31

2.4K 91 2
                                    

Tangis Anna pecah setelah mengetahui fakta yang sangat menyakitkan baginya sedangkan Revan berusaha menenangkan Anna yang duduk disamping ranjang mamanya.

"maafin mama Anna mama salah seharusnya mama tidak membencimu juga" sesal Siska

"engga ma hikss.... mama memang salah tapi jika ada diposisi mama pasti wanita manapun juga akan marah" ucap Anna membuat siska semakin sakit bagaimana bisa dia tega melukai gadis sebaik Anna.

"lalu papa sekarang dimana ma?" tanya Anna penasaran membuat Siska menarik nafas panjang

"maaf Anna tapi papa kamu sudah tidak ada" ucap siska membuat Anna sedih sungguh Anna berharap jika papanya masih hidup.

"waktu itu papa kamu mengalami kecelakaan ketika pulang dari kantor, saat itu kamu masih berumur 1 tahun jadi wajar saja jika kamu tidak ingat apa-apa"terang Siska membuat Anna mengangguk mengerti.

"Reina tolong ambilkan kotak didalam lemari" ucap Siska membuat Reina dengan cepat mengambilnya lalu memberikan kotak tersebut kepada Siska.

"hanya ini yang papa kamu berikan untuk kamu Anna sebelum kepergiannya." ucap Siska menyerah kan kotak tersebut kepada Anna.

Anna membuka kotak tersebut dan terdapat sebuah surat didalamnya.

untukmu,
anakku tersayang

mungkin saat kamu membaca surat ini kamu sudah dewasa dan pastinya papa sudah berada dialam yang berbeda denganmu.
papa menulis surat ini atas nama rindu yang suatu hari akan hadir disaat papa sudah tidak ada bersamamu lagi didunia yang sama dan  besarnya rindu itu hanya Allah yang tahu. Sebelum kulanjutkan, bacalah surat ini sebagai surat seorang laki-laki kepada seorang perempuan surat seorang ayah kepada seorang gadis cantikya.

Nak, menjadi ayah itu indah dan mulia. Besar kecemasanku saat menanti kelahiranmu dulu, belumlah hilang hingga saat ini. Kecemasan yang indah karena didasari oleh sebuah cinta. Sebuah cinta yang telah terasakan bahkan ketika yang dicintai belum sekalipun kutemui. aku mohon kepadamu nak agar tidak membenci papa setelah mengetahui semua kebenaran ini percayalah papa sangat mencintaimu dan juga jangan membenci ibumu, ibumu adalah wanita yang baik dan juga cantik sepertimu, semua tidak ada yang salah nak, takdir tuhanlah yang telah mengaturnya menjadi seperti ini. percayalah semuanya akan baik baik saja ingat sekali lagi papa sangat menyayangimu.

salam sayang dari papa.

sungguh Anna tak kuasa menahan tangisnya ketika membaca pesan terakhir dari papa kandungnya. Anna menutup kembali surat itu lalu melihat sebuah foto didalam kotak itu. terlihat seorang pria dan wanita berdiri berdampingan dengan pria yang merengkuh tubuh perempuannya seperti takut kehilangan. Anna meyakini jika itu adalah foto mama dan papa kandungnya. dengan gemetar Anna memeluk foto tersebut.

"ya Allah terimakasih akhirnya aku mengetahui semua kebenaran ini walaupun rasanya begitu menyakitkan tapi aku bersyukur setidaknya aku sudah mengetahui alasan dibalik ini semua semoga saja setelah ini badai berlalu ya Allah jujur saja hamba sudah lelah dengan masalah yang dulu-dulu."batin Anna

Revan tersenyum senang bisa melihat kekasihnya bisa bernafas lega tidak dengan hari-hari  Anna kemarin yang dipenuhi tangisan kesedihan. jujur saja Revan sungguh tidak tega jika harus melihat Anna bersedih, Revan sangat mencintai gadisnya ini.

"ya Allah aku mohon jangan pernah engkau hilangkan senyuman diwajah cantiknya, aku sungguh menyayanginya ya Allah hanya dia yang bisa membuat ku tersenyum kumohon jagalah dia dimanapun gadisku berada." pinta Revan

"udah ah mewek-meweknya" ucap Reina berusaha mencairkan suasana walaupun sebenernya dia juga sedih.

Anna mengangguk lalu menatap siska. "ma kita kerumah sakit ya?" ajak Anna.

"engga Anna mama disini aja gapapa kokm sebentar lagi mama juga sembuh" ucap siska berusaha menenangkan Anna sedangkan Anna menghela nafas lalu menggenggam tangan siska.

"ma aku mohon sekali ini aja turutin kemauan Anna, Anna cuma mau mama bisa melihat Anna menikah nanti" ucap Anna dengan tatapan memohon membuat Siska tidak tega dan dengan terpaksa menanggukan kepalanya, Anna pun tersenyum senang.

"ehem" deheman Revan membuat semua orang menatapnya sedangkan Revan menggaruk kepalanya yang tidak gatal karena merasa salah tingkah .

Anna yang melihat itu tak kuasa menahan tawanya bagaimana bisa Anna melupakan kekasihnya itu.
"heheh maaf yang aku lupa kalo ada kamu disini" anna menyengir membuat Revan mendengus kesal.

"ma kenalin ini Revan calon suami Anna sekaligus bos Anna dikantor" terang Anna membuat siska tersenyum dan menganggukan kepalanya sambil menatap Revan. siska bersyukur jika Anna anak yang dulu ia sia siakan sekarang sudah bahagia.

"cie-cie Anna udah mau nikah aja, sedangkan kaka jodoh aja belum ada" ejek Reina membuat Anna malu.

"apasih ka" ucap Annamengerucutkan bibirnya.

"iya iya sorry dek" ucap Reina sambil mengangkat dua jarinya dan  Revan hanya geleng geleng melihatnya.




TBC.

REVANNA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang