#6: Changes

2K 222 46
                                    

I'm not afraid anymore.
What makes you sure you're all I need?
Forget about it. When you walk out the door and leave me torn. You're teaching me to live without it. Bored, I'm so bored...
-Bored.

Alisa menautkan kedua tangannya, ia terus menunduk sementara pria yang duduk dihadapannya belum juga angkat bicara, ia menunggu Alisa siap menceritakan tentang masalahnya

"Apa menurutmu aku buruk, Zayn?"

Zayn terdiam dikala matanya bertemu dengan iris coklat gelap milik Alisa, ia menggeleng dan meraih tangan kanan wanita itu untuk digenggam

"Kau sempurna untukku~" Zayn mengecup punggung tangan Alisa
"~dan kumohon, berhentilah menangis"

***

Alisa POV

Mendorong pintu kamar dan betapa tersentaknya aku mendapati seorang wanita tidur bersama Harry ditutupi selimut tebal, diatas kasur yang seharusnya hanya menjadi milik kami berdua

Seperti ada bongkahan batu besar ditenggorokan ku, mataku mulai perih. Dan yang membuat hatiku semakin sakit adalah baju Harry dan baju wanita itu yang berserakan dilantai, aku menjadi yakin jika mereka baru saja melakukan sesuatu yang tak ingin aku bayangkan

"Kau. Bisakah mengetuk pintu terlebih dahulu?" ucap wanita itu yang ternyata sudah terbangun. Dia bukan wanita yang sama dengan wanita difoto polaroid kemarin?

Ya Tuhan.. bukankah dia Amanda, sekertaris Harry. Aku baru mengingatnya

Aku ingin sekali menghampiri Amanda dan melayangkan satu tamparan dipipi mulusnya, tapi ku rasa akan sia-sia saja jika itu ku lakukan

"Kau tidak dengar?" Ketusnya mulai duduk dan menarik selimut hingga menutupi dadanya yang ku yakini telanjang

Tanpa berucap aku segera beranjak dari ambang pintu, kakiku melangkah tak tentu arah. Yang jelas aku hanya tidak ingin melihat mereka berdua

Aku terduduk disalah satu bangku yang ada dibalkon. Tangisanku pecah begitu saja, memegangi dadaku yang terasa sesak. Sangat sesak. Aku menangis sejadi-jadinya

Tiba-tiba terdengar suara tepukan tangan dari belakang membuatku menoleh, Harry berjalan menghampiri ku, kini ia sudah berdiri tepat dihadapanku. Shirtless, hanya mengenakan celana pendek berwarna hitam itu. ekspresinya dingin

"Bagaimana rasanya bertemu dengan mantan kekasihmu lagi? Menyenangkan?" Tanya Harry tersenyum licik

Aku bangkit dan menatapnya nanar, bisa-bisanya ia berkata seperti itu ketika ia sendiri baru saja membuat banyak kesalahan

"Apa yang kau bicarakan?"

Harry tertawa ironi sambil memutar bola matanya
"Apa kau pikir aku tidak tau jika kau menemui si brengsek itu?"

"Aku hanya mengobrol dengannya. Lalu apa yang kau lakukan? Kemarin kau bercumbu dengan seorang jalang dan hari ini kau tidur dengan sekertarismu dikamar kita! Apa yang ada dipikiranmu, Harry!?"

"Itu bukan urusanmu!!!" teriak Harry penuh penekanan

"Jelas itu urusan ku--"

Bruk!

Harry mendorong ku hingga terduduk dibangku, ia membungkuk dan mengunci ku diantara kedua lengannya. Jarak wajah kami sangat dekat dan mata hijau zamrud itu menatapku tajam

Truth Hurts // Harry StylesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang