#35: Someone will love you

1.5K 166 19
                                    

Can I have a moment.. before I go?
Cause I've been by myself all night long
Hoping you're someone I used to know..
-When we were young.

Harry menghentikan mobilnya didepan kediaman Alisa, wanita itu melepas safetybeltnya kemudian diam sesaat. Ia menoleh pada Harry yang juga sedang memperhatikannya

"Aku harap diundang dalam acara pernikahan kalian nanti" ucap Alisa dengan seutas senyuman tipis dibibirnya. Entah kenapa Harry malah merasa terganggu dengan ucapan Alisa tadi. Ia tidak menyukai kalimat itu

"Okay. Aku turun sekarang sampai ju--" kalimat Alisa terhenti karena Harry meraih tangan kanannya

"Kau tak marah padaku?" Tanya Harry menatap sepasang bola mata coklat yang bisa meneduhkan hatinya

Alisa tertawa kecil sambil menggeleng pelan
"marah? Untuk apa?"

"Untuk pertunagan ku dengan Kenny" titah Harry membuat Alisa diam sesaat, wanita itu melepas pegangan tangan mereka yang mana membuat Harry merasa kehilangan lagi

"Tidak, Harry. Karna seharusnya aku memang tidak akan marah. Jika itu kebahagiaanmu maka bagaimana aku bisa marah? Lagi pula tidak ada alasan untuk itu" jelas Alisa kembali dengan senyum tipisnya

Harry menghela nafas, ia menggeleng tak setuju seolah yang Alisa katakan barusan hanya omong kosong
"Tidak ada alasan? A-apa tak ada sedikit rasamu untukku?"

"Ini sudah 17 tahun lamanya. Dan kau masih bisa berpikir tentang perasaan ku?" Ujar Alisa, ia meraih tangan kanan Harry dan mengelusnya

"Aku senang bisa bertemu denganmu, terimakasih untuk hari ini"

Dengan begitu Alisa turun dari mobil itu meninggalkan Harry masuk kedalam rumahnya. Sementara Harry masih terdiam melihat kearah pintu rumah Alisa yang sudah tertutup rapat

***

Alisa POV

Melangkahkan kaki menaiki anak tangga dan berpapasan dengan Jessi. Ia terlihat sangat rapi. Mungkin akan pergi keluar bersama seorang temannya

"mom bersama dad?" Tanyanya tersenyum, pun aku mengangguk meng-iyakan

"uhm.. apa kalian akan kembali bersama?"

Aku mengulas senyuman hangat sembari mengelus pundak putriku kemudian menggeleng pelan
"Dad dan mom sudah memiliki kehidupan masing-masing, sayang. Kau dan Jack harus mengerti"

Kesunyian menyelimuti kami, Jessi tertegun seakan memikirkan sesuatu

"Kau mau pergi?" Tanyaku memecahkan keheningan kami, Jessi sedikit terlonjak

"Ah iya.. Andrew mengajakku pergi jalan-jalan" katanya mengumbar senyum malu-malu, oh.. Andrew... dia kekasih Jessica dan aku telah mengenalnya dengan baik. Astaga.. anak perempuan ku sudah besar! Rasanya baru kemarin ia merengek meminta susu padaku

Suara klakson mobil membuat kami kompak menoleh kearah pintu
"Itu dia.. aku pergi dulu mom, love you" Jessica mencium pipiku menuju keluar

"Love you too sweetheart, take care!" Ujarku sedikit nyaring

Setelah Jessica benar-benar pergi aku memutuskan untuk kembali berjalan kekamar ku. Jack masih butuh perawatan dirumah sakit sampai besok. Tinggalah aku seorang diri

Masuk kedalam kamar dan menutup pintunya rapat, aku duduk ditepi kasur dan melepas heels ku lalu menatap langit-langit kamar yang bernuansa dominan hijau navy, tiba-tiba bayangan Harry kembali memenuhi pandanganku

Truth Hurts // Harry StylesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang