengan senyuman manis yang terpatri diwajah tampannya.
"tapi aku takut" ucap Anna
"hussttt kamu ga usah takut sayang sekarang udah ada aku disini, aku yakin mama kamu udah berubah dan udah ga jahat lagi kaya dulu, mungkin saja mama kamu saat ini menyesal karena sudah mengusir kamu dulu, aku yakin dibalik sifat kejam mama kamu pasti ada rasa sayang buat kamu yang terselip dihati kecil mama kamu" ucap Revan sambil mengecup kening Anna cukup lama.
TBC.
Insyaallah aku bakalan sering update guys karena akhir akhir ini banyak banget liburnya dari pada boring jadi aku lanjutin aja cerita ini heheh doain aja ya biar bisa update terus, thanks juga buat kalian yang udah mau stay di cerita "REVANNA". semoga kedepannya aku bisa buat cerita yang lebih baik lagi jangan lupa vote dan komennya ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVANNA
Fantasy17+ Anna adalah seorang gadis yang sangat dibenci oleh keluarganya bahkan dia diusir oleh keluarganya disaat umurnya baru 15 tahun dan Dimasa lalunya juga Anna sangat mencintai seorang pria yang bernama Revan, bahkan Revan adalah cinta pertamanya...