#29: Who i am

1.5K 179 6
                                    

Ps; Kangen aku tidak?😘

8 bulan kemudian...

Suara bising dari lantai satu mencuri perhatian ku, aku yang sedari tadi menemani Jack dan Jessi tidur siang dikamar mereka pun terpanggil untuk pergi keluar melihat sumbernya

"Brengsek!!" Bentakan Harry membuatku terlonjak dan lebih bergegas dari kamar sikembar menuju kebawah

Menuruni anak tangga dengan terburu-buru langkahku melambat ketika mendapati beberapa petugas kepolisian berseragam lengkap diruangan tengah rumah ku, Harry nampak berdiri disana sambil berkacak pinggang

"Harry. Ada apa?" Tanyaku sembari menghampiri mereka, Harry menoleh air wajahnya menandakan jika sekarang ia sedang menahan puncak amarahnya. Tapi kenapa?

"Orang yang merencanakan kecelakaan dan pemukulan ku beberapa bulan yang lalu. Aku sudah mengetahuinya"

"Benarkah..? Siapa?"

Harry menghela nafas sebelum menarik tanganku menjauh dari semua polisi tersebut

"Berjanjilah padaku untuk tidak pernah menghentikanku menjebloskan si brengsek itu kedalam penjara"

Aku terdiam menatap sepasang manik hijau zamrud milik Harry yang kian menggelap, meneguk saliva pun aku mengangguk setuju

"Sekarang katakan, Haz"

"Zayn dan Samara. Mereka yang merencanakan semua ini juga--"

"Kau serius? Tidak mungkin Zayn melakukan itu. Aku tau dia--"

"Tapi itu kebenarannya Al! Polisi telah menemukan orang-orang suruhan mereka berdua!" Bentak Harry membuatku memejamkan mata sesaat sebelum kembali menatap wajah marahnya

Menarik nafas panjang dan menghembuskannya "maksud ku--"

"Secara tidak langsung kau membelanya, kau membela Zayn. Orang yang jelas-jelas merencanakan pembunuhan terhadap suamimu sendiri" potong Harry dengan ekspresi datar dan dingin lalu pergi begitu saja tanpa menghiraukan ku

Ini masalah.

***

Hari mulai gelap, aku hanya diam memperhatikan Harry yang tengah bermain dengan Jack dan Jessi diruangan tengah

"Oh princess.. jangan menangis" kulihat Harry mulai menggendong Jessi, bayi perempuan itu mulai menangis didalam pelukan ayahnya

Sadar jika tangisan putriku semakin kencang pun aku menghampiri mereka

"Hey..sayang, kau kenapa hm?" Tanyaku lembut sembari mengelus rambut tipis milik Jessi

"Mungkin dia haus, Harry. Biar aku menyusuinya--"

"Tidak perlu. Aku bisa membuat anakku berhenti menangis" ujar Harry angkuh tanpa melirikku sama sekali

Harry mulai melenggang pergi menuju lantai dua meninggalkan ku bersama Jack, melumat bibirku kemudian memutuskan untuk menggendong Jack yang terlihat mengantuk

"Hey my captain america, kau ingin tidur?"

Menimang Jack dan sesekali mengecup pipi tembamnya, ia menguap membuatku terkekeh

Jack benar-benar mirip dengan Harry saat masih bayi. Ia bagaikan duplikat ayahnya. Menggemaskan

"Baiklah, ayo kita kekamar"

***

Author POV

Keesokan harinya, pagi-pagi sekali Alisa bangun untuk menyiapkan sendiri sarapan untuk Harry. Setelah itu ia memandikan Jack dan Jessi secara bergantian tanpa meminta bantuan dari siapapun, jika butuh bantuan seseorang maka Harry yang membantu Alisa untuk mengurus kedua anak kembar mereka. Memang sejak awal Alisa sudah menerapkan peraturan mandiri dalam urusan mengurus anak-anaknya, walau terkadang itu bisa sangat melelahkan mengingat tidak hanya ada satu bayi disini, tapi Alisa tidak sama sekali berniat mencari baby sitter untuk Jackson dan Jessica

Truth Hurts // Harry StylesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang